Sambutan Lagu Baru Tulus Berbahasa Jepang


Nama Tulus di telinga pecinta musik Indonesia pastinya sudah tidak asing lagi. Kehadirannya memberikan warna baru di musik Indonesia. Ketika musik Indonesia dikuasai oleh lagu-lagu dengan lirik sederhana, Tulus hadir memberikan pilihan baru. Dengan komposisi lirik yang 'berbeda' dan suara yang khas, Tulus menjadi perhatian baru.

Lagu-lagunya seperti bercerita. Cerita tentang kehidupan dan keseharian yang sederhana dibalut dengan kata indah dan puitis. Coba lihat bait pertama pada lagu Teman Hidup

Dia indah meretas gundah
Dia yang selama ini ku nanti
Membawa sejuk, memanja rasa
Dia yang selalu ada untukku

Meretas gundah, memanja rasa. Kata-kata semodel ini nyaris hilang dalam lirik musik Indonesia. Lebih puitis. Pecinta puisi dan pecinta musik di Indonesia tentu juga merindukan lirik-lirik puitis yang populer dulu.

Selain balutan lirik yang puitis, Tulus juga hadir dengan setting lagu yang menarik. Saya sebut setting karena saya menganggap lirik lagu Tulus adalah sebuah cerita. Dan dalam cerita tersebut pasti ada waktu dan tempat. Nah, waktu dan tempat ini yang saya sebut setting.

Contohnya saja dalam lagu Diorama. Entah kenapa ketika mendengar lagu ini, saya seperti melihat museum lubang buaya. Karena kalau ingat diorama saya ingat patung-patung berbentuk manusia yang mereplika adegan yang berada di dalam ruangan kaca. Dan di museum lubang buaya lah saya pertama kali melihat Diorama. Mungkin itu sebabnya saya langsung teringat museum lubang buaya.

Pada lagu Diorama ini, saya membayangkan sebuah adegan dimana si wanita memutuskan untuk berpisah dengan si pria. Kejadiannya berada di sebuah ruang dengan meja dan kursi. Saya membayangkan mereka sedang berada di ruang tamu atau sejenisnya. Mungkin mereka awalnya adalah suami istri yang kemudian bercerai. Sementara si aku adalah laki-laki yang melihat diorama ini. Diorama ketika mereka bertengkar. Si aku berharap agar bisa mengulang kejadian sebelumnya agar tidak berpisah dengan si wanita.

Sekarang, Tulus menelurkan karya baru. Lagunya yang berjudul sepatu digubah menjadi berbahasa Jepang. Lagu ini juga termasuk karya yang unik. Mengibaratkan cinta sepasang sepatu namun mereka berdua memiliki keterbatasan. Keterbatasan layaknya sepatu sebagai benda mati. Namun tetap ingin bercinta. Coba lihat lagu dalam berbahasa Indonesia di bawah ini :



Selanjutnya lihat lagu Sepatu yang digubah dalam bahasa Jepang di bawah ini :



Video yang rilis 23 Januari 2016 di Youtube ini lumayan ditanggapi beberapa akun berbahasa Jepang di kolom komentar. Misalnya saja komentar dari Riky Chan yang bernada positif. Menurut google translate, artinya kurang lebih seperti ini, "Lirik benar-benar baik ketika Anda telah berubah di Jepang! Hal ini juga baik dalam bahasa Indonesia! Yang penting sekarang untuk mengatakan lirik baik! saya suka 💜".


Seru juga ya projek baru Tulus ini. Mungkin ingin merambah pasar yang lebih luas lagi dengan menggubah lagunya menjadi berbahasai Jepang. Good Luck! Maju terus musik Indonesia!

Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment