Optik Tunggal, Pilihan Kacamata Berikutnya

Penampakan OptikTunggal di MargoCity Depok
Berkacamata buat saya bukanlah sebuah pilihan. Selain karena gaya hidup, faktor keturunan menjadi faktor utama saya berkacamata. Kalau kata dokter mata dulu sih ketika ibu bermata minus, maka anak lelakinya kemungkinan bermata minus. Sementara ketika ayah bermata minus, maka anak perempuan dan laki-lakinya kemungkinan besar bermata minus juga.

Dan terbukti! Mamah yang bermata minus sejak SMA menurunkan mata minusnya pada saya dan abang saya. Sementara kakak saya yang perempuan tidak bermata minus karena ayah saya tidak bermata minus.

Selain karena faktor keturunan, gaya hidup jadi faktor tambahan mata minus. Hobi bermain konsol game dari kecil dilanjut bermain game PC membuat mata minus ini semakin eksis. Kalau sekarang sih enggak usah ditanya lagi, bekerja di bidang IT Software Development membuat saya semakin akrab dengan layar monitor selama jam kerja.

Sudah lebih dari 20 tahun menggunakan kacamata minus jelas banyak sekali suka duka yang dialami. Dari mulai repotnya bersiap saat berkemah hingga tidak nyamannya makan makanan panas berkuah sambil menggunakan kacamata karena langsung berembun. Semua sudah pernah dialami dan paham betul repotnya bagaimana. Buat yang pingin tahu, cari saja #GrowingUpWithGlasses di jagad twitter.

Mungkin banyak yang bilang kalau berkacamata itu enggak keren, makanya sering muncul istilah Kesehatan Mata vs Fashion. Padahal kacamata itu kan aksesoris fashion yang bisa jadi nilai tambah dalam berpenampilan. Makanya sejak beberapa tahun belakangan ini saya agak rigid dalam memilih frame kacamata. Dan kacamata dengan frame besar jadi pilihan karena minus saya juga besar, jadi bisa mengimbangi. Salah satu brand frame kacamata yang saya suka Levis. Dia punya frame besar tapi tidak terkesan tua.

Menilik-nilik frame kacamata keren, saya nyangkut pada #optikpilihan yang sudah bercokol di Indonesia sejak tahun 1923. Dan berganti nama menjadi Optik Tunggal pada 1956. Hampir 100 tahun berdiri sudah dipastikan bertahan karena kualitas. Bisa dilihat dari Pilihan Frame Kacamata di Optik Tunggal ini tidak sembarangan. Nih lihat daftar brand Frame Kacamata di Optik Tunggal.

Daftar Brand yang bisa dipilih di Optik Tunggal.
Enggak banyak pikir, sabtu kemamrin langsung berangkat ke Optik Tunggal terdekat yang berlokasi di Margo City Depok lantai 1. Begitu masuk, langsung disambut mbak-mbak cantik dibalik serentetan pilihan kacamata keren.

New Balance yang menggoda.
Di sini langsung pilih-pilih kacamata dan pilihan jatuh pada New Balance yang memberikan kesan profesional dan sporty saat dipakai. Langkah-langkah yang dilakukan Optik Tunggal ini sangat rinci dan memberikan pengalaman baru selama saya memilih kacamata.

1. Menghitung Mata Minus

Metode menghitung mata minus di Optik Tunggal ini dilakukan dengan 2 cara. Pertama dengan menghitung dari kacamata yang sedang dipakai. Ini yang saya suka, waktu saya kasih kacamata saya, pas kembali sudah bersih kinclong. Ternyata sekalian dibersihkan. Lumayan lah ya gratis.

Komputer pemeriksa mata
Yang kedua, pemeriksaan dilakukan dengan bantuan alat pada gambar di atas. Dengan 2 kali pemeriksaan, menghasilkan perhitungan yang presisi.

2. Test Mata

Ini prosedur standar untuk mengganti kacamata. Walaupun sudah presisi dari komputer, tentu perlu diperiksa lagi secara langsung. Ini soal nyaman atau tidaknya nanti saat ganti kacamata. Saran dari mbaknya sih kalau dirasa pusing, lebih baik naiknya sedikit saja. Misal yang sekarang 1.5, terus waktu dicoba jadi minus 2 penglihatan fokus sekali, tapi kepala terasa pusing. Nah pada kondisi ini baiknya hanya jadi 1.75 saja. Biar otot matanya enggak capek katanya.

Alat test mata.
Dari hasil pemeriksaan ini saya sempat shock. Karena ternyata mata kanan saya ini sudah lemah. Terbukti saat naik 0.25 tidak berpengaruh apapun. Duh ngeri juga nih, perlu pola hidup sehat baru untuk mata. Pada pemeriksaan ini juga saya dapat info baru kalau test mata yang benar itu perlu kenyamanan saat 2 mata melihat, bukan cuma satu saja. Jadi kalau yang satu lemah, yang satu lagi akan membantu untuk tetap fokus.

3. Penentuan Titik Fokus

Ini juga pengalaman baru yang saya alami di Optik Tunggal. Titik fokus ini diperlukan untuk yang berminus besar. Testnya sederhana, tinggal berdiri dan melihat fokus, lalu si mbaknya menandai berupa titik dengan spidol pada lensa untuk kaca kanan dan kiri. Sederhana sih, tapi ini pasti krusial untuk fokus.

Selanjutnya pemilihan lensa, dan karena minus saya sudah tinggi tentu harus dipertipis lensanya biar gak keliatan kayak pakai toples ikan cupang. Ada dua pilihan di sini, standar atau dengan teknologi Zeiss. Sebenarnya pingin nyoba yang Zeiss dengan lensa auto-dark. Itu loh yang lensanya menggelap sendiri saat intensitas cahaya terlalu tinggi. Kalau mau lihat pengaplikasiannya, lihat saja video Ahok saat berpidato di tempat terik. Menggelap sendiri kacanya, jadi lebih adem.

Pilihan lensa Zeiss.
Tapi apapun pilihan lensanya, Optik Tunggal ini tetap menawarkan Lensa Kacamata Bergaransi untuk setiap produk yang dibeli. Jadi kalau lensanya kenapa-kenapa, bawa aja lagi ke sini, langsung diperbaiki dan gratis selama satu tahun. Wajar lah karena umumnya kacamata memang harus ganti setelah 1 tahun pemakaian, maksimal 2 tahun pemakaian.

Total dengan kacamata baru ini ada di angka hampir 2 juta untuk kacamata baru ini. Tapi dengan garansi dan keaslian frame yang saya pilih, worthed banget lah ya. Pesan saya sih tetap #loveyoureyes karena berkacamata itu punya cost tersendiri. Kecuali buat kamu yang memang pingin bergaya dengan brand-brand keren yang ada di atas tadi.

Berapa lama jadinya? Kalau kata mbaknya sih paling lama 5 hari. Artinya kalau saya datang pada 17 Februari kemarin, artinya kacamata barunya bakal jadi pada 22 Februari. Eh tapi kemarin tanggal 20 Februari sudah dapat SMS kalau kacamatanya sudah dapat diambil. Keren!


Udah gitu aja.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment