Nguli Bali : Menjelajah Lapangan Puputan

Plakat depan Lapangan Puputan Margarana - foto pribadi
Bisa dibilang ini lapangan kebanggaan kota Denpasar Bali. Kalau dibandingkan dengan Jakarta, ini adalah lapangan Monasnya Denpasar. Ya kurang lebih mirip lah. Lapangan besar dengan segala fasilitas ruang terbuka dan olahraga, plus di tengahnya juga ada Museum. Kalau Monas ya di dalam Monasnya, kalau ini namanya apa ya? Kalau gak salah, Museum Perjuangan Rakyat Bali


Nah, foto di atas adalah jalan menuju museum yang ada di Lapangan Puputan. Posisinya persis di tengah lapangan hingga benar-benar seperti pusat lapangan.

Satu hal yang paling saya senangi ketika datang ke Lapangan ini adalah lapangan ini selalu ada yang menggunakan. Setiap pagi, ada saja yang lari. Jelang siang, diisi anak sekolah yang berolahraga atau latihan baris berbaris. Jangan ditanya kalau weekend, ini lebih rame lagi. Lha, fasilitas semuanya kumplit. Ada tempat lari, ini jelas. Lapangan voli, lapangan basket, sampai lapangan sepakbola ada di sini. Belum lagi ruang terbuka hijau yang luas sekali.


Terlihat ya foto di atas, adalah suasana Car Free Day yang saya abadikan saat Nguli Bali di sana. Ramai sekali orang. Ada yang lari, main sepatu roda atau cuma jalan-jalan syantiiieq saja. Lucu ya, saya yang di Depok, belum pernah merasakan Car Free Day di Depok, eh ini di kota orang malah merasakannya. Btw emang ada Car Free Day di Depok ya? Kayaknya sih ada.

Ada dua hal lain yang saya senang dari Lapangan Puputan ini. Pertama, haram hukumnya buang sampah sembarangan. Dan ajaibnya, warga Denpasar tampak JAUUUUUUUHHH lebih tertib dibandingkan warga ibu kota. Tidak ada sampah yang berceceran di sini. Semua duduk manis di tempat sampah. Yang kedua, haram juga hukumnya jika merokok di area lapangan puputan. Lah kalau ada yang merokok, tegur saja. Kalau ngeyel, telpon polisi aja biar nyahok. Hahahaha.

Mungkin.. Ini sih mungkin... Kesadaran warga Bali begitu terasa karena memang pendapatan utama pulau ini dari pariwisata. Jadi kalau tidak dijaga, pariwisatanya bisa berantakan. Ditambah lagi Hindu mengajarkan harmonisasi manusia dengan alam.

Mungkin loh ya....
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment