Habis Makan Es Krim Spageti, Lanjut Main di Istiqlal

Tulisan Ragusa pada interior
 Akhirnya kesampaian juga ke tempat ini. Sebenarnya pada saat belum menikah dengan istri, kami sempat menyambangi tempat ini. Tapi waktu itu tutup dan batal deh kami merasakan nikmatnya es krim dari kedai yang sudah berdiri lama ini.

Dan akhir pekan kemarin, setelah menikmati bazar dari miniapolis, saya, istri dan anak menyempatkan diri untuk datang ke tempat ini. Dari Plaza Indonesia ke tempat ini terbilang gampang. Naik saja Bus Pariwisata bertingkat yang gratis itu. Turun deh di Istiqlal. Dan Ragusa ini dekat dengan Istiqlal.

Benar saja, tempat terkenal selalu ramai. Memang tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan tempat duduk, tapi selama di sini, perputaran orang yang datang dan pergi tak pernah putus. Ada saja terus. Keren!

Lantas kami pun memesan yang paling populer di sini, es krim mie. Wujudnya seperti di bawah ini nih :

Eskrim spagheti katanya
Eskrimnya tampak sederhana berwarna putih dengan rasa vanila. Topingnya saja yang agak ribet. Ada kacang, cokelat, dan manisan. Bikin eskrim ini tampak ramai. Dan kerennya, seperti (seolah) makanan panas lainnya,  eskrim ini disajikan di atas styrofoam. Sudah seperti bakmi panas saja.

Suapan eskrim
Bagaimana rasanya? Wajar saja tempat ini selalu ramai. Rasa eskrimnya ringan banget. Manisnya pas. Apalagi dengna padu padan topingnya. Ringan tapi mewah. Rasanya ngangenin. Duh, pas nulis ini aja kebayang-bayang rasanya. Salut lah!

***

Beres makan eskrim ya kami langsung melipir ke sebelah alias Istiqlal. Masjid megah desain Silaban ini tetap berdiri tegar hingga kini.

Salah satu sisi Istiqlal
Sebenarnya pada hari saya datang ke Istiqlal itu sedang ada pameran memperingati perjalnan Masjid Istiqlal. Dari mulai Sukarno mencetuskan hingga kunjungan para pemimpin negara dunia datang ke Istiqlal. Termasuk ada foto Obama Presiden Amerika.

Saya tidak sempat banyak mengabadikan konten yang dipamerkan, karena saya lebih senang lari-lari sama Damar sambil menunggu istri shalat ashar. Setelah istri selesai, baru deh gantian.

Interior dalam masjid tetap mengesankan
Beres ashar, ya main lagi sama Damar.

Istiqlal memang bukan cuma sebagai masjid. Ini juga jadi tujuan para wisatawan yang datang ke Jakarta. Saya menemui ada turis Jerman dan Korea Selatan di sini. Dan mereka menggunakan robe (jubah) saat masuk ke dalam area masjid. Mungkin maksudnya untuk menutup aurat. Ya sebagai penghormatan pada tempat ibadah.

Hal yang sama terjadi saat saya mengunjungi GWK. Saya yang waktu itu menggunakan celana pendek diminta untuk menggunakan kain. Mungkin maksudnya sama, menutup aurat dan menghormati tempat suci.

Ya sudah begitu saja. Yang jelas Damar seneng banget lari-lari di tempat ini. Besar dan pasti banyak malaikatnya. Banyak yang jagain. Ceria banget deh.

A post shared by Fahmi Idris (@fahmi_gemblonk) on

Udah gitu aja.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment