Mau Jadi Apa? - Cerita Zaman Kuliah Soleh Solihun

Mau jadi apa? - capture trailer youtube.com/StarvisionPlus
Film ini bisa dibilang Soleh Solihun ego banget. Bisa dibilang Soleh adalah seorang komik yang paling beruntung karena diberi kesempatan untuk narsis dalam sebuah film besutan Starvision. Gimana enggak dibilang narsis, ini cerita tentang dirinya sendiri, dimainkan oleh dirinya sendiri, bahkan disutradarai oleh dirinya sendiri pulak.

Pencerita, kira-kira begitu yang saya dapat soal persepsi soal komik. Ya bisa dibilang Soleh ini adalah seorang pencerita. Hanya saja mediumnya kali ini adalah sebuah film.

Film ini menceritakan masa kuliah Soleh Solihun sendiri. Dan uniknya tokoh Soleh pada film ini seperti Breaking the forth wall yang suka ngobrol sama penontonnya.

Wujud Soleh masa kuliah dalam film - thejakartapost.com
Seperti disebutkan di atas, film ini mengambil setting 90an dimana Soleh sedang kuliah di FIKOM UNPAD. Dibuka dengan adegan ospek dimana Soleh sebagai mahasiswa baru dan menemukan pujaan hatinya karena sesama Slankers, Ross.

Kedepannya, bisa dibilang lah kalau Ross ini jadi alasan mengapa Soleh kemudian bertindak konyol, gegabah, bahkan tak masuk akal.

Si cantik Ross yang ditaksir Soleh - brilio.net
Mahasiswa 90an itu pasti kental banget sama yang namanya aktifis. Semua suara disuarakan lewat berbagai media. Termasuk salah satunya yang sudah mashur di kampus, Fakjat. Adalah kepanjangan dari Fakta Jatinangor yang berisi produk-produk jurnalistik yang kental. Dari mulai sosok hingga investigasi. Dan lingkup yang dibahas tentu seputaran Jatinangor dan sangat serius.

Soleh yang tergabung dalam Fakjat sendiri merasa tidak cocok. Dia bersama kelima temannya membuat media tandingan yang diberinama Karung Goni. Agak ngaco memang namanya, dan isinya juga agak berseberangan dengan Fakjat. Dari mulai Kampus Babe hingga gosip ada semua di sini. Semacam pelopor media gosip di kampus lah.

Soleh and the genk - cadaazz.com
Puncak kekisruhan Karung Goni terjadi ketika Karung Goni memuat berita tentang pelecehan yang dilakukan oleh seorang dosen terhadap mahasiswi tanpa menyebutkan nama korban dan nama dosen. Melihat berita ini, civitas kampus seperti tidak terima dan meminta Soleh selaku pimpinan Karung Goni untuk mengungkap siapa sang dosen. Atau jika tidak, ini hanya berita bohong bombastis belaka.

Akhirnya muncul 2 mahasiswi yang merupakan korban dan menunjuk dosen cabul pada sidang. Soleh selamat.

Benang merahnya sih itu, sepak terjang media Karung Goni. Tapi dibalik itu ada pesan mau jadi apa? yang disisipkan pada setiap karakter utama pada film. Ada yang sudah tahu tujuannya mau jadi apa, tapi tidak disupport orangtua. Ada yang belum tahu jadi apa, makanya coba-coba seperti Soleh membuat media di kampus.

Pesannya oke banget dengan pendekatan komedi. Film santai yang tetap punya pesan lah.

Udah gitu aja.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment