Pesan Untuk Guru, Murid dan Orangtua

Ilustrasi tidak punya teman - bisnis.liputan6.com
Tidak memiliki teman mungkin bagi sebagian orang adalah hal yang biasa. Tapi hal tersebut bisa jadi menggiring pada hal-hal yang negatif. Kita jadi tidak bisa mendengarkan pendapat orang lain hingga kita sulit memperbaiki diri. Berapa banyak orang yang justru menjadi jahat karena hanya meyakini hal yang benar menurut dirinya tanpa mendengarkan pendapat orang lain.

Baca : Hati-hati Jika Merasa Sendiri.

Hari ini saya melihat vido yang sangat menggugah menurut saya. Sebuah cuplikan kejadian seorang anak di sekolah yang merasa bosan. Kemudian untuk menghilangkan rasa bosannya, dia menuliskan I'm Bored pada meja perpustakaan. Sebuah kegiatan yang merusak fasilitas ya?

Esok harinya, Evan si anak muda ini kemudian mendapati tulisannya di meja perpustakaan ada yang membalas. Kejadian ini terus berulang. Sampai Evan kemudian penasaran dengan orang yang membalas tulisannya tersebut. Dan hari-harinya diisi dengan pencarian, Siapa yang membalas tulisanku?



Evan yang tadinya membosankan, berubah menjadi optimis karena mencari orang yang membalas tulisannya tersebut. Hingga akhirnya dia menemukan kekecewaan, karena perpustakaan akan ditutup untuk libur musim panas saat dia mendatanginya. Sedih!

Tapi kemudian, tak sengaja, dia bertemu dengan orang yang membalas tulisannya saat kegiatan pertukaran catatan. Tulisan Evan ini langsung dikenali oleh seorang murid yang ternyata seorang perempuan.

Happy ending ya?!? Tapi tunggu dulu! Cuplikan film ditutup dengan seorang murid lain masuk membawa senapan otomatis. Dia mendobrak pintu kemudian siap menembak sembarangan.

Ternyata, pada setiap cuplikan film, juga ada anak yang membawa senapan ini. Evan dan anak ini mungkin memiliki masalah yang sama. Mereka sama-sama bosan dan sama-sama tidak memiliki teman. Tapi Evan beruntung bisa bertemu dengan orang yang memperhatikannya walau hanya lewat tulisan. Sementara si anak pembawa senapan otomatis hanya bisa tenggelam dengan dirinya sendiri dan larut dengan hal-hal yang disukainya.

Bisa dilihat dari video di atas, betapa pembulian dan tidak memiliki teman bisa membuat kita terjerumus sangat dalam. Bahkan bisa melukai orang lain. Teknologi mungkin bisa dibilang candu untuk anak-anak usia sekolah. Mereka banyak sekali yang lebih asik dengan dirinya dan dunianya ketimbang berinteraksi dengan dunia nyata.
Baca : Stop Bully! Think Before Speak!
Saya sih berpikir, mungkin itu sebabnya kenapa anime-anime Jepang banyak sekali tokoh-tokoh bersahabat yang mudah mendapatkan teman. One Piece misalnya, si tokoh utama Monkey D. Luffy adalah seorang pemimpi yang sering ditertawai banyak orang karena mimpinya terlampau tinggi. Tapi ada sisi lain yang menarik dari dirinya. Dia sangat mudah mendapatkan teman. Sangat peduli pada lingkungan. Dan dengan sepenuh hati berkorban untuk temannya.
One Piece - kinja.com
Jadi bisa dimengerti kenapa banyak anime Jepang yang target audiens-nya anak remaja, banyak tokoh yang mengedepankan pertemanan. Ya itu kan dari dunia hiburan, bagaimana dengan kita dan dunia di sekitar kita? Akankah anak-anak kesepian berakhir seperti Evans? Atau justru berakhir seperti anak pembawa senapan?
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment