![]() |
Penampakan Fujiyama yang aduhai |
“Apa yang abang bayangkan untuk kita 5 tahun mendatang?”
Begitu yang ditanya istri waktu 3 bulan setelah menikah.
Baru nikah, masih anget ditanya begitu tuh rasanya itikipriw banget lah.
Dan terus terang saat ditanya seperti itu, pikiran saya
melayang tidak menemukan jawaban. Lah iya, yang namanya laki-laki, cenderung
berpikir dan bersikap dengan otak kiri yang logis. Tidak pernah ngawang dan ngayal. Eh sering sih. Tapi untuk hal-hal semacam ini benar-benar blank!
Dan jawaban saya jelas, entah lah!
Tapi...
Ternyata pertanyaan tersebut menyita ruang pikir saya.
Percaya tidak percaya, malamnya saya kemudian bermimpi. Saya bermimpi berada di
sebuah jalan dengan sisi-sisi berumput hijau rimbun. Pada sisi-sisi jalan yang
saya lalui itu terdapat pohon-pohon besar sakura yang daunnya sedang berguguran.
Di sana saya menggapit seorang tangan anak kecil lelaki yang berusia 4 tahunan.
Kami berjalan setengah berlari menuju ujung jalan. Di sana ada istri saya. Iya,
istri saya melambai dan kami setengah berlari menujunya.
Esok paginya, ya saya cerita pada istri.
Jepang? Amiin! Begitu katanya.
Entahlah ini memang visi yang saya lihat di masa mendatang
atau memang hanya keinginan menggebu yang menjelma jadi mimpi atau hanya bunga
tidur saja. Tapi yang jelas, saya dan istri benar-benar pingin banget pergi ke
Jepang.
Istri yang gemar dengan kuliner Jepang semodel sushi dan
takoyaki benar-benar pingin mengunjungi negara tersebut di masa mendatang.
Merasakan makanan Jepang langsung di kandangnya akan menjadi pengalaman yang
tak terlupakan. Biasanya kami hanya mencicipi makanan Jepang itu ya lewat
restoran yang ada di mall, jajan di pinggir jalan atau menikmatinya di festival
Jepang di seputaran Jakarta.
Tapi buat saya, beda lagi. Budaya Jepang lekat dengan tumbuh
kembang saya di masa kuliah. Saat itu saya menikmati anime-anime Jepang dan
J-dorama. Dari dua produk budaya itu, saya kemudian mengagumi budaya Jepang
yang tetap terjaga. Keren banget menurut saya.
Naruta, Bleach dan One Piece hampir tiap minggu saya tonton
animenya kala itu. Dan serunya, kami mendiskusikan apa yang terjadi pada
anime-anime tersebut. Oh iya, “kami” yang saya maksud itu adalah saya,
teman-teman dan dosen. Lah kami ini sekumpulan laki-laki yang senang anime.
Salah satu yang kami diskusikan adalah soal Naruto.
Dalam film Naruto, digambarkan bahwa pada generasi Naruto
setidaknya terpecah menjadi 9 tim. Dimana setiap tim terdiri dari 3 orang.
Setiap karakter dalam tim ini memiliki keahliannya masing-masing. Begitu juga
dengan tim 9 dimana ada Naruta, Sasuka dan Sakura. Sakura berbakat di bidang
Genjutsu, Sasuke yang cerdas hampir di semua aspek ninja, sementara Naruta yang
sebenarnya juga berbakat namun terlihat ceroboh dan gegabah. Tapi jika mereka
kemudian bekerjasama dalam menyelesaikan misi, mereka bertiga bisa
menyelesaikan misi dengan gemilang.
![]() |
Sasuke, Sakura, Naruto - ifragmentix.deviantart.com/ |
Kerjasama Tim!
Begitu pesan yang selalu diingatkan oleh dosen saya. Tak peduli seberapa
cemerlangnya kita seabagai individu, tetap saja kerjasama tim menentukan
segalanya. Tidak mungkin kita akan meninggalkan salah satu anggota tim untuk
maju sendirian. Karena di dunia nyata pun kita juga tidak bisa hidup sendiri
kan?
Pesan dosen saya itu sekaligus mengingatkan kami untuk tetap
menghargai kerjasama. Karena mau tidak mau ketika kami lulus, kami juga akan
bergabung dalam sebuah tim untuk tujuan bersama. Dan percaya tidak percaya,
hampir semua anime Jepang bergenre remaja pria hampir menerapkan hal ini.
Kerjasama dan kebersamaan menjadi kunci kesuksesan. Songoku di Dragon Ballz
yang sukses mengalahkan Freeza juga karena teman-temannya memberikan kekuatan.
Luffy di One Piece berhasil mengalahkan Crocodile juga karena keinginan yang
kuat untuk menyelamatkan teman. Ichigo di Bleach saat mengalahkan Kapten 11
juga karena ingin menyelamatkan Rukia. Hampir semua jagoan anime sukses kalau
tidak karena kerjasama, ya karena dibantu teman atau karena perasaan ingin
melindungi teman.
