Ketika Punya Batita...

Ilustrasi batita - nutriclub
Banyak orang modern itu takut menikah atau punya anak. Ya mereka lebih senang dengan kehidupan dewasa yang mandiri dan bebas tanpa kekangan. Apalagi semakin banyak beredar foto-foto sebelum dan setelah menikah yang menampilkan hancurnya kebebasan. Ditambah lagi saat punya anak, wuiiiihhhh makin banyak lah itu kegelisahan dan kemantapan untuk tidak memiliki anak. Ini contoh-contohnya :


Dulu, waktu pacaran atau baru menikah, bisa hepi-hepi hingga larut malam. Tapi setelah punya anak, ya boro-boro hepi-hepi, yang ada mendingan istirahat setelah si batita tidur.


Dulu sih keren bisa menjelajah Mesir naik onta. Tapi setelah punya anak ya siap-siap saja jadi onta.


Dulu sih kalau ada waktu senggang ya santai-santai saja sama pasangan. Tapi setelah ada bocah lebih baik waktu senggang digunakan untuk istirahat a.k.a tidur.


Menjadi ayah ya siap-siap saja menjadi sarana berkarya bagi anaknya. Wajah kudu siap jadi media tempel.


Bukan cuma media tempel, harus siap juga jadi kanvas berjalan. Siapa tahu si batita kelak jadi seniman besar.


Bukan cuma ayah yang harus siap jadi media tempel. Seringkali ibunya juga.


Dulu maniak pesta, sekarang siap-siap ditindas batita.


Dulu gandeng cewek, sekarang gandeng anak.


Menjadi ayah juga kudu siap jadi eksperimen si anak. Kudu ikhlas jiwa dan raga.


Bukan cuma jadi seniman, mungkin si batita kelak juga akan jadi make-up artist.


Dulu sih senang main gocart dan bisa bebas. Tapi setelah punya batita, jangankan main gocart, main game pun sulit.

Tapi perlu diingat, walaupun kadang menyebalkan dan menyedihkan menjadi orangtua, kelak kalau kita jadi orangtua yang baik, kita tidak akan merasa kesepian. Karena di usia senja kita, kita masih punya anak yang sudah dewasa yang selalu setia berbagi bersama kita, iya kan?

Baca : OrangTua Kesepian

sumber : Boredpanda

Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment