Damar Kejang Lagi. Ini Pelajarannya.

Mi, pulang ya. Damar Kejang!

Ucapan telepon singkat itu langsung bikin saya beberes dan menjemput istri untuk pulang. Padahal sebelumnya saya sudah tidak akan pulang bareng sama istri karena ada target project yang harus beres besok siang. Tapi omongan Papap di telepon itu cukup membuat saya langsung bergerak.

Damar memang punya riwayat kejang juga sebelumnya. Pada usia sekitar 10 bulan, Damar sempat divonis dengan istilah kejang demam kompleks. Penjelasan sederhananya kejang karena demam dan terjadi lebih dari 1 kali dalam rentang waktu kurang dari 12 jam. Jadi kalau kurang dari 12 jam demam lagi, maka disebut kejang kompleks.

Orangtua mana yang tidak khawatir? Terlebih ada cerita valid yang mengatakan kalau demam terlalu tinggi pada anak dibawah 5 tahun bisa mengakibatkan otaknya konslet. Maksud otaknya konslet itu bisa rusak. Makanya penanganan pada anak demam harus segera dan tepat. Walaupun daya tahan panas si anak kecil lebih hebat dibandingkan orang dewasa. Misal pada orang dewasa, suhu tubuh 38 sudah bisa kejang, sementara pada anak kecil minimal 39 baru ada tanda-tanda kejang.

Balik lagi ke urusan Damar.

Memang Oma sudah terbiasa mengurusi anak kejang karena istri saya pun punya riwayat kejang demam yang katanya hampir setiap bulan saat anak-anak. Dan saat kami membawanya ke dokter anak di RS Puri Cinere, ini pelajaran yang saya dapat :

1. Jangan panik

Jangan panik, jangan berisik. Tenang aja. Yakin semua akan baik-baik saja. Mungkin pengalaman pertama membuat diri panik. Tapi kan istri dan Oma sudah mahir. Jadi ya harus tenang saja.

2. Selalu sedia obat panas

Ini yang penting, selalu sedia obat penurun panas. Karena demam pada anak itu harus segera ditangani. Jika tidak, bisa gawat. obat penurun panas yang harus disediakan itu ada 2. Yang masuk lewat oral dan masuk lewat dubur. Yang pasti, kejang itu terjadi hampir pasti karena demam. Jadi, untuk mencegah kejang, turunkan panasnya!

3. Aturan pemberian obat panas

Pemberian obat penurun panas tidak sembarangan. Untuk bayi dan anak, harus sesuaikan dosisnya. Karena kalau dosisnya tidak tepat, bisa jadi obatnya sama sekali tidak bekerja (kami mengalaminya). Dan perlu diingat, jeda maksimum pemberian obat penurun panas adalah 4 jam.

Misal

Jam 1 siang sudah diberikan obat panas.
Jam 2 panas turung
Jam 3 suhu naik lagi.

Nah ini jangan diberikan obat yang sama. Tapi berikan obat penurun panas yang lewat dubur. Ini yang paling ampuh dan klimaks. Dipastikan turun suhunya (pengalaman).

4. Kalau kejang, ada obat penghenti kejang

Jangan panik saat kejang. Ada obatnya yang juga dimasukkan lewat dubur berupa cairan yang disuntik. Suntik pelan-pelan saat kejang, kalau sudah berhenti kejangnya, hentikan. Jangan disuntik lagi.

Udah gitu aja! Begitulah 4 pelajaran saat Damar demam.


Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment