Balik Lagi Ke Kerang Kiloan Pak Rudi

Pintu masuk ke dalam resto Kerang Kiloan Pak Rudi - pribadi
Duh logonya kurang jelas ya. Maklum lah, ini HP memang kurang canggih untuk menangkap momen yang selisih cahayanya tinggi. Jadi ya begini yang bisa didapat, logo yang bercahaya langsung terang benderang, sementara yang kurang cahaya langsung gelap-gulita. Ditambah lagi yang motonya juga amatir. Jadi harap maklum.

Oh iya, ini adalah tempat yang kami sambangi kemudian setelah istri dan saya menjelajah pasar kaget di Cilandak. Berhubung pulangnya masih sore dan istri juga nampaknya kepingin kerang, jadi ya mampir saja di Kerang kiloan Pak Rudi yang lurusan RS Fatmawati.

Dulu pernah juga mampir ke sini. Tapi waktu itu tempat ini masih baru, jadinya RAMAI sekali. Sekarang, mungkin orang sudah mulai bosan dengan tempat ini, jadi ya hanya beberapa saja yang datang. Saat kami ke sini juga terhitung hanya ada 2 orang di sini. Sambil kami makan, yang dua keluar, tambah 4 orang. Sudah begitu saja.

Tapi, tidak semua kerang yang ada di dalam menu, bisa dipesan. Karena memang Pak Rudi ini dapat langsung dari nelayan sepertinya. Jadi yang ada pada hasil tangkapan saja yang disajikan. Untuk bentuk kerangnya sendiri bisa dilihat langsung di kasir. Karena di sana mereka memajang kerang-kerangnya. Tentunya segala kerang yang tersedia ya. Yang tidak tersedia ya tidak ditampilkan kerangnya.

Ini dia menu yang ada di kerang kiloan pak rudi, semoga bisa kebaca ya.
Dari menu yang hadir itu, ada dua jenis kerang yang kami pesan. Kerang bambu dan satu lagi saya lupa nama kerangnya. Kemudian untuk makanan Damar, kami pesan fillet ikan Dory yang mana ini juga merupakan kesukaan Damar. Dan nasi goreng kampung. Ini yang yahud menurut saya, ringan, tidak terlalu tajam bumbu, tapi tetap enak disantap bersama dengan kerang atau fillet ikan Dory.

Kerang yang kami pesan.
Bumbu yang kami pilih.
Saya memang penyuka kacang. Jadi kalau ada bumbu kacang, itu yang pasti saya pesan. Jadi jangan heran kalau saya datang ke tempat ini lagi, pasti sambel kacangnya nambah. Karena memang pasti nambah. Saya suka banget.

Oh iya, tempat ini juga punya mushala yang asik menurut saya. Pasalnya saat saya shalat maghrib di sini, sandal yang saya kenakan rapih sendiri sebelum saya keluar dari musahala. Entah karena ada orang yang baik hati merapihkan sandal saya. Entah karena ada jin baik hati yang merapihkan sandal.

Pokoknya KUENYANG BUANGET makan di sini. Itungannya sih untuk makan kerang puas, harganya sangat terjangkau. Tapi kalau dibandingkan dengan kerang bambu dari abang-abang gerobak ya jangan dibandingin lah ya. Karena tekstur kerang yang disajikan di sini menurut saya jauh lebih besar-besar.

Sisa-sisa perjuangan.
Sebenarnya saya tidak habis makan kerang di sini. Karena kita pesan 2 kg untuk dua jenis kerang. Gambar di atas adalah sisa kerang yang isinya sudah masuk dalam perut kami. Selebihnya ya kami bungkus saja. Lumayan untuk orang rumah, lagian kalau orang rumah tidak ada yang mau, bisa buat sarapan besok pagi. Tinggal campur ke dalam nasi goreng juga jadi.

Lagian kerang, makin kering itu makin enak menurut saya. Iya gak?
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment