Cihuyyy... Stroller Anyar Untuk Damar



"Abang, kayaknya kita perlu stroller buat Damar. Udah berat. Aku gak kuat"

Istri saya agaknya mulai kewalahan dengan montoknya anak pertama kami. Anak kami yang lahir 1 Januari 2016 ini pertumbuhannya sungguh luar biasa. Dalam satu minggu beratnya bisa bertambah lebih dari setengah kg. Ya, walau pun kata dokter waktu imunisasi ini masih normal, tapi cukup membuat si istri agak mengeluh kalau menggendong.

Terlebih anak pertama kami ini bisa dibilang bau tangan. Istilah yang keluarga saya gunakan kalau anak bayi sudah terlalu terbiasa digendong dan ketagihan untuk digendong. Sedikit-sedikit minta gendong. Baru ditaruh sebentar, minta gendong. Ya maklum saja, ini cucu ke dua dari mertua. Jadi Mamah Mertua sayang banget sama Damar sampai nggendong melulu. Oh iya, Damar panggilannya. Nama panjangnya Jazari Damarion Idris.

Pencarian stroller berlangsung lumayan lama dan alot. Karena kami benar-benar awam soal stroller. Istri saya yang juga seorang observer berhasil mencari banyak sekali referensi untuk memilih stroller yang baik dan benar. Sementara saya, yang penting aman dan kokoh. Kalau istri nguliknya sampai ke soal bahan, merk populer dan review-review merk stroller yang diincar dilahap habis.



Diskusi berhari-hari menemukan satu merk yang menurut kami keren. Sebuah merk yang sudah terkenal di kalangan emak-emak muda. Namanya Joie. Pencarian merk ini pun membawa kami pada berbagai macam tipenya. Ada 3 tipe yang bikin naksir, yang pertama Joie Brisk. Tampilannya asik. Bentuknya juga compact. Bisa dilipat pulak. 3 roda yang tampak kokoh.

Yang kedua adalah Joie Litetrax. ini yang paling bikin naksir. Bentukannya terkesan kokoh dan angkuh. Kayaknya bayi terkesan aman di dalam sana. Bentukannya waktu lihat langsung di Suzanna di Pondok Indah juga sangat menjanjikan. Kuat dan kokoh. Tidak seperti Joie SMA Baggy yang pas lihat aslinya ternyata mengkhawatirkan. Ringan sih, tapi kok ngeri pas dorongnya.



Beli baru atau bekas jadi pertimbangan kemudian. Keuntungan beli baru, tentu dapat barang yang benar-benar gress dari toko. Yang namanya tangan pertama pasti gress banget strollernya. Tapi kekurangannya tentu harus disesuaikan dengan budget yang ada.

Mengingat budget yang terbatas, maka saya menyarankan pada istri untuk membeli stroller bekas saja. Toh walau pun bekas, paling orang pakai hanya 6 bulan. Paling lama satu tahun. Tapi jarang sekali orang pakai stroller full sampai 3 tahun sesuai dengan kemampuan stroller.

Benar saja, hasil ngulik di Bukalapak, Tokopedia, Yuki Baby Shop dan OLX akhirnya kami menemukan harga stroller yang kami inginkan. Sejauh pencarian kami, untuk stroller anyar Yuki yang paling murah. Setelah ditanya-tanya ternyata mereka tidak punya toko darat. Mereka hanya punya gudang saja. Fokusnya hanya jualan online.

Sempat ragu juga untuk beli di Yuki, tapi ternyata Yuki punya toko kecil di perbatasan Tangerang dan Jakarta. Pertapaan antara beli baru di Yuki atau beli bekas di OLX jadi bahasan bermalam-malam sebelum kami tidur. Pencarian pun kembali dimulai. cari stroller bekas di Bukalapak, Tokopedia dan OLX.



Setelah membanding-bandingkan ke 3 situs tersebut ternyata OLX memang benar tempat cari barang bekas paling oke. Kami naksir Joie Extoura. Dan kebetulan si penjualnya dekat dengan Ragunan. Yang artinya tidak terlalu jauh dengan tempat kami tinggal sekarang. Kami janjian ketemu dengan penjualnya yang belakangan memperkenalkan namanya sebagai Prima.

Kami memutuskan untuk melihat barangnya terlebih dahulu. Setelah gagal ke rumah sakit karena dokternya sedang cuti, kami janjian di pom bensin di daerah Cilandak. Kami janjian jam 11an. Persis setelah Mbak Prima menjemput anaknya dari sekolah. Di sana kami hanya melihat barangnya saja. karena harga yang kami ajukan tidak disetujui oleh Mbak Prima.

Tawar menawar harga berlanjut berhari-hari sambil kami mencari opsi stroller lain. Entah ada angin apa tiba-tiba pada hari ke 3 Mbak Prima mengontak kami dengan menyetujui di angka yang kami tawarkan. Alasannya repot packing kalau kirim ke luar kota. Karena stroller yang kami taksir itu juga ternyata ada yang naksir. Karena dari luar kota, otomatis si stroller kudu dipreteli untuk masuk ke dalam kardusnya.

Kami janjian di rumah kami tadi siang. Barangnya oke karena kami sudah lihat sebelumnya. Si Damar juga 'muat' di dalam. Siang-siang, hujan-hujan stroller ini diantarkan. Mungkin beberapa bulan lagi kaki Damar bakal luber ke luar ruang stroller dan menggantung. Ini anak emang semok banget.


Walaupun Damar bayi yang mudah berkeringat dan sudah bau tangan tapi semoga saja stroller ini bikin kamu senang ya boy. Biar pun enggak digendong, tapi kamu tetap menikmati ruang karena dalam kondisi rebahan tetap bisa bergerak. Enggak apa-apa ya bekas.. Yang penting cihuy. Haha.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment