Mari Merampok Gojek


"Eh sekarang Gojek udah jadi kayak common produk loh. Kayak kita kalau beli air mineral pasti bilangnya aqua. Padahal yang dikasih VIT, 2 Tang, atau yang lainnya."

Begitu kira-kira perkataan seorang teman siang tadi. Dan memang benar, sekarang orang kalau mau ngirim apa-apa yang simple, seringnya bilang "Yaudah Gojekin aja". Kayaknya sebentar lagi tuh Gojekin bakal jadi kata kerja yang nongol di KBBI. Wiiih Fantastis sekali, benar-benar fenomenal.

Business Model Gojek yang Unik

Gojek memang fenomenal. viral di dunia maya sungguh kerasa sekali. Kayaknya dari mulai dari A sampai Z sudah dibahas semuanya. Termasuk yang jadi pertanyaan mengenai jenis usaha Gojek itu sendiri. Apakah Gojek merupakan jenis usaha teknologi yang jualan aplikasi saja atau justru Gojek merupakan perusahaan transportasi?

Dalam sebuah tulisan Mas Yuszak yang berjudul Gojek promo 10 ribu, Untung atau Rugi? dibahas dengan sangat menarik. Kalau Gojek merupakan perusahaan transportasi konvensional, maka Gojek perlu modal motor. Bayangkan kalau armada yang disiapkan 15.000. Kalau harga motor 15 juta, artinya perlu modal armada 225Milyar.

Belum lagi soal gaji. Kalau ridernya juga 15.000 dengan gaji bulanan 5 juta, maka tembus di angka 75 Milyar. Belum lagi mikirin aset yang terdepresiasi tiap tahun. Terus perlu yang namanya perawatan aset. Dan ini yang paling butuh, tempat untuk menyimpan aset-aset armada tadi. Iya, Gojek pasti perlu yang namanya Pool kalau bisnisnya semodel bisinis transportasi konvensional.

Kalau dengar-dengar berita bahwa Gojek disokong dana hingga Trilyunan Rupiah, kayaknya walaupun masih berstatus perusahaan rugi, nafas Gojek masih panjang dengan mengandalkan modal Trilyunan Rupiah tadi.

Jadi Incaran Para Sarjana

Berseliweran sekali soal penghasilan abang-abang Gojek yang fantastis. Ada yang sampai lunas hutang ratusan juta. Ada yang bilang rata-rata bisa tembus 12 jutaan. Katanya 12 juta itu adalah gaji untuk sekelas manager. Dan uang segitu didapat dari jalanan. Fantastis kan? Tapi katanya sih rata-rata 6 juta perbulan. Itu yang santai katanya.

Jadi, jangan heran kalau sarjana-sarjana yang sebelumnya kerja kantoran itu terus pindah haluan jadi abang-abang Gojek. Mereka rela hidup dijalanan dengan rupiah yang lebih besar. Iya, ketika harga promo 10.000 dan total rider Gojek yang belum sampai 10.000 memang banyak sekali order yang tidak dapat dipenuhi. 

Sekarang Gojek pasang tarif 15.000 dengan target total rider 15.000. Dengan angka segini, penghasilan 12 juta sebulan masih tembus apa tidak ya? Naik harga dari 10.000 menjadi 15.000 mungkin tidak terlalu masalah, tapi semakin banyaknya jumlah armada, kayaknya membentuk persaingan tersendiri bagi abang-abang Gojek.

Gojek Untung dari mana?

Sempat berdiskusi dengan teman, "Gojek dapat untung darimana sih?" Kalau dilihat dari aplikasinya, kayaknya tidak ada iklan di sana. Kemungkinan dapat fee dari google ads kayaknya kecil deh. Sementara ketika promo 10.000, para rider Gojek masih mendapatkan tambahan saldo untuk dirinya ketika mengantar pelanggan.

Konon katanya kocek yang harus dikeluarkan untuk bisa menggunakan jasa Gojek adalah minimum 25.000. Artinya promo-promo yang sekarang berseliweran adalah benar-benar bikin rugi. Bayangkan saja kalau 10.000 dari pelanggan, artinya sisa 15.000 yang kudu ditransfer ke rider. Biarpun dipotong terlebih dahulu sesuai perjanjian 80% dan 20% kayaknya Gojek tetap merogoh dari modal.

"Gojek dapet duit dari Resto yang kerjasama untuk GoFood!", kata teman saya. Masuk akal sih bisa dapat duit dari sana. Tapi untuk menghidupi 15.000an rider Gojek kayaknya enggak bakal nutup. Gojek pasti ngambil dari modal.
Beneran deh, dengan otak ekonomi yang cetek ini masih belum kepikiran Gojek dapet untung dari mana. Sampai saat ini saya cuma menduga bahwa Gojek masih perusahaan rugi yang menjalankan operasionalnya pakai duit modal (investasi).

Merampok Gojek

Sebenernya saya ngiri sama abang-abang Gojek itu. Jaketnya bagus. Pengen deh jadi Gojek. Naksir jaketnya. Hahaha. Dan mungin saya bisa jalan-jalan tapi dibayar. Misal saya ke kantor, nganter istri, main ke rumah saudara, atau ke mana pun saya bisa menghasilkan uang.

Caranya? Gampang! Zaman sekarang itu lumrah yang namanya punya 2 HP. Kan kalau jadi rider Gojek pasti dikasih HP yang diinstall aplikasi khusus untuk rider. Itu aplikasi khusus untuk melihat saldo dan untuk ambil penumpang.
Nah sekarang bayangkan dengan modal 2 HP tadi, yang satu diinstall aplikasi Gojek komersil yang ada di Google Play dan Appstore. Yang satu tentunya yang dari Gojek. Terus pura-pura pesan saja pakai HP yang diinstall Gojek terus pesanan diambil oleh HP yang satunya. Memang sih ada kompetisi di sini, harus yang paling pertama ambil order ini. Tapi kalau berhasil dan berhasil terus, maka kemana-mana gak perlu ngeluarin duit bensin.

Kemana-mana gratis! Malah dibayarin sama Gojek. Asik kan?!? Jangan-jangan sarjana-sarjana itu daftar Gojek buat beginian?!?

Gojek memang fenomenal!
___________

Ck..ck..ck..
Bisa-bisanya saya nulis cara licik begini. Biarin deh sekali-kali. Sebelum tidur. Anggap saja buat buang energi negatif. Semoga abang Gojek yang baca ini, pas praktiknya gagal. Selamat Beraktifitas!


Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment