Mudik 2017, Bakso Gejrot yang Crotttt

Tampilan depan bakso gejrot 3
Setiap kali pulang ke Tasikmalaya, pasti saja ada bakso anyar yang dicicipi. Karena memang buanyak banget ragam bakso di sini. Mungkin karena orang-orang Tasik sini memang suka sekali nongkrong singkat, makan bakso yang unik-unik. Tahun lalu saya menuliskan 2 bakso populer di kota ini, Firman dan Komar Aif.

Baca : Bakso Tasikmalaya

Tahun ini sebenarnya ada 2 bakso yang saya cicipi, pertama bakso Laksana yang lokasinya tidak jauh dari masjid agung. Tapi lantaran saya tidak membelinya sendiri (dengan mendatanginya) saya urung menuliskannya. Lagian harganya kurang bersahabat menurut saya. Masa' seporsi bisa 35 ribu rupiah. Aji mumpung banget ya?

Nah, bakso gejrot ini saya temui saat saya tersasar bersama istri pulang dari Galunggung. Menuju jalan pulang ke Sukarindik, kami lewat jalan besar. Dan melewati tempat ini. Maka esok harinya direncanakan untuk datang ke sini.

Menu dan harga yang ditawarkan
Coba lihat menu yang saya foto di atas saat tiba, Harganya beragam, dari mulai 7 ribuan hingga 25 ribu. Itu pun yang paling mahal baksonya segede mangkok. Sampe tumpe-tumpe gitu baksonya.

Nomor pesanan.
Saya sengaja datang pagi ke tempat ini, sekitar jam 10an. Masih sepi. Karena kalau sudah siang, ampun deh! Sampai keluar-luar. Begini nih tampilan baksonya, Awas Ngiler!

saat bakso tiba.
Saya pesan yang paling populer saja. Yang 15 ribuan. Dapatnya seperti gambar di atas. 4 bakso kecil dan 1 bakso ukuran medium. Yang mana coba yang dibilang bakso gejrot? Ternyata yang dibilang bakso gejrot adalah yang kecil-kecil 4 biji itu. Tahu gitu saya pesan yang 7 ribuan saja.

Bagaimana rasanya?

Persis seperti tulisan yang tertera pada nomor pesanan. Baksonya empuk banget dan tidak kenyal. Begitu digigit seperti ada yang meledak dalam mulut. CROOOT! Mungkin begitu suaranya kalau ada suaranya.

Sensasi crotnya seperti makan lava cake sekali hap. Ada yang meleleh di mulut. Selidik punya selidik, ternyata yang meleleh di mulut ini adalah gajih. Tahu kan gajih? Lemak daging sapi. Luar yang empuk ditambah gajih di dalamnya. Kebayang enaknya? eh kebayang lemaknya? Yang pasti ibu saya takut sekali makan bakso ini. Takut darah tinggi katanya. Gajihnya itu loh. Mengerikan katanya.

Saya sih suka banget sama sensasi gejrotnya. Dan berhubung saya ini penyuka yang kenyal-kenyal termasuk gajih, jadi ya saya suka banget sama bakso ini. Tapi dalam taraf sadar diri untuk kesehatan ya. Plus harganya murah pulak. Dan mienya juga sepertinya bikin sendiri. Tidak kalah lembut dari baksonya.

Asik!

Sebelum pulang, foto dulu, eh masnya nengok. Cekrek!
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment