5 Hal Yang Bikin Orang Lebih Gemuk Setelah Menikah

sumber : novelrw.com


"Welcome to the real life bro!"

Inget banget dulu pas sahabat dari Bandung salaman pas nikah dia bilang begitu. Ya.. ya... ya... Hidup yang sesungguhnya bagi seorang manusia dimulai saat menikah katanya. Ya memang pasti banyak banget yang berubah pasca menikah. Seperti tidak lagi hidup sendiri. Ada yang nungguin di rumah kalau pasangannya enggak kerja. Ada yang nyiapin ini dan itu. Tapi buat saya yang lebih penting adalah kebersamaan. Ya! Saya tidak lagi hidup sendiri. Segala langkah dan keputusan tentu harus mempertimbangkan hidup bersama nanti.

Bukan cuma perencanaan saja yang kudu diperhatikan. Tapi juga soal RASA juga dibagi berdua sekarang. Kalau happy ya happy berdua. Kalau sedih ya sedih berdua. Semua bisa dibagi.

Sekarang sudah tepat satu tahun kami menikah. Kami sudah punya jagoan mungil yang baru lahir Januari kemarin (Baca : Persalinan Dengan BPJS). Tentu saja sekarang banyak yang berubah pada diri saya. Termasuk berat badan. Hahahaha. Kata teman, sekarang saya makin mbulet. Iseng juga menganalisa kenapa orang yang sudah menikah cenderung lebih besar. Begini hasil analisanya.

1. Penampilan? Bodo Amat! Udah Laku Ini!

Sebenarnya ini bertalian langsung dengan tuntutan profesi. Ya kalau profesinya harus memperhatikan penampilan tentu bakalan dijaga bentuk tubuh biar tetap shape dan good looking. Ya kalau udah mah kerjaannya cuma dibalik layar monitor ditambah lagi tidak peduli penampilan kayak saya ini ya pasti bablas-blas-blas. Bodo' amat lah. Udah punya bini ini kok.

Tapi enaknya sudah menikah tentu ada yang memperhatikan. Minimal pasangan sendiri. Ya paling dikomentarin macem-macem soal pakaian dan sejenisnya. Atau kalau pasangan bawel ya paling dimaskerin. Pokoknya dapet salon gratis. Biarpun wajah makin kinclong, tapi badan tetap membesar. Hahaha.

Salah satu pembenaran yang cuek ini salah satunya adalah perasaan tenang karena sudah laku.

2. Dilayani. Dimanjakan

Yang namanya menikah, pasti saling memperhatikan dan menyayangi. Bentuknya macam-macam. Salah satunya adalah dengan dimanjakan oleh pasangan. Dengan kultur patriatik seperti negara Indonesia tentu banyak sekali sekali cerita Istri melayani Suami dan merupakan sebuah kewajiban.

sumber : gsja.org


Jangan heran kalau banyak laki-laki yang sudah menikah cenderung lebih menggendut dibandingkan saat masih single. Kan tiap pulang kerja sekarang ada yang nanyain "Sayang mau makan apa?" atau "Itu udah aku siapin teh manis hangat buat kamu" dan lain sebagainya. Pokoknya bikin si suami datang terus makan atau minum doang.

Eh tapi hal ini juga berlaku untuk pasangan yang masih tinggal di PMI alias Pondok Mertua Indah dimana Mertuanya sangat loyal sama makanan. Si mantu bentar-bentar disuruh makan. Bentar-bentar disuruh makan. Ya makin montok lah badannya.

3. Pasangan Doyan Kuliner

Perlu diketahui, ada juga loh orang yang udah makan banyak tapi enggak gemuk-gemuk badannya. Padahal dia udah makan buanyak banget sementara badannya tetep segitu-segitu aja. Ingat ya, jangan anggap ini terjadi karena orang tadi makan enggak pake baca doa atau ritual agama lainnya. Karena memang ada orang yang kayak gini. Ini genetik katanya.

Repotnya kalau pasangan doyan kuliner dan ngajak makan macem-macem sementara kita kalau makan sedikit saja sudah membesar. Memang sih ada yang mengaitkan dengan energi yang kita keluarkan. Tapi kalau genetik kan sulit juga dilawan juga dengan gaya hidup.

4. Jadi Tempat Pembuangan

Ini kayaknya sadis ya? Tapi memang banyak terjadi untuk pasangan-pasangan yang sudah menikah atau pasangan-pasangan yang masih tahap kencan. Coba saja lihat orang yang makannya dikit. Pasti dikasih sama pasangannya. "Kamu yang habisin ya. Sayang nih."

sumber: says.com

Kenapa enggak pesan dengan porsi sedikit? Perlu diketahui bahwa di banyak tempat porsi sudah ditentukan dengan sangat standar. Jadi kalau daya tampungnya terbatas ya enggak bakalan muat biarpun dipaksa gimana juga. Daripada mubazir ya sikat aja sama pasangannya.

5. Istri Lagi Hamil

Ini yang benar-benar saya alami. Enggak apa-apa lah curcol sedikit. 

Perlu diingat kalau yang namanya hamil itu perlu nutrisi lebih banyak. Ingat ya. Nutrisi. Jadi, untuk memenuhinya jangan heran kalau istri lebih sering dan banyak makan dari biasanya. Ya wajar saja, kan untuk memenuhi kebutuhan si jabang bayi.

Ini yang benar-benar terjadi pada saya. Ketika istri makan untuk memenuhi kebutuhannya, saya ikut makan. Bayangkan saja, istri yang biasanya makan paling banyak 4 kali sehari ini bisa makan 6 kali sehari. Bayangkan saja kalau setiap weekend saya ikut menemani istri saya makan 6 kali dengan porsi saya tentunya.

Kenapa enggak ditahan? Lah kan enggak enak, masa istri makan sendirian sih? Kudu ditemenin lah. Dengan makan juga. Hahahahaha.

Ini lah ajaibnya tubuh manusia. Dia sangat cepat sekali beradaptasi. Tau gak kenapa waktu lebaran idul fitri kita mudah sekali kenyang? Itu terjadi karena lambung kita beradaptasi dengan kondisi puasa satu bulan lalu. Jadi lambung kita volumenya mengecil. Jadi gampang begah kalau makan sedikit.

Nahhhh... Ini yang terjadi sama saya. Sepertinya karena sering makan, lambung saya ini beradaptasi menjadi lebih besar. Kayaknya saya harus puasa nih biar stabil lagi. Pokoknya sekarang saya lagi segan ketemu sama timbangan. Hehehehe.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment