Andai Nazarudin Sering Update Status

Nazarudin sebut Anas atur proyek Hambalang, disebutkan kalau Anas-lah yang memutuskan PT Adhi Karya yang memenangkan tender. Nazarudin menambahkan kalau alasan Anas terkait soal dana Rp100 miliar yang mampu digelontorkan PT Adhi Karya untuk membiayai pemenangan Anas dalam kongres. Disebukan pula terjadi pertemuan di Lantai X Kantor Kemenpora yang diikuti Nazar, Andi, Ketua Komisi X Mahyuddin dan Angelina Sondakh untuk menyepakati pembuatan anggaran khusus proyek Hambalang. Anas, Angelina dan Andi jelas membantah keras pernyataan Nazarudin, bahkan disebut berhalusinasi  atau mengarang cerita.

Seperti sebuah adegan sinetron dalam kondisi tegang dimana antagonis dan antagonis berdebat merebut simpati pemirsa dengan suasana tegang disertai efek musik ‘jeng-jeeeeeng’. Semuanya tidak mau mengalah, saling berargumen keras dengan dasarnya masing-masing.  Entah mana yang benar, entah ditutupi, entah pula ini disandiwarakan.

Saya berandai, kalau saja Nazarudin adalah aktivis facebook, plurk, koprol, atau tweeter, mungkin kicauannya sekarang bisa didukung dengan tweet, update status atau apapun yang dia simpan pada media sosial-media sosial tersebut. Tinggal dicocokkan saja tanggal dan waktu update statusnya. Atau kalau perlu lihat koordinat update statusnya di foursquare. Jadi bisa mendukung pernyataannya sekarang disesuaikan dengan waktu dan tempat dia check-in.

Jadi cukup hanya dengan merekap saja tulisan-tulisan yang pernah dipostingkan. Bisa dengan aplikasi facebook My Year In Status, atau tinggal dipelototi postingan-postingan sebelumnya. Selain itu, ada manfaat lain jika rajin update status. Bisa jadi melihat update status terdahulu juga dapat membuat kita mengenang kejadian-kejadian lampau yang berkesan. Atau mungkin dapat membantu memulihkan ingatan yang hilang, itu juga kalau username/alamat email dan passwordnya masih ingat.

(yuk update status..)

______________________________________
, kesimpulan ngaco hasil rehat dari galau - hahahahahaha

Share on Google Plus