Kagumnya dengan budaya Jepang ini membuat saya menelisik
lebih jauh tentang tempat-tempat eksotis di Jepang. Ya sebenarnya bukan tempat
eksotis lah ya, tapi bisa dibilang daftar tempat-tempat yang akan dikunjungi
saat memiliki kesempatan ke Jepang.
Kapan waktu yang
tepat ke Jepang?
Untuk kebanyakan orang yang tinggal di daerah tropis, pasti
kepingin banget yang namanya pegang langsung salju. Secara Jepang kan negara
sub-tropis yang pasti bersalju, pasti banyak yang pingin mendatangi Jepang saat
bersalju. Tapi, saya sih tidak begitu memilih datang ke Jepang saat musim
dingin. Justru menurut saya datang ke Jepang paling asoy itu ya saat musim semi.
Kenapa? Sakura!
Iya, pada musim semi, pohon-pohon sakura mulai menumbuhkan
tunasnya hingga seluruh pohon berubah warna menjadi merah muda. Memang sih di
Cibodas Puncak sana juga ada pohon sakura. Tapi terus terang membingungkan
informasi mekarnya. Lagian kalau mekar juga pasti rame banget. Sumpek!
Kalau ke Jepang pada saat musim semi, ini daftar tempat yang
ingin sekali saya kunjungi :
Ueno Park, Tokyo
Bisa dibilang ini Monas-nya Jepang lah. Sebuah area yang
besar dan rindang di Tokyo, yang juga dikelilingi tempat-tempat menarik. Jadi,
bukan Cuma duduk-duduk cantik sore-sore sambil piknik dan menikmati mekarnya
bunga sakura saja. Tapi bisa juga menjelajah museum yang ada di area ini.
Setidaknya ada 3 museum yaitu : Museum Nasional Tokyo, Museum Sains Nasional
dan Museum Nasional Seni Barat.
![]() |
Suasana Ueno Park saat Sakura merekah - capture youtube.com |
Asik kan? Dari pagi menjelajah 3 museum, terus sorenya
piknik deh sambil makan-makan cantik deket pohon sakura. Eh tapi kayaknya
seharian menjelajah museum belum tentu cukup juga waktunya ya.
Dan makin tidak cukup menjelajah Ueno Park dalam sehari,
karena ternyata di area ini juga terdapat kebun binatang Ueno. Pasti seru nih
jalan-jalan ke kebun binatang sama anak.
Festival Hinamatsuri
Ini juga yang menjadi daya tarik saat musim semi tiba,
Festival!
Jepang mungkin bisa dibilang salah satu negara yang
penduduknya rajin sekali merayakan festival. Entah kenapa. Seorang kawan pernah
nyeletuk¸ mungkin orang Jepang senang
festival karena mereka senang perayaan. Karena perayaan buat mereka adalah
hiburan. Tahu kan etos kerja orang Jepang? Mereka bisa dibilang gila kerja.
Kawan saya itu pernah satu pekerjaan dengan orang Jepang. Menurutnya jam kerja
orang Jepang itu gila. Bayangkan saja, mereka datang sebelum jam 9, dan pulang
paling telat jam 2 pagi setiap harinya. Dan ajaibnya, esok harinya mereka tetap
datang tepat waktu sebelum jam 9. Begitu terus selama hari kerja. Jadi jangan heran
kalau orang Jepang senang sekali perayaan. Begitu katanya.
Kembali lagi ke soal Festival Hinamatsuri,
Festival ini sebenarnya diadakan untuk mendoakan pertumbuhan
anak perempuan dalam satu keluarga. Setiap keluarga yang memiliki anak
perempuan memajang satu set boneka yang disebut hinaningyo. Satu set boneka ini
menggambarkan upacara perkawinan tradisional yang ada di Jepang. Biasanya,
sebelum perayaan tiba, anak-anak perempuan membantu orangtua mereka
mengeluarkan boneka dari kotak penyimpanan untuk dipajang. Sehari sesudah
Hinamatsuri, boneka harus segera disimpan karena dipercaya sudah menyerap
roh-roh jahat dan nasib sial.
![]() |
Set boneka Hinamatsuri - bartman905.wordpress.com |
Set boneka tersebut dipajang di atas panggung bertingkat
(dankazari – tangga untuk memajang) yang sebelumnya diberi alas selimut tebal
berwarna merah yang disebut hi-mosen. Sebagai latar belakangnya biasa dipasang
dengan miniatur tirai lipat. Sementara pada sisi kiri dan kanan terdapat
miniatur lampion. Selain itu juga bisa dilengkapi dengan miniatur pohon sakura,
pohon tachibana dan potongan dahan buah persik sebagai hiasan.
