Ketika Grab Kurang OK, Uber Lumayan Mengesankan!

Promo Grab 30 November 2016 - grab.com
Pagi ini waktu buka aplikasi Grab lumayan tersenyum. Karena setiap kali membuka aplikasi Grab, pasti yang pertama dilihat adalah menu notification. Suka deg-degan, ada diskon gak ya minggu ini? Begitu sih.

Bikin senyum karena waktu buka notification ada promo dengan pembayaran GrabPay Credits. Semacam uang virtual yang dimiliki oleh Grab. Ya mirip lah dengan Go-Pay punyanya Go-Jek. Saldo kredit milik pengguna yang tertanam pada sistem.

Karena memang dasar penikmat diskon, bela-belain loh top-up kredit GrabPay. Dan hal yang aneh terjadi! Sebenarnya tidak aneh sih, cuma heran saja. Kalau tidak salah beberapa bulan yang lalu, Grab punya promo yang bekerjasama dengan Mandiri e-cash. Eh tapi untuk top-up GrabPay Credits ini tidak ada metode pembayaran dengan Mandiri. Aneh!

Pilihan metode pembayaran saat top-up saldo GrabPay Credits
Ya aneh saja, Grab bisa bekerjasama dengan Mandiri e-cash sementara untuk pembayaran dan top-up GrabPay Credits tidak bisa. Entah lah, mungkin karena memang sistemnya yang belum kerjasama. Atau jangan-jangan Bank Permata dan Mandiri sedang musuhan? Karena rekening top-up ini ditransfer ke Bank Permata.
\
Oke! Anggaplah Mandiri belum masuk daftar karena sedang dalam penjajakan.

Nah, ada yang enggak enak muncul setelah transaksi top-up credit selesai. Nominal top-up tidak kunjung bertambah di aplikasi. Lantas iseng lah telepon call center yang ada di aplikasi. Dan ternyata eh ternyata, Saldo tidak otomatis muncul, coba restart HPnya, begitu kata agent callcenter-nya. Kebayang ya, kalau lagi buru-buru top-up pulsa, terus HPnya lowbat. Wah sedih banget tuh harus restart HP. Pasti deg-degan HPnya kuat apa enggak.

Yang enggak enak berikutnya muncul ketika saya memesan GrabCar dengan menggunakan promo GCCREDITS (karena sudah punya GrabPay Credits). Serius! Tidak ada satupun driver GrabCar yang nyangkut untuk pick-up saya. Bahkan saat berhasil ada yang nyangkut, tiba-tiba dicancel oleh drivernya. Jadi heran, ini memang drivernya yang enggak mau pick-up karena pakai GrabPay Credit atau memang sistemnya yang ngaco ya?

Yo Wes lah! Akhirnya pakai Uber! Merelakan tidak ada promo untuk perjalanan kali ini.

Itu baru cerita berangkatnya, untuk cerita pulangnya sama juga. Saya masih penasaran dengan promo GCCREDITS. Dan berhasil, ada yang nyangkut dan berharap saya di-pick-up. Tapi eh tapi, si driver ternyata sedang ada di tol. Ya kan posisi di Carefour Labak Bulus dekat sekali dengan Tol JORR ya. Dan dapatlah driver yang sedang di Tol.

Ini ngaco! Harusnya pada sistem Grab bisa meminimalisir kalau driver ada di tol jangan biarkan dia dapat order. Lah terus drivernya minta dicancel pulak. Padahal secara komitmen, driver tersebut sudah on aplikasi harusnya siap menerima resikonya. Sebenarnya sih saya malas cancel order karena permintaan driver, tapi ya istri yang menyarankan, jadi ya sudah. Kasihan juga kalau bintangnya sampai turun. Tapi lain kali kalau di TOL, matikan saja itu aplikasinya!

Sebal dengan perlakuan Grab, ya pakai Uber lagi. Ya walaupun Uber bisa dibilang mengekor Grab untuk urusan biaya dimuka, tapi menurut saya masih lebih oke driver Uber ketimbang Grab. Ya pernah sih dua kali gak enak waktu pakai UberMotor. Pertama ada yang pickup tapi gak bisa dikontak sampai akhirnya kena pinalti 10 ribu. Yang kedua minta dicancel karena tahu tujuannya jauh.

Ya memang selalu ada saja kampret yang pingin enaknya sendiri. Tapi ya sistem kan cuma bisa bikin flow. Kalau pelakunya kampret ya susah juga, enggak bisa nyalahin sistemnya juga. Ya semoga saja lebih baik lah.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment