7 Trik Psikologis Ini Bikin Resto Kamu Laku

Ilustrasi restaurant - mkchicago.com
Hidup di kota besar seperti di Jakarta tentu mudah sekali mencari restoran. Sedang jalan-jalan di mall dan lapar menerpa, ya tinggal melipir saja pada restoran terdekat atau yang diinginkan. Banyak pilihan.

Restoran mungkin akan laku jika meghadirkan makanan yang enak dan menarik. Tapi ternyata ada orang-orang di belakang bisnis restoran yang bermain secara psikologis untuk mendorong konsumennya lebih banyak mengeluarkan uang saat berada di restoran ini.

Berikut beberapa trik psikologi yang digunakan restoran agar konsumennya menghabiskan lebih banyak uang :

1. Harga yang ditampilkan tanpa tanda mata uang.

Pernah lihat menu yang seperti ini? Tanpa tanda mata uang, mungkin membuat konsumen merasa aman dengan apa yang tertera. Jadi seolah tidak terlalu perduli dengan apa yang muncul pada menu. Mungkin trik ini berhasil untuk sebagian orang. Buat kamu yang teliti dengan angka bisa jadi tidak berhasil.

ilustrasi mata uang - syauqi-muslim.blogspot.co.id

2. Bermain dengan angka

Pernah lihat iklan di televisi yang menggunakan kata "hanya 199 ribu rupiah saja"?  Coba deh dilihat-lihat lagi. Kita cenderung melihatnya 100 ribuan. Padahal sebenarnya itu sudah sangat mendekati 200 ribu. Atau yang paling sering kita temui pada menu makanan di restoran adalah hilangnya ribuan pada menu. Dengan dalih membuat layout menu tampak menarik, justru hal ini juga mempengaruhi psikologis konsumen. Karena dengan melihat ini, harga makanan tampak lebih murah.

3. Menu dilengkapi dengan penjelasan.

Ini yang juga menggiring konsumen untuk kemudian memilih sebuah menu. Banyak orang tidak suka dengan yang sembunyi-sembunyi. Jadi saat menemukan sesuatu yang ingin dimakan dilengkapi juga dengan penjelasan tentu akan lebih menarik. Misal ada menu bernama kentang goreng. Kemudian dibawahnya diberi penjelasan,

Sebelum dipotong, kentang terlebih dahulu direbus dengan rempah pilihan. Digoreng dengan minyak kelapa pilihan impor dari sumatera.

Kira-kira akan lebih menarik tidak? Mungkin deskripsi yang saya buat tidak terlalu menarik. Mungkin kalau yang membuat adalah seorang ahli kuliner pasti jauh berbeda.

4. Mendekatkan makanan dengan konsumen.

Pernah dengar restoran dengan nama Dapur Eyang? Kalau pernah, itu adalah salah satu cara restoran mendekatkan diri dengan konsumennya. Mungkin terlihat keren kalau nama restoran berbau-bau luar negeri. Tapi sekarang sudah tidak zaman. Karena identitas lokal semakin kuat dan semakin dicari. Jadi, nama-nama lokal yang hangat dan dekat lebih dicari.


5. Terdapat menu yang berbeda tampilan hurufnya.

Pernah lihat daftar menu dari resto-resto kekinian? Pasti ada beberapa menu yang diberikan ikon topi koki dengan keterangan chef recommendation. Dengan embel-embel tersebut tentu akan membuat konsumen menarik untuk mencoba. Ya saya salah satunya. Bagaimana tidak? Kokinya sendiri merekomendasikan loh!

6. Terdapat tawaran paket makanan.

Ini dia yang sering dipilih oleh emak-emak. Paket makanan yang seringkali harganya lebih murah dibandingkan beli satuan. Di mata konsumen, mungkin membeli menu ini akan sangat menguntungkan. Tapi di mata restoran tentu lebih menguntungkan. Karena sekali pesan bisa lebih dari 2 menu langsung terjual.



7. Ciptakan mood agar tenang saat membayar lebih.

Mood bisa diciptakan dari suasana yang ada di restoran. Suasana yang nyaman tentu membuat konsumen betah. Bisa dengan tampilan ruangan yang nyaman atau disertai musik yang menenangkan seperti balad atau jazz. Karena terbukti mood yang santai membuat orang juga santai mengeluarkan uang.

Itu lah 7 trik psikologis yang banyak digunakan restoran di sekitar kita. Jadi jangan berpikir negatif kalau resto yang sukses itu pakai pesugihan, jin, atau yang ghaib-ghaib lainnya. Karena bisa jadi mereka melakukannya dengan meneliti psikologis konsumennya.

Sumber
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment