Fatburger sebagai yang menyapa Happy Birthday

Sebut saja ini talenan untuk penyajian di Fatburger
Ulang tahun ini ayah mau makan apa? 

Begitu lah kira-kira istri menanyai saya jelang hari ulang tahun. Sebenarnya dari bulan kemarin itu saya kepingin banget makan burger. Terlebih beberapa hari terakhir sebelum hari H, saya melihat food channel sambil makan siang di kantor.

Food channel yang saya tonton itu menampilkan resto-resto burger yang yahud di Kanada. Asli! Benar-benar menggugah selera banget nontonnya. Pas banget lah sambil menemani makan siang. Ya setidaknya walaupun cuma makan siang sama telor dadar, karena sambil nonton makanan enak ya anggap saja dan bayangkan saja sedang makan burger jumbo yang tayang di TV.

Karena acara yang kemarin muncul di TV menghadirkan burger, saya pun mencari resto burger yang recommended. Ya tentunya disesuaikan dengan tempat dan budget. Dan kebetulan di Instagram muncul salah satu brand burger yang katanya sudah dewasa di dunia burger. Namanya Fatburger.

Pas banget sama food channel yang ditonton. Fatburger punya beef bacon di burgernya. Ya makin kepingin lah makan di sini. Ditambah ini sudah halal, ada di Plaza Indonesia. Tempat yang kami tuju untuk mencicip Miniapolis.

Pas Banget..!


Saya sih tidak terlalu perduli dengan apa yang saya pesan. Jadi tidak tahu namanya. Yang jelas itu burger ada beef bacon dan keju. Penyajiannya saya suka. Di atas talenan dengan ukiran Fatburger (lihat pada gambar utama).

Berhubung datang bersama istri dan Damar. Maka bukan cuma burger buat bapaknya saja. Istri juga pesan. Tapi pesan Steik burger.


Karena ini steik burger, maka dagingnya pun bulat seperti burger. Tolong jangan bayangkan kalau ini adalah semur jengkol dalam ukuran raksasa. Karena bukan itu!

Saya sempat mencicipi steik ini. Seperti yang saya sudah baca-baca. Kalau daging yang disajikan di Fatburger ini adalah daging cincang yang dibentuk menjadi daging burger. Kalau yang biasanya kan daging burger itu dari daging yang dibentuk dengan adonan-adonan.

Bedanya apa?

Bedanya saat daging ini masuk ke mulut, seolah dagingnya lumer membasahi dalam mulut. (duh ini sudah lapar lagi saya). Lumernya itu ya tidak lain dan bukan karena daging ini dibentuk dari daging cincang. Jadi seperti pecah menjadi kecil-kecil. Juicy lah kalau kata mas Bondan.

Nah, untuk Damar si bayi saya, dipesankan Mushroom Cream Soup.


Krim supnya yang mana coba?

Itu lah yang di dalam panci merah mungil di atas talenan bertuliskan Fatburger. Ya namanya juga anak usia 13 bulan. Saat makan masih harus sambil main, setidaknya dengan ambil sendiri makanannya. Jadi ya rempong lah pinjam-pinjam alat makan bulak balik.

Oh iya, tekstur krim supnya lembut. Tapi buat saya sih manis. Yang jelas, kami mencampurnya dengan bekal nasi yang kami bawa untuk Damar. Dan dia suka! Ya wajar lah, kan makanan baru yang masuk ke mulutnya. Pasti dia suka. Ya itung-itung berbagi pengalaman baru untuk Damar lah.

Overall, makan di Fatburger berkesan. Dagingnya beda!

Kalau ditanya mau balik lagi gak? Ya pengen, belum icip Skinny Burgernya!
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment