Halaman awal materi Foto Jalanan KelasBlogger20 oleh Kang Dudi - Materi
Akhirnya bisa ikutan lagi kegiatan KelasBlogger setelah berbulan-bulan tenggelam dengan pekerjaan. Kali ini yang diikuti adalah perhelatan KelasBlogger20 yang bertajuk Foto Jalanan. Kali ini yang menjadi dosen adalah Kang Dudi. Siapa dia? Intip aja lah akun instagramnya untuk melihat sedikit karya yang dipamerkan di @kangdudi_.
Acara ini dihelat atas kejasama Kelas Blogger dengan C2Live, evhive dan BerryKitchen. evhive yang membantu menyiapkan tempat di JSC HIVE, C2Live sebagai kolaborator dan makan siang disiapkan oleh BerryKitchen.
Baca : C2Live untuk Blogger dan Komunitas Blogger Mengintip JSC Hive dari evhive Oke, sekarang balik lagi ke soal Foto Jalanan yang dipaparkan Kang Dudi. Foto Jalanan sendiri adalah salah satu aliran dalam fotografi. Umumnya memuat yang diambil di ruang public dalam kondisi candid atau tanpa pengarahan. Karena itu lah Street Photography sering juga disebut sebagai Straight Photography. Yang kalau diartikan secara sederhana, apa adanya. Tanpa manipulasi objek.
Sementara, belum ada kesepakatan mengenai padanan yang baku untuk street photography dalam Bahasa Indonesia, namun istilah fotografi jalanan sering dipakai dalam beberapa kesempatan. Foto-foto dalam street photography dapat mengambil lokasi dari berbagai ruang public seperti jalanan, pasar, mal, tempat ibadah, stasiun, terminal.
Tapi yang perlu diingat dari Street Photography adalah ya kudu tahu juga soal komposisi foto. Enggak asal-asalan juga. Kudu ngerti soal komposisi. Nah, ini yang ribet buat orang awam macam saya ini. Tapi seiring makin sering memotret juga lama-lama komposisi tersebut akan jadi insting.
Komposisi foto - Materi Kang Dudi
Dan selain komposisi, foto yang baik bisa memiliki unsur looking room dan juxtaposition. Looking room bisa diartikan ruang lebih luas ke mana arah mata melihat. Kalau mau lihat contoh-contohnya bisa dilihat di sini. Sementara Juxtaposition adalah cara mengambil foto dengan cara menempatkan dua objek yang berbeda namun masih dalam satu frame yang sama secara berdampingan, sehingga menghasilkan sebuah kesatuan foto yang memiliki suatu makna atau pesan tertentu.
Untuk juxtaposition ini kayaknya jadi tantangan tersendiri dalam street photography. Karena memang harus straight. Dan kalau dapat momennya, bisa jadi achievement tersendiri. Contohnya bisa dilihat di sini.
Apa yang saya hasilkan setelah pelajaran singkat dan padat dari Kang Dudi? Ini hasilnya :
Beres latihan ambil foto jalanan, kita makan-makan yang disediakan oleh Berry Kitchen. Begini penampakannya : (Awas ngiler!)
Tampak depan kotak BerryKitchen - bikin laper.
Ini isi komplitnya, ada puding, siomay, sayur dan daging
Lebih dekat pada penampakan dagingnya
Sayurnya seger
Somaynya enak
Saya ingat, ada pesan menarik dari Kang Dudi terkait street photography, lihat poin 5 pada gambar di bawah ini : (waktu itu sih sambil makan, sekarang pas nulis malah nelen ludah sendiri)
Street Photography juga perlu adab - Materi Kang Dudi
Dan poin 5 ini berasa banget saat praktik kemarin. saya memotret seorang yang sedang membakar ikan di depan RM Padang. Saya potret! Dan kami larut dalam percakapan. Ya ngobrol-ngobtol, foto apa, buat apa, dan seterusnya. Efeknya, saya masukan foto-foto restonya di Google Map. Saya bilang sama dia kalau ini bisa jadi promosi gratis di Internet.
Hehe, agak berbohong memang. Habis kalau jelasin jujur lagi belajar street photography malah makin pusing menjelaskannya. Ini foto bapak yang sempat saya abadikan :
Bapak pemilik RM Mato Aie
Setelah ikutan dalam KelasBlogger20 ini, tetap saja kalau mau ahli pada sesuatu ya harus latihan dan terus latihan. Banyakin motret, nanti lama-lama akan terasah instingnya. Dan mengenal diri sendiri itu penting. Karena kamera terbaik adalah kamera yang kita miliki, itu kata Arbain Rambey. Yang saya tangkap sih gini, jangan ngimpi dulu deh pengen punya kamera bagus kalau penggunaan kamera yang dimiliki saja belum maksimal. Tentunya selain memaksimalkan potensi diri.
Dan perlu diingat, sama seperti tulisan. Foto yang baik adalah ketika emosi yang diinginkan untuk disampaikan oleh pemotret, sampai pada orang yang melihat foto. Ingat itu!
Overall, ini foto kami yang ikutan ketika acara selesai.
0 komentar :
Post a Comment