Khawatir Anak Minus, Ini yang Saya Lakukan

Ilustrasi kacamata minus (ahlinyaobatherbal.com)

Saya ingat betul ketika datang ke dokter ahli mata bersama orangtua saya dulu waktu kecil. Si dokter bilang begini, penyakit mata minus bisa diturunkan, jika ibu bermata minus, maka kemungkinan besar anak lelakinya juga mengikuti jejak mata minus ibunya. Sementara jika ayah yang minus, maka baik anak perempuan maupun anak laki-laki punya kecendrungan mata minus.

Saya tentu mengamini perkataan dokter tadi, terbukti saya dan abang saya berkacamata sementara kakak perempuan saya tidak. Dan ibu saya berkacamata sementara ayah saya tidak, baru belakangan ini saja berkacamata, itupun lantaran usia.

Ini juga yang saya khawatirkan pada anak saya Damar. Saya sih masih berdoa semoga matanya sehat mengikuti jejak ibunya.

Sekarang di usia yang menginjak 4 bulan dengan kemampuan mata yang lumayan baik, saya kemudian rajin melakukan senam mata padanya. Seperti video Bright Side yang mampir di home Facebook saya. Ya walaupun tidak semua saya lakukan, tapi kurang lebih seperti berikut langkah-langkahnya :

1. Melihat jauh dan dekat

Caranya simple, cukup main tangan saja, jauh-dekat, jauh-dekat. Diulang-ulang saja.

2. Melihat vertikal dan horizontal

Lagi-lagi caranya juga sama, cukup main pakai tangan. Sebenarnya pingin punya boneka jari sih. Jadi latihan matanya bisa lebih atraktif.

3. Bola mata bergerak membentuk kotak

Untuk latihan yang ini, saya agak kreatif. Kadang pakai 2 tangan saya. tangan kanan dan kiri untuk lebih atraktif.

4. Bola mata bergerak membentuk lingkaran


Ini yang agak berat. Karena masih bayi, jadi pergerakan matanya juga masih lambat mencerna. Jadi saya harus pelan-pelan bergerak. Kalau terlalu cepat khawatir malah membentuk kotak.

Seperti yang saya bilang di atas kalau tidak semua gerakan saya ikuti dan praktikan. Untuk melihat gerakan yang tidak saya ikuti, lihat saja video di bawah ini :

Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment