Hiking Bocah, Jalan-jalan Seru Sambil Mengenal Alam.

Logo Hiking Bocah
Ini tulisan agak telat karena memang sudah sekitar 2 minggu lalu kami melakukan kegiatan ini. Tapi ya baru sekarang bisa menuangkan kegiatan positif ini. Tempo hari sih istri yang memberikan informasi ini pada saya. Dari instagram kalau tidak salah. Lah saya langsung cari situsnya dan ketemulah hikingbocah.com.

Nah kalau dari situsnya sendiri Hiking bocah adalah kegiatan outdoor untuk anak-anak yang berlokasi di Katulampa, Bogor. Di kegiatan ini, anak-anak akan diajak untuk lebih dekat dengan alam melalui aktifitas hiking di perbukitan Bogor.

Untuk usia berapa?

Pada dasarnya kalau anak sudah bisa jalan, sudah bisa ikut kegiatan hiking ini, tapi dewasa pendamping harus siap jika anak minta digendong 🙂 Idealnya usia 2 sampai 12 tahun bisa ikut. Kami akan sediakan pilihan jalur, jalur yang lebih mudah untuk anak usia yang lebih kecil, jalur sedang dan jalur panjang yang lebih menantang untuk usia yang lebih besar.

Berapa lama perjalanan? Seberapa jauh jalurnya?

Lama perjalanan sekitar 1-3 jam, tergantung pada kondisi anak dan pendamping. Apabila dirasa kelelahan, anak dan pendamping dapat memilih untuk beristirahat dulu sebelum melanjutkan hiking. Jarak sekitar 3 km (untuk jalur pendek) sampai dengan 6 km (untuk jalur panjang).

Oke setelah intip sedikit situsnya, saya langsung berpikir ini kayaknya bakal seru banget. Secara Damar di usia yang 2 tahun lebih 2 bulan ini sudah mulai mengenal objek dan rasanya sudah harus dikenalkan dengan alam dan jalan-jalan agak jauh agar lebih bertanggungjawab. Maka kami memutuskan untuk ikut kegiatan ini.

Harganya sangat bersahabatan, untuk anak yang ikut hiking ini dikenakan 50 ribu sedangkan untuk pendamping dikenakan 20 ribu. Saya, istri dan Mamah (yang penasaran hiking) menjadi pendamping. Oh iya, Mamah saya ini dulu orang dusun yang kalau mau sekolah SMP dan SMA harus jalan kaki setidaknya 10 km dengan medan perbukitan dan hutan. Ya itung-itung mengenang masa lalu, padahal usianya sekarang 62 tahun.

Katulampa
Perjalanan menuju lokasi baiknya mengikuti petunjuk verbal atau tulisan dari panitia. Jangan sok-sok-an mengikuti petunjuk dari google map. SESAT! Karena jalan yang diberikan adalah jalur motor. Sementara kalau naik mobil ya pasti stuck! Kami mengalaminya. Padahal tinggal menyeberang sungai Ciliwung ini saja.

Menuju TKP kalau mengikuti jalur yang benar, banyak sekali petugas panitia yang membantu mengarahkan jalan. Terlihat dari kaosnya, mereka seragam jadi mudah sekali mengenalinya. Sampai di TKP saya agak kaget juga. Ternyata buanyak buanget yang ikutan. Parkiran sampai penuh. Kalau kata istri sih ini terjadi karena pengelola hiking bocah ini menggunakan fitur iklan dari instagram. Efektif juga ya.

Spanduk hiking bocah menuju base-camp.
Sampai di parkiran, kami disediakan sarapan. Yang mau ngopi atau ngeteh juga bisa. Tinggal bikin saja. Asik sekali pelayanannya. Oh iya, sarapan sesuai dengan total pendamping dan anak yang mendaftar. Btw untuk 20 ribu dapat cemilan pagi untuk sarapan dan makan siang, ini oke banget.

Persiapan sebelum berangkat - sedikit penyuluhan.
Setelah kumpul di base-camp, diberikan sedikit informasi dari panitia dan doa sebelum acara dimulai. Baru lah kami mulai acaranya untuk hiking.

Melewati terowongan di bawah tol Jagorawi
Jalurnya pun cukup ajaib. Sempat melewati lorong di bawah tol Jagorawi segala sebelum kami benar-benar melewati perbukitan. Yang saya suka lagi dari acara ini, Damar lebih banyak jalannya ketimbang minta digendong. Justru saat melewati jalur yang menurut kami berbahaya barulah Damar kami gendong. Sebenarnya tidak berbahaya sih cuma kanan-kirinya ladang orang. Kalau jatuh, takut merusak saja.

Menuju puncak.
Gambar di atas adalah salah satu momen kami memutuskan untuk menggendong Damar. Menanjak dan kanan kiri kebun teh yang jaraknya kurang lebih 30 cm. Maksudnya ada jarak antara berpijak dengan kebun teh sekitar 30 cm. Ya itung-itung hemat energi Damar karena akan ada momen melepas burung puyuh dan kelinci. Kasihan kalau keburu capek.

Btw ini pemandangan alam yang kami lihat :








Asik ya! Setelah melepas burung dan kelinci kami masih harus jalan lagi menuju sungai untuk melepas ikan. Di sini lah Damar kemudian merengek untuk minta digendong. Dan dalam tempo kurang dari 10 langkah, Damar yang sedang saya gendong ini langsung tertidur. Hahaha, dasar bocah! Capek, langsung tidur!

Sampai di tempat main air, Damar langsung saya bangunkan untuk menangkap ikan. Tapi ya gitu deh, Damar lodingnya lama. Jadi minta gendong aja. Butuh waktu agak lama untuk bisa turun dan melihat anak-anak lain menangkap ikan. Ini entah karena jijik dengan pasir dan batu atau memang loadingnya lama entah lah. Tapi yang jelas Damar selalu begini, setidaknya butuh 30 menit untuk bisa join dengan keadaan baru kalau baru bangun tidur.


Oke, puas membebaskan ikan, kami kembali ke base-camp, makan siang, shalat duhur, baru pulang.

Overall acara ini keren banget! Positif! Selain memberikan pengalaman seru buat anak-anak, hiking bocah ini juga bisa jadi uji nyali buat anak-anak yang sudah kadung nyaman dengan AC di kamar dan ragam gadget yang biasa dimainkan. Karena di sini saya ketemu anak yang mungkin di atas 5 tahun, tapi kelakuannya ampun deh, kena rumput aja takut. Takut gatel lah, ngeluh capek lah dan lain-lain. Tapi bukan cuma pada anak-anaknya saja, Emak-emaknya juga ada beberapa yang mengeluh sama. Mereka bingung kok untuk anak-anak jauh banget? Padahal kalau hitungan saya sih ini enggak sampai 5 km. Malah kata panitianya enggak sampai 3 km.

Seru! Kayaknya Damar 3 tahun harus ikut lagi. Karena usia 3 tahun dia pasti sudah mulai ceriwis dan cerita-cerita pengalaman barunya. Berasa lebih ngena aja.

Udah gitu aja.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment