Hai Manusia, Kita Semua Bersaudara

Kita semua bersaudara (manado) - kompasiana.com/intan.rahmadewi
Sebuah pernyataan  yang mungkin akan menggelitik bagi sebagian orang yang masih percaya dengan teori evolusi. Iya, saya adalah orang yang tidak percaya dengan teori evolusi. Pasalnya dengan teori ini, kita bisa menjustifikasi bahwa ada manusia-manusia di luar sana yang masih belum selesai evolusinya. Mereka belum sempurna. Itu lah sebabnya penjajahan terhadap mereka boleh dilakukan. Padahal itu semua tidak benar dan jahat.

Kita semua bersaudara tentu sangat diamini oleh orang-orang yang beragama yang asal agamanya dari Timur Tengah sana, seperti Islam, Kristen dan Yahudi. Dalam kitab sucinya dijelaskan bahwa asal muasal manusia berasal dari sepasang manusia bernama Adam dan Hawa (Eve). Mereka kemudian beranak-pinak. Anak-anaknya menjelajah bumi dan mulai berbeda-beda suku, bangsa dan ras.

Persaudaraan antar manusia kian erat setelah ditemukannya DNA. Melalui DNA ini, dapat diketahui dengan akurat siapa bertalian dengan siapa secara kekerabatan. Seperti yang belakangan heboh yang menimpa MT si motivator yang menantang pembuktian melalui tes DNA pada anaknya yang sedang mencari jati diri di televisi. Entah bagaimana kasusnya sekarang, topik yang sempat hot satu bulan lebih itu kemudian sukses menutup pintu rejeki bagi sang motivator. Kontrak milyaran konon sudah dicoret. Dan MT sudah tidak tampil lagi di TV.

ilustrasi persaudaraan - oediku.wordpress.com
Kembali lagi ke soal persaudaraan tadi, sejatinya membuat manusia semakin menghargai manusia lainnya. Tidak boleh lagi ada yang merendahkan manusia lain. Saya ingat Aa Gym pernah mengingatkan untuk tawadu'. Nah, tawadu' itu implikasinya adalah menghargai dan menghormati orang lain. Apapun jabatannya, apapun kedudukannya, tidak perlu melihat itu semua. Karena menurut Aa Gym, lebih sulit dihormati daripada menghormati.

Bayangkan kalau kita ingin dihormati, kita pasti sibuk mencari cara untuk bisa terlihat lebih "WAH" dibandingkan orang lain. Pasti akan sibuk sekali dengan pembenahan dan percantikan topeng diri. Waktunya habis untuk mendapatkan pujian dan penghormatan orang lain. Capek dan melelahkan. Lah kalau menghormati orang? Tidak ada ruginya. Yang ada, orang tersebut akan balik menghormati kita.

Eh kok jadi ngelantur ke hormat-menghormati sih? Ya tapi nyambung lah sama persaudaraan. By the way, ntuk memperkuat pemahaman bahwa kita semua adalah bersaudara, coba lihat video di bawah ini :


Mengharukan ya video di atas? Masih ragu kalau kita ini bukan saudara dan masih mau memupuk permusuhan? Coba pikir lagi!
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment