Belajar Dari Perjalanan Christiano Ronaldo

Google Image Chistiano Ronaldo
Siapa yang tak kenal dengan Christiano Ronaldo? Bintang Real Madrid ini yang banyak menang penghargaan Sepakbola dunia ini pasti sudah sangat dikenal. Dari mulai Ballon d'Or, World Player, hingga Best Player regional eropa dan dunia sudah dicicipinya. Permainan di lapangan gak usah ditanya lagi, sudah jaminan mutu. Kan punya penghargaan bejibun.

Saya pertama kali melihat pemain bola ajaib ini waktu kemunculannya di Manchester United. Waktu itu sih cuma bisa bilang, ini anak pecicilan banget. Gaya goceknya pun meniru Ronaldo dari Brazil. Namanya juga sama, ini anak kayak Ronaldo wannabe.

Jago tapi songong

Begitu yang muncul kemudian seiring semakin bersinarnya Christiano Ronaldo di Manchester United. Mukanya itu loh, waktu main bola terasa greget banget. Egois dan tidak mau mengalah. Selebrasi waktu membobol gawang lawan pun seperti jumawa. LEBAY. Sampai akhirnya CR7 pindah ke Real Madrid, gaya permainannya masih sama. Tetap songong dan jumawa. Tapi tetap jago lah.

Saya baru tahu belakangan tentang perjalanan hidup Christiano Ronaldo yang ternyata menginspirasi. Ronaldo kecil lahir di Santo Antonio dekat Funchal, Madeira. Daerah ini adalah salah satu tempat miskin di Portugal. Ronaldo sendiri merupakan anak dari Maria Dolores dos Santos Aveiro dan Jose Dinis Aveiro yang seorang tukang kebun.

Ronaldo muda - bola.liputan6.com

Saya salah kira, nama belakang Christiano Ronaldo ternyata bukan diambil dari bintang Brazil Ronaldo. Tetapi diambil dari nama presiden Amerika Serikat Ronald Reagen yang merupakan aktor favorit sang ayah.

Pada usia 9 tahun, Ronaldo kecil mulai mengenal sepakbola. Ayahnya yang tukang kebun kemudian mengambil pekerjaan tambahan dengan membersihkan loker tempat Ronaldo kecil berlatih. Karenanya Ronaldo sering diejek oleh teman-temannya. Tapi itu tidak menghentikannya berlatih semakin keras. Ronaldo berlatih semakin keras bahkan setelah dirinya mendapatkan serangan jantung pada usia 15 tahun.

Pada usia 11 tahun, Ronaldo pindah ke Lisbon SENDIRIAN untuk mengejar mimpi karir sepakbola. Pada usia 14 tahun, ayahnya mulai menjadi candu alkohol. Hampir bersamaan dengan dengan abangnya yang menjadi pecandu. Akhirnya ayahnya meninggal karena alkohol saat Ronaldo berusia 20 tahun.

Pengalaman buruk dari alkohol dan serangan jantung, membuat Ronaldo dewasa menjauhi alkohol dan sangat menghargai penderita jantung. Dari masa kecil yang sulit, Ronaldo tumbuh menjadi pribadi yang sangat menyayangi anak kecil dan menghargai kehidupan.

Terbukti kiprah kemanusiaan Ronaldo tidak diragukan. Dari mulai membantu Martunis yang selamat dari terjangan tsunami, hingga membangun sekolah di Gaza. Dan ketika pemain tenar memasang tato di tubuhnya, Ronaldo tidak. Alasannya sederhana, darahnya tidak ingin tercemar karena Ronaldo rutin melakukan donor darah.

insiden tackle pengusngsi suriah - sindonews.com

Terakhir, pengungsi yang ditackle oleh wartawan, anaknya diajak turut dalam pertandingan. Dan ayahnya ditawari pekerjan di Real Madrid.

Hebat ya?

Kita kadang dengan mudah menilai orang dari yang tampak saja. Seperti saya menilai Ronaldo di awal kemunculannya. Begitu jumawa dan songong. Kan saya juga belum tahu bagaimana kisah hidupnya hingga menempa dirinya menjadi karakter yang demikian. Semakin melihat kehidupan personalnya, saya semakin salut pada Christiano Ronaldo. Dia benar-benar sosok hebat yang menginspirasi.

Semoga Martunis si bocah Aceh yang saat ini di Sporting Lisbon bisa mengikuti jejak Ronaldo. Bukan hanya menjadi pemain hebat, tapi juga menjadi karakter hebat yang menyayangi sesama.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment