Pretasi Hangout - sidomi.com |
Belum 2 minggu tembus 2 juta. Masih main di banyak layar. Habiskan gaes! pic.twitter.com/myDfRQWoxC— raditya dika (@radityadika) January 4, 2017
Baca : Hangout, Film Genre Thriller Komedi
Dan dengan noraknya, gw baru nonton nih film yang katanya kece itu. Nontonnya di Iflix pulak. Enggak apa-apa lah ya. Bukan tidak cinta film dalam negeri. Toh nontonnya juga di platform berbayar, jadi tak apa lah ya.
Film ini dibuka dengan kisah seorang Raditya Dika yang dalam film ini sedang mengalami kebuntuan keuangan. Dari mulai kebuntuan karir karena film sebelumnya tidak laku, hingga terusir dari tempat tinggalnya karena menunggak. Agak heran ya, ini sutradara kelas apaan ya yang sampai tinggal saja harus ngontrak. Sementara dia sampai diwawancara infotainment. Padahal logikanya, kalau sudah masuk infotainment, artinya orang ini kawak lah. Enggak mungkin ngontrak rumah, kecuali memang ada jalan cerita panjang sebelum-sebelumnya.
Btw lupakan soal perjalanan panjang Raditya Dika, yang jelas dia dapat undangan dari seseorang yang tidak dia kenal. Bahkan undangan tersebut sampai pada managernya dan telah meluangkan schedule untuk menghadiri undangan tersebut. Radit memutuskan untuk ikut undangan tersebut. Mungkin pikirnya keluar sejenak dari rutinitas yang menyesakkan.
Singkatnya, Radit ini menumpak kapal. Dan di pelabuhan dia bertemu dengan Mathias Muchus, Titi Kamal dan Surya Saputra. Berangkat menuju deck kapal, bertemu lagi dengan Gading Martin, Dinda Kanyadewi Soleh Solihun dan Bayu Skak.
Sampai di tujuan, mereka kemudian ditinggalkan oleh kapal. Menurut kapten kapal, dia akan datang kembali menjemput beberapa hari kemudian.
Di sana mereka kemudian bertemu dengan Prilly yang katanya berangkat pakai kapal yang lebih awal. Awalnya mereka tidak tahu harus kemana, tapi kemudian ditemukan jalan untuk masuk ke dalam pulau lebih dalam dan menemukan rumah besar di sana. Masuk ke sana, pada ruang tengah ternyata ada foto-foto mereka terpajang di sana.
Makan malam terakhir Mathias Muchus - kovermagazine.com |
Kita lanjut saja beberapa rangkuman kejadian-kejadian yang berkesan buat gw di film ini :
- Prilly ujug-ujug melolong dan mengaum saat melihat bulan purnama. Ini ada di trailernya. Buat gw ini kampret banget! Karena Prilly bilang, 2 tahun shooting GGS jadi kebiasaan. Nice Joke!
- Pada malam perpecahan dan pencarian pembunuh Om Muchus, Prilly terbunuh, sepertinya dijorokin masuk jurang.
- Esoknya saat mencari air dan makan, Dinda Kanyadewi terbunuh di sini. Terbunuhnya pun sadis tapi lucu. Ya mirip film Scary Movie lah. Ini benar-benar menertawakan penyiksaan. Dari mulai tangannya tertusuk, bahunya tertusuk, hingga dia benar-benar mati karena perutnya tertusuk.
- Bayu Skak mati saat hendak memberitahu kemungkinan identitas pembunuhnya melalui undangan.
Ekspresi Dinda saat Titi salah melempar pisau - bookmyshow.com |
Kira-kira begitu yang berkesan buat gw sebelum pada puncaknya. Setelah konflik panjang yang menyisakan 2 orang, Soleh dan Radit diketahui pembunuhnya adalah Prilly. Anjrit! Di film ini Prilly keren banget aktingnya. Wajarlah kalau dedek ini banyak penggemarnya. Gw aja kaget liat si lucu ini bisa segahar ini aktingnya. Serem!
Saat Prilly "berburu" |
Belakangan diketahui alasannya pun sepele. Prilly membunuh mereka semua karena kehilangan momen pada detik-detik kematian ayahnya. Momen tersebut hilang karena mereka semua ini memaksa Prilly untuk bergabung makan bersama. Ayah yang satu-satunya orang paling berharga dalam hidup Prilly ini kemudian meninggal. Dan Prilly merasa orang-orang ini lah yang kemudian harus bertanggungjawab.
HELLOOOOO
Please deh! Jangan bilang temenlo gak peduli kalau lo enggak pernah bilang masalahlo apa? Enggak tahu ini film memang ceritanya sepele banget alasannya atau memang sengaja dibuat sepele untuk menampar generasi kita yang sering begini? Entah lah! Tapi yang jelas ini remeh banget alasan membunuhnya. Coba kalau ngomong, temen mana sih yang cuek? Ya pasti mempersilakan lah, malahan mereka ikut melongok sekalian.
Please deh! Jangan bilang temenlo gak peduli kalau lo enggak pernah bilang masalahlo apa? Enggak tahu ini film memang ceritanya sepele banget alasannya atau memang sengaja dibuat sepele untuk menampar generasi kita yang sering begini? Entah lah! Tapi yang jelas ini remeh banget alasan membunuhnya. Coba kalau ngomong, temen mana sih yang cuek? Ya pasti mempersilakan lah, malahan mereka ikut melongok sekalian.
Konyolnya lagi, ada fakta terungkap dari Radit jelang dirinya bersama Soleh dieksekusi. Dia bilang, inget gak waktu kita bersembilan ikutan kuis? Waktu itu bokaplo dateng pas elo gak ada dia titip elo ke kita semua buat jagain elo. Dan kita semua nyanggupin.
DAARRRR!
Ternyata yang selama ini dikira sebagai tokoh jahat, malah sebaliknya. Justru ayahnya yang menitipkan anaknya pada mereka semua. Malah mereka dibunuhi satu per satu. Di sini kemudian Prilly teriak seolah tidak percaya.
Adegan lucu lain adalah ekspresi Radit yang polos saat menembak titit Soleh. Anjrit, satu-satunya adegan yang bikin gw ketawa akhirnya. Nice!
Endingnya, Prilly jelas dipenjara. Radit dan Soleh rutin menjenguknya. Di sini lagi-lagi akting Prilly keren banget. Berasa banget aura anak ketemu kakak/bapak. Juara!
Radit dan Soleh meluncurkan aplikasi Bantu Teman. Sebuah apps yang bisa memfasilitasi orang-orang seperti Prilly untuk ngomong. Mungkin sasarannya anak milenials yang katanya cuma hidup di Maya dan kurang nyata.
Adagan lucu lain di akhir film, Soleh kencing kemana-mana. Bisa ditebak ini karena akibat ditembak tititnya. Mungkin batangnya sudah diangkat semua.
Udah gitu aja.
film yang seru dan asyik
ReplyDelete