Kiat-kiat Menghadapi Baby Blues

sumber: metrotvnews.com

Punya anak yang baru saja hadir tentu jadi kebahagiaan tersendiri buat pasangan suami istri. Kehidupan hariannya tentu tidak sama lagi. Malam-malam bakal diisi ritual terbangun karena tangisan si bayi. Entah minta makan, entah karena diapers sudah penuh atau lainnya. Semua jadi seru.

Tapi ternyata tidak menjadi seru untuk si istri. Keluarnya si buah hati tentu membawa perubahan mendalam bagi istri saya. Proses kehamilan dan kelahiran memang ajaib. Dari mulai perubahan hormon hingga fisik dialami betul oleh istri. Dampaknya pun bisa beragam. Dari mulai sering lapar hingga kondisi mental istri yang naik turun. Belum lagi kalau kerjaan kantor memaksa saya untuk pulang lebih malam dari biasanya.

Pasca kelahiran, istri saya sempat mengalami baby blues. Adalah kondisi emosi istri yang mudah berubah. Saya pernah mendapati istri saya menangis sejadi-jadinya waktu saya pulang. Widih saya langsung panik. Pemicunya ternyata rasa khawatir istri saya yang berlebihan. Kami berdiskusi. Dan hasil selidik kami, ternyata pemicunya adalah beberapa hari lalu ketika saya memaksa istri saya untuk cepat pulang ketika istri berbelanja.

Waktu itu belum genap 3 minggu usia bayi, kami keluar untuk berbelanja. Niatnya untuk sedikit refresh istri yang selama 3 minggu itu tidak kemana-mana. Tapi ternyata saya terlalu khawatir hingga memburu-buru istri saya agar segera memilih barang dan lekas pulang, karena anak kami baru bisa ditenangkan oleh ibunya saja. Menurut istri saya, itu lah yang menyebabkan dirinya menjadi cemas tingkat dewa. Sehingga segala sesuatu harus berjalan cepat demi anak.

Kami yakin itu adalah baby blues yang menyapa istri saya. Sebuah koreksi saya lakukan kemudian. Saya terus mengingatkan diri saya untuk tidak banyak mengeluh di depan istri, tidak banyak meminta di depan istri, pokoknya hal-hal yang membuat istri agak cemas. STOP!

Jadi saya berusaha untuk membawa hal-hal positif saja ke rumah. Pulang ke rumah kadang langsung mandi dan langsung bebersih sebelum bermain dengan si bayi. Lumayan meredakan. Tapi tetap saja menarik untuk ditelisik soal baby blues ini.

Apa itu Baby Blues?

Dikutip dari banyak sumber, disimpulkan bahwa kondisi baby blues adalah kondisi dimana ketika ibu yang baru melahirkan mengalami gangguan psikologis berupa sedih, cemas dan emosi yang meningkat. Pada setiap orang kondisinya berbeda-beda, ada yang dominan sedih, ada yang dominan cemas dan ada pula yang menjadi mudah marah.

Berdasarkan penelitian banyak ahli, penyebab baby blues ini akhirnya dikerucutkan menjadi 4 macam.

Perubahan Hormonal. 

Pasca melahirkan terjadi penurunan kadar estrogen dan progesterone yang drastis, Selain itu, ditambah dengan penurunan kadar hormon dari kelenjar tiroid juga menyebabkan si ibu mudah lelah, mood menurun dan mudah merasa tertekan. Apalagi bagi yang melahirkan dengan cara cesar. Tentu lebih melelahkan. Jadi, jangan heran kalau ibu yang baru melahirkan cenderung mudah lelah.

Perubahan Fisik. 

Melahirkan adalah kegiatan yang melelahkan. Pasca melahirkan dan hadirnya si kecil tentu pola hidup keluarga berubah. Ibu yang masih kelelahan pasca melahirkan tentu ingin dan harus mengasuh si kecil. hal ini sangat menguras energi, istirahat menjadi berkurang, sehingga fisik melemah. Belum lagi rasa sakit setelah cesar menyebabkan fisik makin tersiksa.

Perubahan Psikis. 

Kecemasan terhadap berbagai hal, seperti ketidakmampuan dalam mengurus si kecil, Ini lah sebabnya baby blues cenderung muncul pada pasca kelahiran anak pertama. Rasa tidak percaya diri yang kemudian tumbuh bertambah karena perubahan bentuk tubuh dari sebelum hamil. Belum lagi perhatian semua orang di sekitarnya tercurah pada si anak. Sementara si ibu diabaikan. Hal ini juga turut mempengaruhi terjadinya depresi pasca setelah melahirkan.

