The Greatest Showman, Mengingatkan Kita Kalau Mengikuti Nafsu Itu Tak Baik

Poster The Greatest Showman - capture Youtube.com
Tahu Ringling Bros, and Barnum & Bailey Circus? Nah film ini menceritakan tentang perjalanan (mungkin lebih tepatnya perjuangan) seorang Phineas Taylor Barnum atau P.T Barnum saat membangun sirkusnya. Belum bergabung dengan Bailey ataupun Ringling Bros.

Di awal film sempat ditampilkan Barnum sedang menjalankan sirkusnya, tapi kemudian satu per satu personilnya menghilang dan dia seperti ditinggalkan. Lalu scene beralih pada Barnum kecil. Saya pikir film ini bakal sad ending karena sudah diberikan teasernya di depan. Sempat males juga, tapi penasaran lihat perjuangan Barnum muda yang anak dari seorang penjahit yang sepatunya bolong dan bapaknya kasar.

Pada momen ini, terlihat sekali Barnum itu kismin.

Ayahnya, Philo bekerja pada keluarga Hallet dimana ada anak perempuan bernama Charity. Pada momen ini terlihat sekali Barnum muda punya hati pada Charity, begitu juga sebaliknya. Sampai-sampai Hallet ayah Charity menampar Barnum karena mengganggu Charity belajar minum teh. Mengganggu sampai tertawa dimana pada jaman itu wanita harus terlihat anggun setiap saat. Tertawa saat minum adalah kejadian yang sangat tidak sopan.

Kisah cinta mereka berlanjut walaupun LDR. Charity disekolahkan jauh dan mereka berkomunikasi lewat surat. Pada momen ini digambarkan kisah hidup Barnum yang menyedihkan sepeninggal ayahnya. Dari mulai mencuri makanan hingga diberikan apel oleh orang cacat, hingga mengirimkan surat langsung pada tukang pos tanpa perangko.

Tumbuh besar, cinta Barnum dan Charity pun besar pula. Barnum mengajak Charity untuk tinggal di kota New York untuk mewujudkan a million dreams. Mereka menikah dan memiliki 2 anak perempuan Caroline dan Helen. Charity tampak bahagia dengan hidup mereka. Hingga suatu hari Barnum dipecat dari pekerjaannya.

Barnum dan Charity
Memang dasar tumbuh menjadi seorang ambisius, Barnum nekat pinjam uang dari bank dengan jaminan kapal karam milik perusahaannya. Dia sewa gedung dan bangun museum yang isinya lilin-lilin. Menyedihkan sekali scene ini, sepi!

Hasil putar otak dan memang dasar ambisius, Barnum berencana mengumpulkan orang-orang aneh di kota untuk menjadi bagian dari pertunjukannya. Mungkin karena pernah diberikan apel oleh orang cacat kali ya, Barnum menjadi orang yang melihat keanehan sebagai suatu yang unik dan bisa dipertontonkan.

Dari mulai Charles Stratton si manusia cebol, Lettie Lutz si wanita berjanggut, hingga Anna Wheeler si akrobat. Satu per satu dikumpulkan hingga menghadirkan pertunjukan sirkus yang luar biasa. Bisa dibilang sukses karena berhasil mendatangkan banyak sekali penonton dan tentu saja uang. Karena Barnum dan keluarganya berhasil pindah ke rumah yang lebih besar lagi.

Tapi kesuksesan selalu datang hampir bersamaan dengan kebencian. Dimana kesuksesan Barnum saat itu bersamaan dengan penolakan sekelompok orang yang benci kehadiran orang-orang aneh. Ditambah lagi seorang kolumnis koran terkenal sering mengkritik Barnum.

Pada perjalanannya, Barnum bertemu dengan Phillip Carlyle. Philip ini katanya sih karakter fiktif yang salah satunya adalah wataknya diambil dari James Anthony Bailey. Barnum berusaha mengajak Carlyle untuk bekerjasama. Menariknya adegan kerjasama ini dilantunkan dalam sebuah lagu di sebuah bar. Dan saat bergabung, Carlyle ini menaruh hati pada Anne Wheeler yang seorang akrobatik keturunan Afrika.