Di tangga paling atas terdapat boneka kaisar dan permaisuri.
Tangga kedua terdapat tiga boneka puteri istana. Tangga ketiga terdapat lima
boneka pemusik. Tangga keempat terdapat dua boneka menteri. Tangga kelima
terdapat tiga pesuruh pria. Tangga keenam terdapat barang yang digunakan di
dalam kediaman. Dan tangga terakhir, tangga ketujuh terdapat barang yang
digunakan ketika jauh dari kediaman.
Jadi sudah tahu lah ya kalau dari Jepang bawa oleh-oleh
boneka bisa dipastikan sudah melihat festival Hinamatsuri.
Kastil Osaka dan
Kastil Himeji
Selain kagum dengan budayanya, Jepang juga sangat menarik
jika ditelusuri sejarahnya.
Dan kerennya, Jepang termasuk yang menjaga peninggalan
sejarahnya. Terbukti banyak sekali kastil yang masih berdiri megah di negara
ini. Yang pertama, Kastil Osaka. Sebuah kastil megah di Osaka (ya iyalah, namanya juga Osaka) yang sejarahnya
tidak pernah lepas dari raja-raja pada masa Edo. Pokoknya segala kebijakan di
masa itu banyak diambil dari kastil megah ini.
![]() |
Indahnya malam di Kastil Osaka - gaijin.com |
Kemudian kastil yang paling megah di Jepang, Kastil Himeji.
Termasuk salah satu dari 12 benteng bermenara yang saat ini masih dimiliki
Jepang. Tidak hanya menara, tetapi juga keseluruhan bagian benteng yang masih
ada merupakan benteng nomor satu di Jepang. Benteng ini juga menjadi harta
kebanggaan nasional yang juga merupakan warisan budaya dunia versi Unesco.
Bagaimana tidak masuk warisan budaya dunia? Benteng ini masih utuh dengan
menara, 8 seksi bagian dalam benteng, sampai setiap jenis gaya bangunan dari 74
bagian.
![]() |
Kastil Himeji |
Pokoknya pingin banget membayangkan secara langsung
bagaimana canggihnya strategi bertahan pada zaman tersebut dengan melihat
langsung kastil/benteng Osaka dan Himeji.
Kuil Kiyomizu
Kyoto, adalah kota di Jepang yang juga ingin sekali
dikunjungi. Kota ini sering saya dengar dari anime Samurai X. Kesannya Kyoto
itu sakral dan agung. Sebuah pusat pemerintahan pada setting cerita Samurai X.
Penasaran juga pingin datang ke kota ini. Dan kebetulan kota ini memiliki kuil
yang terkenal bernama Kiyomizu. Sebuah kuil yang terletak di daerah yang lebih
tinggi di Kyoto. Jadi, kalau datang ke kuil ini, kita bisa menikmati kota Kyoto
juga.
![]() |
Kuil Kiyumizu |
Terus terang setelah menonton film Kimi no Nawa, saya jadi
penasaran dengan kehidupan kuil di Jepang. Karena pada film tersebut
digambarkan kalau kuil itu dikelola oleh keluarga. Dan penerusnya harus terus
menjalankan tradisi kuil dan tradisi keluarga. Jadi, saya pingin banget melihat
dan merasakan langsung kegiatan yang terjadi di kuil. Ya mungkin karena hal ini
juga kenapa Jepang masih menjaga budayanya bersanding dengan kecanggihan
teknologi.
Begitu deh daftar tempat-tempat yang pingin dikunjungi kalau
berkesempatan mengunjungi Jepang. Daftar di atas bisa saja bertambah seiring
dengan bertambahnya wawasan dan informasi.
Perlu diingat! Sekarang, kalau ke Jepang semakin mudah. Terlebih
sejak 1 Desember 2014 Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki e-passport bisa memasuki Jepang tanpa
visa. Makin gampang kan masuk Jepang.
Belum lagi sekarang Jepang sepertinya sedang giat
mempromosikan wisatanya untuk muslim alias halal. Pilihan-pilihan wisata di
Jepang semakin bersahabat untuk turis muslim. Mungkin karena tren penghargaan
tempat wisata halal yang sempat mendunia itu kali ya.
Tapi buat yang pusing cari-cari informasi atau membuat
ittenary perjalanan wisata halal di Jepang bisa intip di cheria-travel yang
merupakan Cheria Wisata Tour Travel Halal Terlengkap di Indonesia yang
menawarkan Paket Tour Wisata Halal Jepang. Di sana lengkap sekali pilihannya,
dari yang mulai kurang dari 8 hari, hingga paket 10 hari. Bahkan ada yang paket
dengan Korea segala. Komplit banget!
Informasi sekarang sudah semakin mudah didapatkan. Sekarang
ayo menabung untuk paket wisata impian ke Jepang yang halal. Satu tahun cukup
gak ya nabungnya?
0 komentar :
Post a Comment