Perubahan Sosial. 

Perubahan gaya hidup dengan peran sebagai ibu baru butuh adaptasi. Rasa keterikatan yang sangat minim pada si kecil dan rasa dijauhi oleh lingkungan juga berperan dalam Penyebab Timbulnya Depresi.

sumber: liputan6.com

Efek Baby Blues

Ini yang kemudian menarik, berikut adalah efek yang ditimbulkan dari baby blues selain pembukaan di atas :

  • Menjadi tidak tertarik dengan bayi yang baru dilahirkan atau menjadi terlalu memperhatikan dan kuatir terhadap bayinya.
  • Hilangnya perasaan bahagia dan minat untuk melakukan hal-hal yang menyenangkan.
  • Tidak memperhatikan diri sendiri dan menarik diri dari keluarga dan teman.
  • Tidak memperhatikan atau bahkan perhatian yang berlebihan pada si kecil.
  • Perasaan takut telah menyakiti si kecil.
  • Peningkatan berat badan yang disertai dengan makan berlebihan.
  • Penurunan berat badan yang disertai tidak mau makan.
  • Tidak tertarik pada seks.
  • Perasaan berubah-ubah dengan ekstrim, terganggu proses berpikir dan konsentrasi.
  • Efek paling sadis adalah kasus pembunuhan bayi oleh ibu pada tahun 2008. (sumber : liputan6.com)


Cara Mengatasinya?

Cara mengatasi baby blues bisa dipersiapkan sejak sebelum bayi lahir. Bisa lakukan dengan persiapan yang matang sebelum melahirkan. Persiapan di sini bisa meliputi persiapan fisik (perlengkapan bayi, dana, dll) maupun persiapan mental. Karena seorang ibu yang sudah matang dan siap dalam menghadapi persalinan, maka mental ibu akan terasah tatkala ibu memiliki buah hati baru.

Lengkapi pengetahuan tentang perawatan dan kesehatan seputar bayi. Pengetahuan bisa di dapat melalui buku, majalah, forum atau situs-situ bayi. Ibu yang telah siap dalam melakukan perawatan bayi dan telah paham betul bagaimana cara membesarkan bayi dengan benar akan terhindar dari baby blues syndrome

Support dari keluarga sangat penting terutama dari suami guna menghindarkan ibu terkena baby blues syndrome. Berkeluh kesahlah pada suami, berbagi tugas dan tanggung jawablah dengan suami akan meringankan beban ibu. Ini yang sering saya usahakan. Lebih banyak mendengarkan dan berusaha banyak membantu.

Berisitirahatlah selagi kesempatan untuk beristirahat itu ada. Merawat bayi memerlukan perhatian ekstra. Dibutuhkan tenaga dan pikiran yang tidak sedikit yang dapat membuat ibu sangat letih. Oleh karena itu jika ada waktu istirahat manfaatkan dengan baik, atau mintalah pengasuhan sebentar baik oleh suami atau keluarga lainnya untuk memberikan anda waktu untuk beristirahat.

Berbagi pengalaman dengan ibu-ibu yang lain. Ini yang kemudian dilakukan oleh istri saya. Istri bergabung dalam sebuah grup yang bernama BirthClub. Lumayan juga kumpulan emak-emak yang punya bayi seumuran. Mereka berbagi cerita, berbagi keluh dan berbagi semangat. Bahkan foto-foto suaminya juga dibuatkan kolasenya.



Perhatikan pola makan. Ini yang paling disuka oleh istri saya. Kan harus jaga makanan, jadi harus banyak traktir. Begitu katanya. Padahal maksudnya jaga kebutuhan nutrisi dan vitamin. Selain untuk kualitas ASI, nutrisi dan vitamin yang terpenuhi akan membuat ibu makin tampil sehat pula.

Ini yang paling penting. Tetaplah selalu berpikir positif dan jangan lupa berdoa. Karena segala sesuatu pasti ada di TanganNya. Berdoalah agar kehidupan anda keluarga, dan anak anda senantiasa dalam lindungan dan berokahNya.

Praktiknya?

Kami masih berusaha. Mood istri sudah mulai membaik. Semoga menjadi semakin baik untuk mendukung pertumbuhan anak. Dan semoga catatan ini berguna.



Bahan bacaan : 

hamizan.blogspot.co.id
bidanku.com
tipsbayi.com
americanpregnancy.com
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment