Kemana Lagu Anak Indonesia?

Credit selamatkan lagu anak - capture youtube.com
Akhirnya keluar juga video clip #SaveLaguAnak yang diprakarsai oleh pegiat seni (sebut saja begitu) yang dulu menghibur anak era 90an. Yang saya tahu sih gagasan ini muncul pertama kali saat acara buka bersama pertengahan 2016 lalu. Mereka yang mantan artis cilik ini berkumpul membahas sebuah gerakan untuk menyelamatkan lagu anak.

Gagasan menyelamatkan lagu anak ini kemudian muncul karena keresahan mereka melihat minimnya hiburan untuk anak-anak. Terlebih lagi dengan kemunculan video klip lelaki kardus yang dinyanyikan oleh seorang anak perempuan. Lagu lelaki kardus sendiri adalah curahan seorang anak kecil yang melihat kedua orangtuanya selalu berkelahi. Komplitlah pokoknya lagu ini. Cerita soal kekerasan di dalam rumah tangga, hingga berujung pada perceraian.

Nah, konten negatif yang dibawa pada lagu lelaki kardus ini seolah menggerakan para mantan artis cilik ini untuk bergerak. Mungkin titik awalnya adalah pada pertemuan para mantan artis cilik ini di sebuah mall di Jakarta Selatan yang direkam pada video diary Joshua.


Tak disangka pertemuan ini kemudian berlanjut. Mereka yang bertemu pada sekitar Juni akhir atau Juli awal ini kemudian bersepakat untuk membuat gerakan #SaveLaguAnak. Lalu pada Agustus 2016, video klip perdana oficial terbit. Bisa dibilang gebrakan ini serius dan tidak main-main. Hanya dalam tempo satu bulan saja, semua sudah terwujud. Luar biasa..!

Yang bikin semakin luar biasa, video clip official save lagu anak ini hadir dengan menggandeng Papa T Bob, Kak Nunu, Indra Bekti dan buanyak sekali mantan artis cilik di dalamnya. Kebayang gak sih bagaimana gerilyanya untuk menghubungi mereka semua? Keren!


Sebenarnya gerakan untuk menyelamatkan lagu anak ini sudah sejak bertahun-tahun lalu. Lihat saja setelah ajang pencarian bakat nyanyi yang juga diadaptasi oleh anak-anak. Sebut saja idola cilik namanya. Tapi tetap saja tidak mengangkat harkat dan derajat lagu anak. Yang ada justru ijon artist sejak dini. Mereka yang lolos kerasnya dunia hiburan sekarang beranjak dewasa dalam gemerlap ketenaran.

Tidak berhenti di ajang pencarian bakat anak-anak saja sebenarnya. Proyek tentang lagu anak ini juga sudah digalakkan oleh Erwin Gutawa yang mendapat sokongan dari Kompas Gramedia Grup. Namanya di atas rata-rata. Sebuah pencarian bakat talenta-talenta sejak usia dini.

pp twitter @DiAtasRata2
Tapi ya gitu, semua usaha banyak orang terkait #SaveLaguAnak ini sangat bergantung dari market di masyarakat. Selama masyarakat merasa tidak perlu lagu anak, ya sudah. Selesai, tidak laku. Berat memang!

Kalaupun disandingkan dengan edukasi pendidikan anak, wuihh.. Terlalu mahal biaya promosinya. Tapi ya bisa jadi. Bisa jadi berhasil. Terlebih kalau dibantu sama Pemerintah. Mungkin bisa jadi program jangka panjang membentuk karakter bangsa lewat pendidikan anak dan lagu-lagu anak.

Ah tapi berat! Saya baru bisa sanggup mencoba untuk anak sendiri saja. Berusaha memberikan konten positif dan selalu berpikiran positif. Baru itu yang bisa....
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment