Trik Mudah Hemat dan Sehat



Aku suka deh. Badanmu makin tegap.


Itu pujian kekasihku minggu kemarin. Seneng banget. Siapa sih yang tidak suka dipuji? Rasanya semua orang suka pujian. Dan pujian dari kekasihku itu bukan tanpa sebab. Sekarang, aku selalu berkeringat. Aktif bergerak setiap hari kerja.

Aktifnya bergerak bukan tanpa alasan, waktu kompasianival kemarin sempat konsultasi dengan dokter yanga ada di booth cocacola. Di sana diketahui bahwa BMI (Body Mass Index - Indeks Massa Tubuh) saya berada di angka 29 koma sekian. Artinya masuk ke dalam kategori obesitas.
Turunin 15 kg lagi deh, banyakin olahraga. Lari bagus tuh. BMI segini pas buat mulai lari. Kalau diatas 30, kalau dipaksa lari takutnya malah merusak otot.

Penjelasan sang dokter menambah wawasan. Ternyata kalau BMI terlalu besar juga tidak cocok untuk lari. Mending diet dan jalan kaki dulu aja katanya. Selain mengurangi BMI agar dibawah 30, juga mengurangi kandungan lemak terlebih dahulu sebelum menambah massa otot.

Berbekal pemahaman tadi, saya optimis menyisipkan aktifitas berkeringat saya minimal 3 kali seminggu. Sebenarnya sebelum saya kerja di Jakarta, saya rutin ikut kegiatan olahraga pagi di Taman Kota I BSD. Di sana ada jadwal taichi. Seminggu minimal 1 kali saya ikut. Menguras tenaga dan sangat berkeringat. Sekarang, karenakerja sudah pindah di Jakarta, mau tidak mau saya harus berangkat lebih pagi dan tidak bisa ikut kegiatan di Taman Kota I BSD pada hari kerja.

Ternyata bekerja di Jakarta itu menyita waktu dan ongkos. Karena lebih jauh, ternyata ongkos meningkat sampai 3 kali lipat. Siasat untuk mengurangi ngkos dan keinginan berkeringat ternyata bisa dikawinkan. Saya memilih berjalan kaki saja untuk hasil kawinnya.

Katanya membakar kalori 250 - 500 kalori dengan berjalan kaki dapat membantu menurunkan berat badan. Buat pemula, lakukan 3 kali dalam seminggu sudah cukup baik untuk membuat badan lebih sehat, selebihnya bisa untuk menurunkan berat badan.

Kalau misalnya jalan kaki mampu membakar 5.6 - 7 kkal setiap menitnya, Kita bulatkan saja jadi 6 kkal setiap menitnya. Maka diperlukan setidaknya (250 / 6) 41.7 menit jalan kaki setiap hari. Kita bulatkan saja menjadi 42 menit. Lalu kalau rata-rata kecepatan jalan kaki orang dewasa adalah 4 km per jam, Maka baiknya kita menempuh jarak ((42/60) * 4) kilometer. Atau 2.8 km setiap jalan kaki.



Nah, sekarang tinggal dikaitkan dengan kegiatan harian. Mana yang mau dipilih. Kalau berangkat menuju stasiun rawa buntu, butuh waktu sekitar 33 menit sekali jalan dan menempuh jarak 2.6 km. Kalau pulang pergi, artinya saya menghabiskan 66 menit dengan 5.2 km. Kalori yang dibakar sekitar (6 * 66) kalori. Atau 396 kalori setiap hari kerja.

Kemudian kalau saya memilih opsi ke dua, yaitu dari stasiun palmerah menuju kantor, maka saya butuh waktu sekitar 21 menit dengan jarak 1.7 km. Kalau pulang pergi, artinya saya menghabiskan 42 menit dengan total jarak sekitar 3.4 km. Kalori yang dibakar sekitar (6 * 42) kalori. Atau sekitar 252 kalori.

Karena saya masuk dalam kategori pemula, dan ongkos yang paling banyak tersita adalah pada perjalanan dari stasiun palmerah menuju kantor, maka saya memutuskan untuk melakoni jalan kaki dari stasiun palmerah menuju kantor.

Memang badan berkeringat begitu sampai di kantor, sampai kantor langsung mandi aja lagi. Awalnya memang lemes, tapi sekarang udah enak. Stamina terasa lebih banyak. Selain hemat ongkos, badan lebih sehat, eh dapat pujian dari kekasih. Yahud!
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment