![]() |
Tulisan Ragusa pada interior |
Dan akhir pekan kemarin, setelah menikmati bazar dari miniapolis, saya, istri dan anak menyempatkan diri untuk datang ke tempat ini. Dari Plaza Indonesia ke tempat ini terbilang gampang. Naik saja Bus Pariwisata bertingkat yang gratis itu. Turun deh di Istiqlal. Dan Ragusa ini dekat dengan Istiqlal.
Benar saja, tempat terkenal selalu ramai. Memang tidak butuh waktu lama untuk mendapatkan tempat duduk, tapi selama di sini, perputaran orang yang datang dan pergi tak pernah putus. Ada saja terus. Keren!
Lantas kami pun memesan yang paling populer di sini, es krim mie. Wujudnya seperti di bawah ini nih :
![]() |
Eskrim spagheti katanya |
![]() |
Suapan eskrim |
***
Beres makan eskrim ya kami langsung melipir ke sebelah alias Istiqlal. Masjid megah desain Silaban ini tetap berdiri tegar hingga kini.
![]() |
Salah satu sisi Istiqlal |
Saya tidak sempat banyak mengabadikan konten yang dipamerkan, karena saya lebih senang lari-lari sama Damar sambil menunggu istri shalat ashar. Setelah istri selesai, baru deh gantian.
![]() |
Interior dalam masjid tetap mengesankan |
Istiqlal memang bukan cuma sebagai masjid. Ini juga jadi tujuan para wisatawan yang datang ke Jakarta. Saya menemui ada turis Jerman dan Korea Selatan di sini. Dan mereka menggunakan robe (jubah) saat masuk ke dalam area masjid. Mungkin maksudnya untuk menutup aurat. Ya sebagai penghormatan pada tempat ibadah.
Hal yang sama terjadi saat saya mengunjungi GWK. Saya yang waktu itu menggunakan celana pendek diminta untuk menggunakan kain. Mungkin maksudnya sama, menutup aurat dan menghormati tempat suci.
Ya sudah begitu saja. Yang jelas Damar seneng banget lari-lari di tempat ini. Besar dan pasti banyak malaikatnya. Banyak yang jagain. Ceria banget deh.
Udah gitu aja.
0 komentar :
Post a Comment