Catatan #tiajkt2016: Mengenal Hajat Tahunan Tech In Asia 2016 di Jakarta

Gerbang menuju hall exibition #tiajkt016 - foto pribadi
Ternyata seru juga gabung dalam komunitas Developer Tech In Asia seru juga. Bisa dapat info-info menarik terkait dunia startup. Dan yang okeh, kemarin dapat tiket gratis dari Tech In Asia Indonesia untuk acara akbar tahunan mereka #tiajkt2016 yang berlangsung di Balai Kartini pada 16 - 17 November 2016.

Perkenalan dengan TIA (singkatan dari Tech In Asia) dimulai pada saat Tech A Break Tokopedia bekerjasama dengan Dev Community TIA. Tech A Break (TAB) itu acaranya Tokopedia yang isinya mengulas teknologi-teknologi terkini yang sedang HOT atau juga bisa sharing teknologi yang digunakan oleh Tokopedia, kalau tidak salah TAB sendiri terpecah menjadi 2, bisa hanya internal saja atau open pada orang-orang di luar Tokopedia.

Baca : Catatan Tech A Break >< DevTalk

Acara #tiajkt2016 sebenarnya punya banyak sekali misi menurut saya. Tapi sederhananya, hajat ini mempertemukan orang-orang yang bergelut di dunia startup. Kalau dari gelang dan kalung peserta yang saya temui ada Developer, Investor, Startup, Speaker, dan Student. Sudah kebayang lah ya, gak perlu diceritakan masing-masingnya.

Idealnya, startup kekinian itu harus punya minimal 3 orang. Mereka adalah Hacker, Hipster, dan Hustler.

Ilustrasi Hipster, Hackers, Hustlers - slideshare.net/InternetWorld2014
Hacker itu ya orang teknologi yang ada di balik layar. Kalau ngomongin soal teknologi, tools yang digunakan dan sebagainya tentang teknologi, orang ini lah yang bertanggungjawab untuk startup tersebut. Termasuk cita-cita ke depan teknologi startup.

Hipster nih yang paling gaya. Dia orang seni yang selalu tampil modis. Segala bentuk estetika tampilan startup ini. Termasuk desain dan logo dari startup.

Hustelrs, ini tukang dagangnya alias marketing. Dia nih ujung tombak penghasil duitnya. Dari mulai strategi marketing sampai ngecap di depan investor kudu jago.

Udah ya, kurang lebih 3 komponennya begitu. Jadi, dari beberapa yang saya tulis di atas mengenai komponen orang yang hadir di #tiajkt2016 sudah terwakili startup dan developer dengan penjelasan H3 di atas.

Kemudian investor, ya orang yang punya duit buat suntik modal buat startup. Student, mahasiswa-mahasiswi dan pelajar yang senang dunia startup, mereka-mereka ini hadir untuk belajar dan bersentuhan langsung dengan para pelaku dunia startup. Yang terakhir, speaker, adalah pembicara pada acara #tiajkt2016 ini.

Jadi, bagi pelaku-pelaku startup yang sudah disebutkan di atas tentu punya misinya masing-masing. Bagi pelaku startup, tentu ajang ini setidaknya punya tiga hal yang ingin dicapai. Pertama, ini jadi ajang promosi ide dan produk yang sedang atau sudah dibuat. Ya contohnya saya ini, kalau ada ide startup yang okeh menurut saya, pasti saya ulas secara cuma-cuma. Kedua, hajat ini punya sesi khusus yang bisa mempertemkan startup dengan investor, jadi, harapannya bisa mendapatkan funding yang bisa makin membantu terwujudnya ide atau membesarkan ide. Ketiga, bisa jadi #tiajkt2016 ini mempertemukan

Ilustrasi startup - livemint.com
Nah, bagi investor, ini beda lagi. Matanya pasti jeli melihat-lihat startup mana yang secara ekonomi sangat seksi untuk diberi kucuran dana. Telisik dan telisik terus, intip mana yang punya prospek. Siapa tahu bisa besar seperti Gojek, Tokopedia, Bukalapak dan lain-lain.

Ngomong-ngomong soal Tech In Asia, saya pernah berbincang-bincang dengan salah satu staff (sebut saja begitu) dari TIA ini pada Mandiri Hackathon lalu. Saya sebenarnya penasaran TIA ini ngapain sih kerjaannya?

Dia bilang, TIA ini semacam media penghubung dunia startup. Ya dari environment startup hingga investor semua bisa berkiblat ke sini. Termasuk promosi ide startup juga bisa dilakukan di sini, katanya.

Terus waktu ditanya, TIA ini dapet duitnya dari mana, dia jawab, salah satunya ya event tahunan yang baisa diadakan. Event tahunan yang dimaksud tentu #tiajkt2016 ini. Saya sih sudah kebayang betapa besarnya perputaran uang yang didapat TIA. Bayangkan saja untuk datang ke acara ini harus rogoh kocek yang tidak sedikit.

Harga ticket untuk internasional - capture events.techinasia.com/jakarta/tickets/

Harga ticket local - capture events.techinasia.com/jakarta/tickets/
Udah kebayang berapa perputaran uangnya kalau #tiajkt2016 mengklaim dihadiri lebih dari 5.000 orang yang datang?

Overall, TIA bisa dibilang sukses menjadi pengawal dan pendukung environment startup di Indonesia. Terlepas berapa perputaran uang yang didapatkan. Informasi-informasi yang dihadirkan juga sangat menarik dan seksi untuk para pelaku startup, Lah iya lah, kan dia juga mengawal environment startup di India duluan sebelum merambah ke Indonesia.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment