 |
| REUTERS/Mark Blinch |
Menurut edisi terbaru dari Decoding Global Talent Boston Consulting Group, para pekerja kemungkinan besar ingin pergi ke Amerika Serikat, Jerman, atau Kanada.
Meski hanya setengahnya mengatakan mereka akan memilih untuk tidak pindah ke negara lain.
Tujuan paling menarik
Meskipun ada perubahan kebijakan baru-baru ini yang kurang ramah terhadap imigran, AS tetap menjadi negara paling menarik bagi pekerja asing.
Ini adalah pilihan nomor satu dari orang yang tinggal di Amerika Latin, Karibia, dan sub-Sahara Afrika, dan kedua di antara para pekerja dari Timur Tengah dan Afrika Utara dan Eropa.
Jerman telah menggantikan Inggris di posisi kedua. Menurut laporan itu, pekerja dari negara-negara seperti Spanyol, Denmark, Polandia, dan Rumania yang sebelumnya tertarik pada Inggris, sekarang mengawasi Jerman. Negara ini telah menyambut banyak orang asing dalam beberapa tahun terakhir, dan memiliki ekonomi yang booming.
Kanada, dengan kebijakan imigrasi yang menyambut orang-orang muda dan berpendidikan, menyediakan mereka dapat berbicara bahasa Inggris atau Perancis, ketiga. Menurut sensus 2016, lebih dari seperlima penduduk Kanada lahir di negara lain. Mayoritas imigran baru (60%) diterima di bawah kategori ekonomi.
Australia, di tempat keempat, telah muncul di lima besar untuk pertama kalinya. Pekerja yang tinggal di Inggris mengatakan Australia adalah tujuan pilihan mereka, sementara mereka di India dan Afrika Selatan menempatkannya di urutan kedua.
Inggris telah turun tiga tempat sejak 2014, dan sekarang duduk di posisi kelima. Gejolak politik setelah voting Brexit negara sebagian besar bertanggung jawab atas penurunan popularitasnya. Bahkan orang-orang yang sudah bekerja di sana berpikir untuk pergi. Menurut survei tahun lalu, sepertiga dari semua pekerja non-Inggris di Inggris ingin keluar dalam lima tahun ke depan.
Namun, meskipun popularitas Inggris menurun, London tetap menjadi kota nomor satu di dunia bagi pekerja asing untuk pindah.
Spanyol, Prancis, Italia, Swiss dan Jepang merupakan sisa dari 10 teratas, dengan Perancis dan Swiss menjatuhkan tempat.
Lebih sedikit pekerja yang ingin pindah
Dibandingkan empat tahun lalu, secara keseluruhan orang kurang tertarik untuk pindah kerja ke luar negeri. Sementara lebih dari setengah (57%) mengatakan bahwa mereka akan pindah, ini adalah proporsi yang jauh lebih kecil daripada tahun 2014, ketika hampir dua pertiga (64%) responden mengatakan bahwa mereka akan senang untuk pindah.
Ini terutama terjadi di Cina, di mana ekonomi yang sedang booming berarti bahwa pekerja tidak harus mencari pekerjaan lain di suatu tempat, dan juga di ekonomi Eropa Timur yang mengalami pertumbuhan yang lebih kuat.
Kontrol imigrasi yang lebih ketat - di AS dan di tempat lain - bisa juga sebagian bertanggung jawab atas penurunan minat pindah ke luar negeri untuk bekerja.
“Bisa jadi dunia menjadi kurang bergerak. Atau bisa jadi pekerjaan itu sendiri menjadi lebih global, sehingga tidak perlu bagi orang untuk mencabut nyawa mereka untuk menemukan pekerjaan yang memuaskan dan dibayar dengan baik, ”saran para penulis laporan tersebut.
Namun, tidak setiap negara melihat penurunan antusiasme di kalangan pekerja untuk langkah lintas batas. Lebih dari 90% orang India dan 70% orang Brasil sekarang mengatakan mereka akan bersedia pindah ke negara lain untuk pekerjaan yang tepat, naik secara signifikan sejak 2014.
Kesediaan untuk bekerja di luar negeri juga telah meningkat secara substansial di AS dan Inggris, mungkin sebagai akibat dari pergeseran politik seismik yang terlihat di sana dalam beberapa tahun terakhir.
Decoding Global Talent adalah survei internasional tren tenaga kerja dan preferensi kerja 366.000 orang di 197 negara.
sumber
0 komentar :
Post a Comment