Poster The Kid Who Would be King - therockfather.com |
Di satu sisi judul film yang panjang sulit diingat karena sulit melekat, tapi di sisi lain untuk orang-orang observer seperti saya ini, judul ini efektif untuk mencari tahu lebih dalam. Buktinya saya sampai mencari trailernya dan langsung mengkoneksikan semua memori saya dengan yang ada pada trailer tersebut.
Ini dia trailernya :
Sudah lihat trailernya? Apa yang ada di pikiran kalian? Kalau yang ada di pikiran saya sih ini :
Imajinasi Liar
Kisah Arthur sang raja legendaris dari Inggris yang ditemani Merlin dengan para ksatrianya mungkin sudah ada puluhan versi cerita. Namanya juga legenda, ya suka-suka aja. Tapi ini seolah-olah post-modern version. Tahu film Percy Jackson yang mengangkat mitologi Yunani dengan setting kekinian? Ya kurang lebih film The Kid Who Would Be King ini kurang lebih sama. Sebuah cerita legenda yang ada pada settingan duluuuuu sekali, dibuat lebih related dengan setting masa sekarang.
Liar banget imajinasinya. Apalagi saat di trailer diperlihatkan sosok Merlin, seolah-olah film ini memberi kesan kalau sang satrio piningit akhirnya lahir. Nah loh? Malah jadi kepikiran Dajjal vs Imam Mahdi. skip, lupakan!
Anak-anak Sebagai Pusat Cerita
Pada trailer digambarkan betul bagaimana Arthur yang bocah kekinian menghadapi masalah dalam legenda yang super besar itu dengan pola pikir anak-anak. Kayaknya komedinya di situ tuh. Mematahkan sesuatu yang serius dengan yang serius juga, tapi solusi seriusnya ini datang dari pola pikir anak-anak dimana saat orang dewasa nonton pasti dianggap lelucon.
Saya sih menduga film ini akan bercerita banyak soal alur pertumbuhan Arthur bersama kawan-kawannya dalam menghadapi konflik. Dan jangan-jangan ada pesan terselubung dari film ini yang pingin bilang kalau generasi tua jangan anggap remeh anak-anak. Mereka bisa tumbuh menghadapi konflik yang besar juga kok. Atau jangan-jangan ini pesan untuk anak-anak biar lebih PD menghadapi masalah?
Entah lah, tunggu aja rilisnya.
0 komentar :
Post a Comment