Nguli Bali : Warung Surya, Warung Nasi Halal Denpasar


Ini adalah tulisan pertama yang bertemakan Nguli Bali. Sebuah kumpulan tulisan yang dibuat dan dialami selama nguli di Bali. Oh iya, ini pertamakalinya saya menginjakkan kaki di pulau Dewata ini. Cukup memalukan ketika pulau destinasi utama liburan dunia yang ada di negeri sendiri justru baru dijajaki. Mungkin kalau ketemu bule Ostrali atau bule Amrik bakal bilang, "Kemane aje loh?"

Kerja dan tinggal selama sebulan di Denpasar tentu membuat saya dan tim di sini harus mencari tempat makanan halal terdekat. Banyak yang bilang kalau Bali sudah seperti di luar negeri. Tidak seperti di Indonesia yang mayoritas penduduknya Islam atau seperti tempat wisata Lombok yang mayoritas muslim, hingga pasti mudah mencari makanan halal. Makanan olahan daging babi sangat mudah ditemui di sini. Belum lagi vulgarnya penjualan minuman beralkohol menambah kesan bahwa Bali bukan Indonesia.

Sebenarnya tidak benar juga kalau Bali terkesan bukan Indonesia. Justru sebaliknya, Bali adalah sebenar-benarnya Nusantara. Kenapa? Karena hingga sekarang Bali masih memegang teguh agama Hindu Nusantara yang masih terus dijaga oleh para penganutnya.


Soal makanan halal juga sepertinya tidak sepenuhnya benar. Yang katanya sangat sulit menemukan makanan halal, ternyata tidak. Banyak sekali warung nasi dengan logo halal di mana-mana. Ya kalau pusing cari makanan halal, cari saja masjid. Sudah pasti di seputaran masjid tadi banyak makanan halal.

Makanan halal di Denpasar ini banyak sekali dijajakan oleh pendatang dari Jawa. Khususnya dari Banyumas dan Solo. Para pendatang ini banyak membuat warung nasi khas daerahnya masing-masing. Tentu dengan dilengkapi tulisan halal dalam tulisan arab. Walaupun tidak ada cap MUI, tetap saja lebih meyakinkan makan di tempat seperti ini ketimbang makan di tempat makan yang menjajakan daging babi dan minuman beralkohol.

Ciri warung makannya pun seperti warung nasi kebanyakan di Jakarta. Bentuknya prasmanan dengan mengambil lauknya sendiri. Yang membedakan ada dua hal. Pertama, setiap warung nasi halal di Denpasar ini pasti memiliki bumbu kacang lengkap dengan sayuran pecelnya. Yang kedua, harga makanan yang dibayar diberikan dalam bentuk kertas berlaminating lengkap dengan harganya. Kertas harga ini diberikan saat kita ke kasir setelah mengambil lauk.


Salah satu tempat makan halal besar yang buka di Denpasar adalah Warung Surya. Sebuah warung nasi di jalan Mahendradata Selatan ini buka 24 Jam. Jadi, kapanpun perut merasa lapar dan makanan harus halal, maka tinggal meluncur saja ke sini. Lapar langsung selesai. Konsepnya pun sama seperti warung nasi lainnya yang ada di Denpasar. Memiliki bumbu kacang dengan harga makanan diberikan dalam bentuk kertas berlaminating.


Pokoknya untuk urusan makanan halal selama nguli sebulan di Denpasar ini sudah pasti bisa diatasi. Sudah tidak pusing cari makanan halal. Kemungkinan bosan pun kian kecil karena menu lauk yang sangat beragam di tempat ini. 
Share on Google Plus

1 komentar :

  1. Tulisan ini ditulis kapan. Tapi yg jelas saat ini juli 2020. Sistem layanan tdk seperti 4-5 tahun yg lalu. Dg prasmanan/buffet tapi saat ini sy baru tahu di taneng atau diambili pelayannya. Kita hanya menunjuk lauk yg kita inginkan. Memang akan menarik pelanggan jika kembali seperti awal buka. Puas pelanggannya

    ReplyDelete