Smallfoot, Aturan Menyelamatkan Peradaban

foreverymom.com
Film ini dibuka dengan kegiatan sebuah komunitas Yetti di puncak gunung es. Dari perkenalan ini kita sedikit diberitahu struktur sosial masyarakatnya. Ada yang bertugas membangunkan matahari, ada yang membuat es, dan dda semacam pemuka agama yang menggunakan batu sebagai firman yang diyakini.

Siapa tokoh kita? Tokoh utama kita adalah Migo yang merupakan anak dari yang bertugas membangunkan matahari. Oh iya, tadinya saya pikir film animasi ini bakal seperti anime Jepang yang punya dunia dan lingkup sendiri. Karena dipemahaman para Yetti, matahari itu adalah siput raksasa ya g terbang dan bersinar. Ini terjadi karena memang di goa-goa mereka ada siput bercahaya.

Pengetahuan dan wawasan soal dunia disuplai satu arah lewat batu, yang tentunya melalui pemuka agama. Dikatakan kalau gunung tempat mereka hidup ini ditopang oleh para mammoth si gajah-gajah raksasa. Mereka semakin percaya karena saat melihat ke bawah, mereka hanya melihat lautan awan.

Tapi pemahaman itu agak berubah setelah Migo menemukan pesawat jatuh. Pesawar yang membawa manusia. Migo sempat bersentuhan dengan manusia tersebut. Heboh dengan apa yang dilihat, Migo menuju desa dan memberitahu apa yang dilihat. Saat beberapa penduduk desa ke tempat yang diceritakan Migo, mereka tak memenemukan apapun. Pesawat sudah jatuh, pilot kembali terbang dengan parasut, dan jejak jatuhnya pesawat hilang, bersih tertutup salju.

Migo dianggap dusta dan di pemuka agama batu kembali menegaskan kembalilah ke batu, itu udah yang paling bener. Kehebohan reda, semua masyarakat kembali pada kondisi normal. Sementara Migo yang masih tidak terima kemudian didekati kelompok yang percaya adanya smallfoot. Yang mengejutkan Migo ternyata ketua dari kelompok ini adalah Meechee, anak dari Stonekeeper yang kayaknya diam-diam disukai oleh Migo.

Alhasil, untuk membuktikan ini, dengan kelompok lainnya, Migo menjadi volunteer mengintip ke dunia bawah. Insiden terjadi, tali terlepas dan Migo jatuh ke bawah. Iya ke kaki Himalaya dimana manusia berada.

Migo - dailytelegraph.com
Di sisi lain, kita dikenalkan oleh Percy Patterson seorang film maker documentary yang pingin terkenal. Dan salah satu yang bisa membawanya pada keterkenalan adalah dengan mengangkat bukti-bukti soal Yetti. Seperti gayung bersambut, Patterson ini bertemu dengan Migo. Satu sisi Migo ingin membuktikan pada komunitasnya kalau ada smallfoot, sementara Patterson juga pingin terkenal kalau dia membuktikan eksistensi Yetti.

Jadi, secara sadar Patterson ini menerima untuk diculik Migo ke puncak Himalaya pada komunitas Yetti. Setiap kegiatan bersama Migo direkam melalui ponsel Patterson. Namanya juga berada di ketinggian yang sinyal susah dan gak bisa nge-charge, hanya satu video yang berhasil dikirimkan oleh Patterson pada Brenda asistennya.

Di komunitas Yetti, Patterson berhasil merekam banyak hal, tapi yang namanya ketinggian minim oksigen, tubuh manusia tidak mampu menerima. Dan atas perintah Stonekeeper juga, Migo akhirnya mengembalikan Patterson ke kaki gunung. Tanpa sadar, video yang dikirimkan Patterson berbuah petaka juga. Kaki gunung jadi semakin ramai orang berkunjung. Demam Yetti mendunia, melihat kejadian ini Patterson secara sadar justru berbalik menolong komunitas Yetti.

Dia menggunakan kostum Yetti dan didepan polisi yang berusaha menangkap Migo, Patterson membuka topengnya. Agak sedih sih lihat adegan ini, di satu sisi Patterson pasti bakal dicap pembohong kelas kakap dunia. Sementara di sisi lain dia adalah penyelamat komunitas Yetti.

Percy - youtube.com
Sementara Stonekeeper yang turun gunung membantu Migo membuka terang-terangan apa yang sebenarnya tertulis pada batu pada komunitas Yetti. Bahwa sesungguhnya, duluuuu sekali komunitas Yetti itu hidup di bawah. Namun karena mereka merasa manusia semakin menggila dan memburu para Yetti, hidupnya terancam dan mereka pindah ke puncak Himalaya dimana pada ketinggian ini mustahil manusia bertahan hidup. Dari sini lah mulai dibuat cerita tentang aturan batu-batu yang secara tidak sadar menyelamatkan peradaban para Yetti.

Begitu.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment