Royal Tulip Gunung Geulis, Golf Resort di Pegunungan

Penampakan Depan Royal Tulip - Pribadi
Sebenarnya ini postingan telat banget. Karena momen merasakan Royal Tulip sekitar akhir November lalu. Dan baru diposting satu bulan kemudian. Lemah!

Mampir ke Royal Tulip Gunung Geulis ini karena saya dan istri mengikuti kegiatan Goal Praying yang diadakan EHI a.k.a Emotional Healing Indonesia. sebelum tiba hari H, saya dan istri diskusi panjang mengenai bagaimana kita bisa sampai ke Royal Tulip ini. Karena kalau dilihat dari namanya, ini hotel bintang 5 dan bisa dibilang escape holiday. Maksudnya escape holiday ya pasti ini hotel jauh dari mana-mana, minimal tidak dilewati angkot.

Nih intip sendiri dari hasil pencarian tempat Royal Tulip Gunung Geulis di panomatics.asia :

360 Royal Tulip Gunung Geulis - panomatics.asia
Dan karena jauh dari mana-mana, kami kemudian memutuskan untuk naik motor saja dari Depok. Karena kalau dilihat dari google map, jaraknya sekitar 40an km dengan waktu tempuh rata-rata 1,5 hingga 2.5 jam. Ya kalau kami biasa menempuh jarak ke kantor sekitar 20km, jadi untuk sampai ke sini kurang lebih bulak-balik rumah-kantor-rumah lah. Maka kami putuskan naik motor saja.

Google map memang ajaib, kami sempat diarahkan lewat jalan setapak yang tidak mungkin dilalui kendaraan bermotor apapun. Tapi beruntung, setelah shalat jumat, kami diberikan jalan yang benar menuju Royal Tulip. Jalannya lebih manusiawi walaupun tidak diaspal atau dibeton, tapi masih oke untuk dilewati.

Sampai di Royal Tulip, satpamnya malah tanya-tanya gak penting. Sempat sebel juga kenapa ini satpam kok kayaknya ketus sekali. Tapi setelah bilang mau menginap, baru lah dia ramah. Mungkin satpam ini memandang rendah pengendara motor. Dan memang tidak ada parkir motor di hotel ini. Sehingga motor kami harus diparkir dekat dengan pos satpam. Kampring!

Oh iya, ini beberapa spot yang saya foto-foto sebelum mendapatkan akses ke kamar :

Ini kolam yang menyambut di pintu masuk. Kebayang kalau ngajak Damar ke sini pasti langsung pingin main air.

Karena hotel ini berada di wilayah perbukitan yang tidak rata, maka hasil bangunannya pun agak unik. Kita yang masuk lewat pintu utama itu adalah lantai 3. Sehingga penampakan kalau berputar ya seperti ini. Resto di bawah, sementara yang di atas itu lounge dan concierge.

Sedikit penampakan resto di pinggir kolam renang. Jangan coba-coba duduk di area resto ini kalau tidak membeli apapun dari sini. Haram! Tapi kalau restonya tutup, bisa leyeh-leyeh. Tapi leyeh-leyehnya gak pake busa. Karena busanya disimpan di dalam resto yang tutup ini.

Kalau lurus terus, kita akan ketemu kolam renang lain yang lebih tinggi.

Tampak luar jejeran kamar ini terlihat kurang ok ya? Karena 11-12 dengan tampilan rusun. Dari beton pulak. Walaupun betonnya lebih keren, tapi tetap saja karena tidak dicat jadinya terkesan murah. Mungkin kalau dicat hitam atau warna gelap bisa lebih keren.

Ini penampakan kolam renang yang diambil dari dekat resepsionis. Foto diambil pada jum'at siang setelah jumatan. Masih sepi.
Penampakan salah satu sudut di area kolam renang. Ada perlengkapan keselamatan dan kolam dengan banyak ikan. Kebayang lagi kalau bawa Damar ke sini pasti pinginnya cipuk-cipuk sama ikan.

Ini salah satu sudut kolam renang yang ada di Royal Tulip. Terbuka dengan alam pegunungan. Sore-sore berenang? Dingin!
Jreng-jreng! Akhirnya kami bisa masuk ke dalam kamar. Kami tidak tahu ini tipe kamar apa. Tapi begini yang kami dapat :

Tempat tidur twin. Yang begitu saya masuk langsung digabungkan. Biarin lah ada celah di tengah juga. Yang penting gabung.

Meja kerja yang di atasnya sudaha berada brosur promo. Serius jadi pengen punya spot seperti ini di kamar di rumah.

Ini penampakan televisinya. tambahan aksen seperti angin atau ombak ini bikin cakep ruangan.

Ini penampakan kursi di balkon. simple.

Foto ini diambil dari dalam kamar dekat kasur. Ini adalah kaca yang tembus ke kamar mandi. Ini keren menurut saya. Selain memberikan kesan kamar luas, juga bisa memudahkan komunikasi saat ada yang berdandan.

Foto ini diambil dari kamar mandi. Dan terlihat jelas kamar tidur dengan kasurnya.

Perlengkapan mandi standar ala Royal Tulip Gunung Geulis.
Selain fasilitas-fasilitas standar bintang 5, tampilan hotel ini juga dipercantik dengan banyak titik-titik seni. Mungkin bukan cuma seni, spot-spot penyimpanan juga misalnya, dibuat se-estetis mungkin. Jadi gatel mau ambil fotonya.

Salah satu spot di lounge yang ok.

Ini yang gemes sama penyusunan raknya. Perjalanan menuju resto jadi agak terhibur saat melewati tangga. Tapi rada ngeri juga kalau bawa anak kecil terus nyenggol gucinya. 

Ini tempat minuman beralkoholnya. Belok kanan langsung resto.

Lagi-lagi penyusunan rak yang asik.

A post shared by Putri Gerry (@rhenn11) on

Salah satu spot menuju ruang pertemuan. Enggak tahu juga ini benda apa, tapi kesannya kok keren aja.

Salah satu spot yang mungkin tidak penting, tapi iseng aja dijadikan tempat foto sama istri. Cekrek!
Satu lagi yang unik dari hotel ini adalah busana para pegawainya. Semua pegawainya berbusana ala caddy golf. Yang laki ya pakai polo dengan luaran knit sweater buntung, pakai topi, celana pendek dan sepatu golf. Yang perempuan kurang lebih sama. Hanya saja yang perempuan pakai rok mini. Sempet kasihan juga sih di udara dingin ini harus pakai yang mini-mini. Apa tidak dingin? Tapi begitu diperhatikan lagi, ternyata mereka pakai stocking. Aman lah ya, jadi gak dingin-dingin banget.

Kalau ditanya pengen balik lagi? Ya pengen! Tapi harus ajak Damar.

Udah gitu aja!
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment