#KapalApiPunyaCerita : Ngopi Itu.....

Kopi pagi ini - foto pribadi
Ngopi, tanpa sadar kebiasaan ini sudah terbentuk sejak kelas 2 SMA pada tahun 2002 silam.

Saya sendiri awalnya bisa dibilang sebagai social ngopi. Agak aneh ya, karena bahasanya yang rada ngaco. Secara sederhana bisa diartikan sebagai tukang ngopi yang hanya untuk interaksi saja. Tapi itu dulu, sekarang ngopi buat saya adalah ritual pagi sebelum memulai pekerjaan dan ritual rehat yang menghilangkan penat.

Kalau tidak salah ingat, saya memulai rutin kegiatan ngopi ini ya sejak kelas 2 SMA. Waktu itu sambil merancang kegiatan, atau pun hanya sekedar ngumpul-ngumpul, kami selalu ditemani dengan kopi. Arief namanya yang mengenalkan saya dengan kebiasaan nongkrong sambil ngopi. Dan sampai sekarang, kadang kalau ketemua dia, pasti ada kopinya. Teman ngobrol yang kadang sambil pagi. Kopinya kalau habis ya bikin lagi.

Masuk usia kuliah, ini jarang banget ada ritual kopi. Kecuali kalau memang sedang butuh doping saat mengerjakan tugas atau begadang main game bareng. Walaupun ada kawan yang gila kopi saat beraktifitas, tapi saya tidak terseret untuk turut ritual ngopi bersamanya. Jadi, bisa dibilang ngopi masa kuliah itu adalah masa paling efektif. Ngopi kalau ada perlunya aja.

Sekarang, sudah mulai aktif bekerja, ngopi sudah seperti ritual wajib harian. Kecanduan? Rasanya tidak, karena ngopi justru membantu mencairkan suasana. Baik suasana otak yang mumet ataupun suasana kerjaan yang kurang bersahabat. Saya tidak bilang kecanduan karena memang rasanya kopi tidak menyebabkan kecanduan dan pada hari-hari yang ringan, saya justru tidak ngopi.

Entah karena umur atau memang kepala bermasalah atau karena memang terbatasnya fisik, yang pasti saya hanya bisa mengendarai motor maksimum 1 jam 30 menit. Lewat dari situ, kepala pasti pening dan nyut-nyutan. Jarak dari rumah ke kantor yang kurang lebih hamper 20 km yang ditempuh dengan lalu-lintas Jakarta yang ajaib itu butuh waktu sekitar 40 – 60 menit. Tiba di kantor, kepala langsung pening. Seruput kopi bisa sukses menghilangkan pusing.

Jadi ya kalau tiba ke kantor, pasti bikin kopi dulu di pantry, atau yang paling simple mampir dulu ke warung sebelah dan ngopi.


Enaknya Indonesia, mau ngopi tinggal parkir aja di warung pinggir jalan. Pasti ada dan pasti seger - kasakisi.com
Momen kedua harian yang pasti ngopi adalah ketika otak sudah penat dengan kerjaan. Biasanya ketika masuk waktu ashr. Sudah makan siang dan lanjut kerja itu pasti bakal ketemu momen mengantuk. Pasalnya pencernaan sedang butuh energi besar untuk mengolah makanan yang masuk, sementara otak juga sedang digenjot untuk berpikir. Suplai energi yang kurang ke otak, membuat otak kekurangan oksigen sehingga ngantuk melanda. Saat seperti ini lah ngopi jadi solusi.

Kopi menjadi sangat berpengaruh seperti cerita saya di atas itu karena kopi mengandung kafein. Zat kafein itu bekerja bukan memperlambat pergerakan sel-sel di dalam tubuh, tetapi kafein bekerja untuk melawan adenosin yang mengurangi rasa ngantuk, memberikan rasa segar di badan, memberi rasa sedikit gembira, memberikan energi seketika – ini karena hati melepas gula  ke aliran darah lebih banyak, sehingga tubuh serasa boost energi selepas minum kopi.

Karena manfaat kafein ini lah hampir semua minuman berenergi itu pasti mengandung kafein. Tapi saya jelas lebih memilih ngopi ketimbang minuman berenergi. Sumber kafeinnya lebih jelas dan lebih alami. Kalau minuman berenergi itu dari mana kafeinnya?


Varian produk kapal api yang mudah didapat di warung-warung pinggir jalan - alibaba.com
Kenapa kopi kapal api jadi pilihan?

Rasanya jawaban ini sederhana sekali, jelas lebih enak. Halah seperti slogannya ya, tapi memang itu yang saya rasakan. Ini bukan karena dari awal lidah saya sudah dicekoki dengan kopi logo kapal api, tapi memang setelah menjajal banyak produk di pasaran, rasanya ini yang lebih enak. Saya yang tidak terlalu suka kopi terlalu manis sudah menjajal hampir semua sachet kopi hitam di pasaran. Pilihan saya jatuh pada 2 varian, special mix dan mantap.

Untuk yang special mix, ini yang standar semua orang suka kayaknya. Ya minimal kalau gak suka ngopi at least dia tetap bisa minum. Ini yang menjadi terasa special karena racikannya bisa diterima semua orang. Ya walaupun ada yang mengatakan kalau racikan kopi ini pakai bubuk jagung untuk menghasilkan aroma yang khas. Yang bilang pakai bubuk jagung itu sedikit mengejek.

Tapi buat saya pribadi, justru menambahkan bubuk jagung (jika benar) adalah langkah jenius. Coba hirup aromanya, khas sekali. Terasa lebih manis dan gurih.

Selain special mix, satu lagi yang saya suka dari varian kapal api adalah yang mantap. Saya sih mengira ini 11-12 dengan special mix. Hanya beda kadar gulanya saja (pendapat pribadi). Tapi apapun bedanya, yang pasti, untuk yang mantap ini sangat cocok buat yang suka kopi hitam tapi merasa racikan special mix terasa terlalu manis.

Luar biasa ya, kopi Arabica yang ditemukan di Etiopia pada 1753 dan Robusta yang ditemukan di Kongo pada 1895 sekarang sudah dinikmati manfaatnya di seluruh dunia, dengan cara yang super praktis. Tinggal sobek sachetnya, tuang ke gelas, tuang air panas, aduk, siap diseruput.

Lantas, sudah ngopi varian kapal api apa hari ini?




Tulisan ini diikutkan dalam #KapalApiPunyaCerita Blog Competition
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment