-->
![]() |
Ilustrasi wajib lapor 1x24 jam - korankaltim.com |
Pengalaman
motor kecurian itu rasanya lumayan nyesek ya. Bukan nyesek karena motornya
hilang, tapi lebih nyesek lagi karena harus menerima kenyataan bahwa ternyata
lingkungan yang sudah hamper 5 tahun ditinggali ini ternyata tidak aman.
Kenyataan yang buat saya sangat menohok. Terlebih orang rumah yang lain tinggal
hamper 10 tahun lamanya.
Cerita
sedikit soal hilangnya motor ya. Kejadiannya sabtu (3/8) pagi hari. Jeda antara
mertua pergi ke masjid hingga pulang sekitar jam 6 pagi. Waktu mertua pulang,
kondisi pagar sudah terbuka dan motor tidak ada, Mertua langsung ke atas karena
menyangka saya keluar pakai motor.
Di mana
saya dan istri saat motor dicuri? Kami berdua ada di dalam rumah dengan
aktifitas masing-masing. Saya sambil menahan ngantuk main dengan anak. Mungkin
pada momen pencuri berhasil membobol gembok pagar dan mencuri motor itu saya
sempat ketiduran dan istri sedang di kamar mandi.
Oh iya,
informasi motor yang hilang itu ini:
Honda Varia 125 (2016)
Plat
No - B 3471 PCK
No Rangka - MH1JFU116GK484055
No Mesin - JFU1E1482653
No Rangka - MH1JFU116GK484055
No Mesin - JFU1E1482653
Siapa tahu
ada yang melihat, langsung lapor polisi saja. Biar orangnya tertangkap.
Terus apa
hubungannya Lapor 1x24 jam itu udah basi? Begini, keamanan lingkungan itu
tanggungjawab Bersama. Enggak adil juga kalau saya sebagai korban misalnya,
marah-marah sama polisi saat membuat laporan karena motor hilang. Lah ikhtiar
apa yang sudah kami lakukan hingga motor tersebut hilang? Kan perlu ada perbandingan
juga. Misal kalau ada GPS terpasang di motor dan ada CCTV yang terpasang sudah pasti
akan sangat membantu kerja polisi.
Tamu wajib
lapor 1x24 jam itu udah lagu lama. Karena zaman sudah berubah dan kebiasaan
masyarakat kita juga sudah berubah. Mungkin dulu populasi masih sedikit dan
orang-orang masih guyub dan saling hormat-menghormati antar sesama. Maka metode
tersebut sangat lah cocok. Kita dengan mudah mengenali orang baru di lingkungan
kita.
Sekarang,
di zaman yang makin individual di mana orang semakin tidak peduli dengan sekitar
dan lebih mementingkan diri sendiri, konsep tamu wajib lapor 1x24 jam udah gak zaman.
Ribet dan kasihan juga sama pak eRTe. Karena perpindahan manusia itu sekarang
makin cepet. Kebayang pak eRTe waktu hariannya habis buat mencatat yang
beginian.
“Ikif sih
kalau orang gak dikenal di lingkungan rumah langsung samperin dan foto mukanya.
Tinggal bilang saya foto ya, saya enggak kenal bapak siapa dan enggak tahu tujuannya
apa?”
Begitu yang
dikatakan Kakak Ipar waktu Idul Adha kemarin bertemu. Katanya itu hak kita
sebagai orang yang tinggal di lingkungan. Memfoto wajah orang yang tidak dikenal
bisa jadi sebagai langkah preventif terjadinya kejahatan. Kalaupun terjadi
kejahatan, foto-foto yang tadi bisa dijadikan bahan dasar polisi untuk
mengungkap kejahatan kan?
Brilian
memang cara yang dilakukan sama Kakak Ipar ini. Lagian kalau orangnya marah, ya
marahin balik aja ngapain ada di sini dan mau ngapain? Kalau alasannya gak
jelas, dijamin dia bakal kabur. Lagian kalau tujuannya jelas dan enggak macem-macem,
dia pasti santai aja difoto.
Toh
sekarang kurir-kurir yang ngirim barang itu juga suka foto penerima barang.
Malahan lengkap dengan rumahnya loh. Buat yang parno dengan kebijakan
perusahaan titipan barang ini. Mending kirim barang jangan ke rumah deh.
Mending ke kantor aja. Kecuali barang-barang gede.
![]() |
Hasil pencarian gambar CCTV di google.com |
Sampai tulisan
ini dibuat, tingkat waspada orang rumah masih tinggi. Kalau terdengar suara
dari pagar, langsung keluar. Kalau motor gak ada, langsung cek CCTV lihat
playbacknya. Ya begitu lah, kami akhirnya memutuskan untuk memasang CCTV. Bukan
hanya sebagai alat bukti saja kalau terjadi pencurian, tapi juga bisa mencegah
orang melakukan kejahatan. Sudah banyak lah video beredar dimana maling-maling
itu mengembalikan barang curiannya ketika sadar ada CCTV.
Pokoknya
jangan segan-segan lah foto orang tidak dikenal di lingkungan kita. Itu hak
kita!
0 komentar :
Post a Comment