Belajar Dari Koala Kumal

Poster film Koala Kumal
Ini film 2 tahun lalu dan baru beberapa bulan terakhir ini saya nonton di Iflix. Kampring? Biarin ah, yang penting nontonnya gak bajakan.

Sebuah komedi patah hati, begitu tagline film ini. Dan persis seperti yang ada pada trailer filmnya dimana Dika yang sedang hot-hotnya berkasih dengan seorang wanita bernama Andrea dimana mereka akan melangsungkan pernikahan, ternyata di tengah jalan Andrea memutuskan untuk menyudahi rencana pernikahan mereka karena Andrea menaruh hati pada James.

Patah hati Dika ini parah, lah wong udah ngasih mobil mini cooper warna pink segala sama Andrea. Belum lagi Dika ini sempat show-off apartemen yang akan digunakan berdua kelak setelah menikah. Ugh deam! Pasti sakit banget!

Kado Dika untuk Andrea - capture trailer
Sakit hatinya berasa? Jelas berasa! Karena buku baru Dika enggak terbit-terbit. Sampai harus ditagih-tagih pihak penerbit segala.

Hingga suatu saat Dika bertemu dengan Trisna yang memintanya untuk turut hadir dalam acara bedah buku klubnya Trisna. Ya mau tidak mau Dika ini memenuhinya karena bersembunyi dan berharap tidak diberitahu oleh Trisna.

Singkat cerita hubungan mereka semakin dekat dan Trisna mencoba membuat Dika ini move-on dari kehidupan kisah cinta sebelumnya sambil membalas dendam pada mantannya. Eh tapi bukan cuma Andrea, tapi juga James si kekasih baru Andrea.

Dika dan Trisna
Proyek balas dendam Trisna berhasil walaupun ada drama hingga diketahui Dika dianggap memiliki niatan buruk untuk mengganggu hubungan mereka dan proses donasi terhadap klinik James. Berhasil karena ternyata pada insiden presentasi James ini sempat terjadi tertukar flash-disk yang mengakibatkan Andrea melihat isi flash-disk James yang berisi foto James dan mantannya (sebelum Andrea) liburan di Bali.

Hubungan mereka rusak dan Andrea marah besar pada James.

Kampretnya, di tengah kekosongan pasangan ini, Andrea mendekati kembali Dika. Tapi Dika rupanya sudah move-on dan bersama Trisna berhasil mengembalikan hubungan Andrea dan James. Proses move-on ini juga dibarengi dengan proses ikhlasnya Trisna. Karena ternyata Trisna juga punya masa lalu yang kurang enak soal hubungan dengan lelaki.

Ok, kurang lebih ceritanya begitu. Proses patah hati dan berdamai dengan patah hati itu sendiri dengan bumbu komedi. Apa yang bisa diambil pelajarannya?

1. Jangan Cinta Terlalu Dalam

Buat saya pribadi, kalau masih pacaran mah yang dalem-dalem lah cintanya. Jangan terlalu gombal kamu adalah segalanya buatku dan segala macam gombalan berak lainnya. Lah kalau ternyata benar, yang repot diri sendiri loh. Bisa dilihat betapa rusaknya kehidupan profesional Dika hingga bukunya tidak rampung-rampung?

2. Mau Move-on? Bergerak Dong!

Bukan cuma membakar semua kenangan dari mantan saja. Eh tapi membakar barang juga perbuatan sia-sia sih. Mending ambil yang bermanfaat, buang yang tidak bermanfaat. Lah kalau dibakar semua kan sayang. Balik lagi bukan cuma membakar, tapi juga ya harus bergerak. Cari kegiatan yang disukai lah, atau bergerak cari yang bikin nyaman. Jangan menerka-nerka saja, beraksi. Hal ini ditonjolkan pada scene terakhir Dika yang bertemu dengan Kinara untuk ketiga kalinya, dan Dika bergerak mengajaknya untuk makan siang.

Kenali saja dulu, urusan cocok atau tidak kan urusan belakangan.

3. Berdamai Dengan Masa Lalu Sebelum Menyongsong Masa Depan

Anjrit ini yang ketiga dalam banget kesannya. Sebenarnya ini untuk sosok Trisna dan juga Dika. Ternyata Trisna ini masih tidak terima dengan kekasihnya yang sudah janji manis ternyata harus mati. Sakit hatinya ini dilampiaskan pada orang-orang yang menurutnya berkhianat pada kekasihnya. Ya salah satunya Andrea terhadap Dika ini. Kayaknya bener-bener harus dihancurkan. Pasalnya Trisna ini tidak bisa melampiaskan kekesalannya pada pacarnya karena sudah tiada, jadi dia cari pelampiasan lain. Cenderung psikopat ya?

Berdamai dengan masa lalu itu sederhananya ikhlas. Ya kalau masih ada tanggungan kan gak enak maju ke depannya. Selalu ada beban terus. Kasihan nanti lajunya terhambat dan terganggu.

Udah gitu aja.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment