Mi Goreng Aceh, Emang Masakan Aceh Dominan Pedas ya?

Penampakan Indomie Mi Goreng Aceh
Kemarin pas lewat rak mi instant di Alfamart kayak ada yang manggil-manggil. Aku baru loh.. aku baru, begitu suaranya (L E B A Y). Dan benar saja di deretan Indomie goreng ada satu yang warna hijau. Awalnya kirain Soto baru, eh tahunya mi goreng varian baru. Kali ini mengangkat kuliner Indonesia dari Aceh.

Harganya kalau tidak salah 2.300.

Bumbunya
Besoknya langsung eksekusi. Isi bumbunya sih standar layaknya mi goreng keluaran Indomie. Ada 3 bumbu cair dan dua yang bubuk. Yang cair, sambal, kecap, minyak. Yang bubuk, bawang goreng dan bumbu bubuk.

Yang mengejutkan itu bentuk mi-nya justru. Agak beda dengan Indomie goreng yang cenderung lebih bulat. Untuk Indomie Mi Goreng Aceh ini bentuk mi-nya tampak lebih gepeng. Dan enggak tahu kenapa saya lebih suka yang begini. Mungkin imagenya bakal jadi lebih lembut.

Penampakan akhirnya begini :

Hasil akhir
Untuk tekstur mi, jelas ini lebih lembut dibandingkan Indomie Goreng. Soal rasa, sebelumnya saya disklaimer dulu ya, saya ini tidak tahu seperti apa rasa mi goreng Aceh yang asli. Karena mi goreng Aceh yang saya makan selalu yang ber-sea-food. Jadi lebih dominan amis atau rasa seafoodnya. Gitu ya.

Untuk rasa, ini pedas tapi ada berasa rempahnya. Kalau saya disuruh memilih Indomie Goreng Pedas dengan yang ini, saya lebih memilih Indomie Mi Goreng Aceh. Pedasnya lebih enak. Dan karena ada sedikit aroma rempahnya, jadi lebih berkesan.

Kalau dibandingkan dengan Indomie Goreng Sambal Matah atau Sambal Rica-rica? Menurut saya Indomie Mi Goreng Aceh ini level pedasnya setingkat di bawah mereka berdua.

Kapan-kapan kayaknya perlu dicoba Mi Instan ini dengan Mi Aceh yang asli, lalu dibandingkan. Tapi pasti lebih berasa bumbu dari Mi Goreng Aceh yang asli kayaknya.

Udah gitu aja.

Kapan ya ada rasa Semur Jengkol?
Share on Google Plus

2 komentar :