Phillip Carlyle
Philllip ini memang orang berpengaruh, ya lantaran latar belakangnya ini lah Barnum berkeras hati untuk bekerjasama dengan Carlyle. Dan pengaruh Phillip ini membuahkan hasil. Rombongan Barnum pun berhasil diundang ke Buckingham bertemu dengan Ratu Victoria.

Pada kesempatan ini lah Barnum bertemu dengan Jenny Lind yang seorang penyanyi tenar asal Swedia. Barnum berusaha mendekati Jenny Lind demi mengajaknya untuk tur Amerika. Ya semacam pertunjukan bernyanyi dan keliling Amerika. Di sini kelihatan sekali Barnum sangat berambisi memboyong Lind.

Singkat cerita, Lind berhasil diboyong ke Amerika dan terjadilah show pertama Lind. Sebenarnya ini belum jalan tour-nya. Hanya pemanasan saja. test the water. Kalau show pertama sukses, maka akan berlanjut. Dan ternyata show pertama ini sukses besar dan mengukuhkan niat Barnum dan Lind untuk jadi mengadakan tour Amerika.

Pada pertunjukan Lind ini, orangtua Charity hadir. Setelah acara, biasa lah diadakan pesta. Di sini terjadi penolakan kasar dari Barnum terhadap kedua orangtua Charity. Mungkin dirinya masih dendam dengan perlakuan dan perkataan ayah Charity. Tapi ya tetap aja sih kurang ajar sama Mertua itu tidak baik. Pada momen ini juga Barnum semakin menjadi egois karena tidak membiarkan para kru sirkusnya untuk turut bergabung pada pesta setelah pertunjukan Charity. Dalihnya, siapa yang akan melakukan pertunjukan kalau kalian ikut di sini?


Lind
Sedih dan menyebalkan sekali kelakuan Barnum ini. Puncak konflik di film ini ada pada saat Barnum pergi tur keliling Amerika bersama Lind. Barnum yang kian arogan ini bahkan tidak mengucapkan kalimat perpisahan pada kru sirkusnya. Bukan cuma itu, Charity yang merasa sudah cukup kekayaan yang diberikan pun tak didengar. Barnum tetap mengejar mimpinya dan meninggalkan Charity dan 2 gadisnya untuk tur keliling Amerika.

Carlyle yang menggantikan Barnum mengelola sirkus bisa dibilang sukses. Hanya saja para pengunjuk rasa yang semakin tidak suka dengan pertunjukan orang aneh ini semakin brutal sehingga berbuat kasar dan dilawan balik oleh seluruh anggota sirkus. Pertarungan terjadi hingga salah satu lampu minyak tumpah, terbakar dan membakar seluruh gedung pertunjukan.

Hampir pada waktu yang berdekatan Lind yang juga ambisius ini seperti menemukan pasangan sejatinya pada Barnum. Terlihat sekali kalau Lind berusaha memiliki Barnum. Dari mulai berusaha menciumnya di luar panggung, hingga berhasil mencium Barnum setelah pertunjukan. Tentu saja ini menjadi berita heboh. Apalagi setelah skandal Lind mencium Barnum ini diikuti oleh pengunduran diri Lind dari tour keliling Amerika.

Hancur sudah, sirkus berantakan, tur berantakan. Barnum terancam dengan hutang bank. Posisinya bangkrut, bahkan Charity terusir dari rumah dan terpaksa tinggal kembali bersama kedua orangtuanya.

Beruntung pada kesempatan ini ternyata Carlyle punya modal dari hasil sharing dengan Barnum. Dan dengan modalnya ini lah sirkus Barnum mulai bangkit dengan membeli tenda besar dan menyewa tanah lapang yang luas. Pada akhir film, terlihat Barnum memberikan tongkat sepenuhnya pada Carlyle dan Barnum menikmati hidup sebagai ayah bagi dua gadisnya sekaligus suami dair Charity.

Endingnya tampak manis ya.

Udah gitu aja.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment