Olahraga Bukan Cara Terbaik Membakar Kalori

ilustrasi olahraga - health.kompas.com
Judulnya terkesan provokatif ya. Jadi terkesan buat apa olahraga, toh bukan cara terbaik untuk membakar kalori. Membakar kalori itu adalah salah satu indikator kesuksesan diet. Menjadi indikator kesuksesan, karena tubuh kita perlu energi dan pasti mengeluarkan energi. Satuan energi yang masuk dan keluar disebut kalori. Energi masuk melalui makanan dan minuman, sedangkan energi yang keluar bisa macam-macam, keringat, kontraksi otot, dan lain-lain.

Olahraga sering dikawinkan dengan metode diet untuk mengoptimalkan proses diet agar berjalan dengan lancar dan mencapai hasil yang optimal. Setiap peserta diet harus mengikuti jadwal rutin berolahraga untuk mendapatkan hasil yang maksimal. Jika tidak dibarengi dengan berolahraga, ya percuma, paling sebentar juga udah bengkak lagi (curcol).

Oh iya, saya termasuk orang ngaco yang sering bilang bahwa olahraga itu merusak badan. Kenapa? Karena setiap kali saya berolahraga, maka badan saya langsung pegal-pegal. Artinya tubuh saya ini menolak. Memang benar loh, kalau kita berolahraga, artinya otot kita bekerja lebih keras. Tapi perlu diingat juga bahwa otot yang rusak karena bekerja keras tadi akan segera diperbaiki oleh enzim yang saya lupa namanya itu untuk disehatkan. Dan perlu diingat, ketika otot sudah pulih, maka otot tadi sudah siap bekerja lebih berat dari yang sebelumnya. Jadi, iya olahraga itu merusak badan. Tapi setelahnya badan menjadi lebih kuat.


Nah, kembali ke soal olahraga bukan cara terbaik membakar kalori sebenarnya bisa dilihat pada tujuan berolahraganya. Jika olahraga hanya dijadikan pendamping saat diet saja dan ketika diet selesai berhenti berolahraga, maka cara ini salah besar. Karena setelah kita melonggarkan asupan makanan, maka kalori yang masuk tentu bisa saja sama besar seperti kalori yang dibakar saat berolahraga. Bahkan lebih besar.
Baca : Kontrol Diri, Kunci Sukses Diet
Coba bandingkan suku-suku di pedalaman sana. Tidak ada yang obesitas. Kalaupun ada, paling hanya agak buncit saja perutnya dan umurnya sudah beranjak senja. Untuk yang usia muda, sulit sekali ditemukan. Kenapa? Karena aktifitas fisik mereka begitu banyak dan membutuhkan gerak fisik yang banyak. Tidak seperti masyarakat modern yang hanya duduk diam di depan laptop atau komputer selama berjam-jam (seperti saya).

Aktifitas fisik yang banyak inilah yang menjadikan kalori yang masuk dan keluar menjadi seimbang. Metabolisme tubuh menjadi semakin baik dan terjaga. Saya pernah mencoba meningkatkan aktifitas fisik harian. Dalam sehari, saya dipastikan berjalan kaki sejauh 3 - 4 km. Hasilnya, berat badan saya konstan di angka 73 - 76 kg. Namun ketika aktifitas fisik saya yang berjalan kaki tersebut hilang, berat badan langsung membengkak. Ah, tidak perlu disebut berapa kg meningkatnya. Pokoknya berat badan naik.
Baca : Trik Mudah untuk Sehat dan Hemat
Jadi, kalau mau berat badan terjaga atau turun. Yang paling okeh itu adalah dengan kegiatan fisik harian. Semakin banyak, maka semakin banyak membakar kalori. Jika semakin sedikit, ya makin banyak juga kalori yang ditimbun.

Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment