Ada MekDonal di Nilai Tukar Loh



Dolar sekarang jadi 14045. Udah kayak hotline MekDonal aja. Ini pasti konspirasi. Konspirasi brand Amerika sono yang kepingin Indonesia jatuh ekonominya. Mereka-mereka orang Amerika itu pasti takut kalau Indonesia maju dan melesat seperti garuda.

Hahaha.. Ngaco banget deh kalau udah ngehubung-hubungin sama konspirasi. Semua seolah-olah nyambung. Karena disambung-sambungin. Tapi enggak tau kenapa belakangan ini kok saya rada khawatir dengan perkembangan ekonomi Indonesia ya? Bukan sok-sok-an ngikutin kata-kata pengamat ekonomi itu. Tapi berdasarkan beberapa keterangan yang ditangkap.

Memang sih beberapa keterangan yang ditangkap datang dari berita-berita negatif tentang perekonomian yang lagi lesu. Ada yang bilang pendapatan tahun ini sedang kurang okeh. Ada yang bilang perlu merumahkan karyawan-karyawannya. Belum lagi ditambah berita penguasaan China terhadap banyak proyek di dalam negeri.

Kita seolah dihadirkan dengan nyata pertarungan berdarah-darah antara para pekerja lokal yang justru sering disisihkan dengan para pekerja asing yang justru kemampuannya saja belum teruji. Bisa jadi jauh di bawah kemampuan pekerja kita. Cuma mentang-mentang sama warna kulit dan bahasa saja makanya mereka lebih didahulukan.

Masih ada satu lagi cerita seorang kawan. Dia memiliki software house kecil di Bandung. Saya termasuk yang ikut membidani software house itu dulu waktu bekerja di Bandung. Nah teman saya itu cerita kalau sekarang lagi lesu. Lagi kurang project. Lagi sepi. Enggak tau deh itu anak-anak yang kurang talen mau digimanain?

Nah loh.. Nah loh.... Mendengar penjelasannya saya jadi ketar ketir. Apa benar yang dibilang berita-berita tentang ramalan terpuruknya ekonomi Indonesia itu adalah nyata? Nah kalau nyata, artinya beberapa waktu ke depan keadaan akan semakin sulit. Terus terang saya takut.

Bagaimana tidak takut? Untuk menyambung hidup, saya perlu keahlian. Nah, keahlian saya cuma di bidang IT Development saja. Sementara kemampuan hobi di bidang tulis menulis sepertinya belum berprestasi. Bener-bener jelek banget pikiran saya. Bagaimana kalau terjadi bencana Internet gegara ekonomi yang terus semakin lesu? Saya bisa apa?

Kampret banget kan dari semalam sebelum tidur malah mikirin yang jelek-jelek. Eh pas pagi-pagi malah sedikit kelebat beginian. Beruntung ada email kerjaan pagi ini yang secara sadar menampar saya untuk bersyukur. Bersyukur bahwa saya masih dipercaya untuk berkarya dengan kemampuan saya. Masa' iya hari ini mau disia-siakan dengan mikir yang jelek-jelek.

Kayaknya enggak deh. Ayo Semangat..!
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment