Up, Awalnya Pahit, Sekarang jadi Enak.


Dapat barang ini dari goodie bag pada acara Indonesian Sosial Blogpreneur ke 3 tempo hari. Up Hot Dark Chocolate ini adalah salah satu lini produk dari CNI.

Sedikit tentang CNI

Pertanyaan saya dan istri ternyata sama, emang CNI masih ada ya? Pertanyaan dari saya muncul ketika acara ISB part 3 ini hendak berlangsung. Tapi emang dasar orang observer, saya langsung googling dong bagaimana CNI sekarang.

Dulu, duluuu banget di tahun 90an. Mamah adalah salah satu agen CNI juga. Suka jual-jualin produk CNI. Tahun 2000an teman SMA juga sempat menawarkan dan memamerkan salah satu produk CNI yang dia konsumsi. Sampai sekarang bahkan di kepala saya itu CNI masih berafiliasi dengan produk kesehatan yang berkhasiat tinggi.

Dan emang dasar sekarang sudah eranya e-commerce kali ya. CNI juga tidak mau ketinggalan kereta kayaknya. Mereka juga meluncurkan ecommerce milik mereka sendiri di geraicni.com. Dan secara mengejutkan, saya baru tahu ternyata produknya banyak juga ya.


Kesan pertama seduh coklat panas ini, pahit! Ya jelas saja, karena kalau dibandingkan dengan minuman coklat yang sempat populer dengan es kepalnya itu, ini enggak ada manis-manisnya. Bahkan cenderung pahit. Kesan pertama begitu tidak menyenangkan.

Sebenarnya saya tidak kapok kesan pertama yang pahit itu. Bisa jadi rasa pahit itu kan soal pembiasaan. Kalau biasa makan yang manis-manis, makan yang agak pahit sedikit jadi pahit banget. Begitu juga sebaliknya, biasa makan yang pahit-pahit, makan manis dikit berasa kemanisan.

Rasa terlalu pahit itu jadi indikator diri sih sebenarnya, artinya saya cenderung makan yang manis-manis. Agak ngeri juga sama diabetes. Belum lagi ditambah sederet manfaat dark chocolate, bikin saya mencoba cara untuk bisa menikmati minuman ini.


Salah satunya adalah dengan mencampurnya pada jus mangga. Tolong jangan ditiru cara ini. Sumpah ini ngaco. Tadinya dipikir bakal lumer bersamaan dengan jus mangganya, tapi ternyata enggak. Malah berasa makan sagu rasa coklat. Memang tidak terlalu pahit jadinya, tapi jadi eneg.

Baru di hari ketiga baru terasa nikmat sekali minum Up. Pagi-pagi sampai ke kantor (ini kantor orang, masih freelance), capek 1 jam naik motor, cuci muka, terus seduh Up. Kok rasanya enak banget ya. Cenat-cenutnya berasa ilang. Tahu kan cenat-cenut abis bawa motor?

Makin ke sini makin enak. Kayaknya ada endorfin yang diproduksi saat minum ini. Nyaman aja rasanya. Tapi semoga enggak ketagihan ya.

Udah gitu aja.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment