AlphaGo, Kecerdasan Buatan Yang Lebih Cepat 10 Tahun

Deepmind AlphaGo
10 tahun lebih cepat dari prediksi, begitu katanya.

AlphaGo sukses menorehkan sejarah dengan mengalahkan master Go. Go sendiri adalah permainan lawas dari Cina. Sering disebut juga Catur Cina. Berbentuk persegi dengan 19 x 19 kotak dengan pion persis seperti othello, hitam dan putih saja.

Ilustrasi Go - discovermagazine.com
Sebentar, sebelum masuk pada bagian kenapa AlphaGo itu keren, kita lihat dulu pengusungnya, Google Deepmind. Iya, perusahaan yang mengusung AlphaGo adalah Google. Sadis ya?

Tapi tunggu dulu, Google sebenarnya bukan pencetusnya, dia yang tercatat saat ini memiliki saham terbanyak atas Deepmind. Awalnya perusahaan ini bernama Deepmind yang bermarkas di Inggris. Deepmind menjadi seksi karena sukses membuat kecerdasan buatan yang bisa belajar sendiri. asik ya. Bayangkan kalau terus berlatih. Ya walaupun tidak sambil makan sosis pasti bisa juara.

Terbukti pada awal-awal pengembangan AlphaGo. Kecerdasan buatan ini berlatih bermain Galactica. Itu loh game pesawat yang nembak-nembak pesawat musuh yang populer tahun 70an. Awalnya cuprut sekali si AI ini, tapi setelah beberapa hari, menjadi mahir.

Kenapa Go dipilih?

Jawabannya sederhana sebetulnya, karena Go adalah permainan paling rumit yang dimainkan oleh manusia saat ini. AlphaGO ini tidak langsung mahir. Tapi dia berlatih terlebih dahulu dengan para amatir Go. Menurut salah satu pihak Go, latihan dengan amatir dilakukan dengan video youtube. Sampai akhirnya AlphaGo dirasa cukup untuk menantang Master Go.

Sudah beberapa kali AlphaGo ini menantang para master Go. Namun yang menjadi spektakuler ini saat melawan Ke Jie kemarin AlphaGo sukses besar.

Ilustrasi Ke Jie dan AlphaGo
AlphaGo ini menggunakan Brute Force Algorithm. Yang artinya menjajal semua kemungkinan yang ada. Sementara Go memiliki kemungkinan yang tak terbatas (saking banyaknya). Brute Force ini berjalan dengan baik karena AlphaGo memecahnya menjadi dua bagian, 2 neural network istilahnya.

Pertama, policy network. Kerjanya mencari bobot kemenangan untuk setiap langkah.

Kedua, value network. Ini yang mencari kedalaman langkahnya.

Yang bikin keren, AlphaGo ini cuma mencari 20 langkah ke depan saja. Artinya lebih ringkes dan akurat. Fenomenal dan ajaib lah gebrakan AlphaGo ini.

Pokoknya, bayangkan penggunaan AlphaGo ini kelak. Misal kalau Google Deepmind menerapkan semacam penjadwalan perjalanan pada Android. Mungkin untuk para traveler nanti tinggal masukan saja titik-titik yang ingin dikunjungi. Kemudian biarkan Alpha Go yang membuatkan jadwalnya. Kan sudah ada live traffic, info event dan lain sebagainya untuk perhitungannya.

Bisa jadi pengembangannya bukan hanya untuk hal yang di atas. Mungkin urusan prediksi-prediksi juga bisa digantikan.

Seru ya?
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment