Gosipnya dimulai tanggal 1 April 2012 pemerintah akan membatasi penggunaan BBM berjenis premium. Semua kendaraan berpelat hitam roda empat dilarang membeli BBM bersubsidi 'premium'. BBM bersubsidi hanya diperuntukkan kendaraan berpelat kuning dan sepeda motor. Dengan kata lain, pertamax,BBM non subsidi dan BBG harus menjadi pilihan. Kebijakan pembatasan BBM bersubsidi itu pada tahap awal akan berlaku di Jawa dan Bali. Lalu, pada 2013 dan 2014, kebijakan itu diperluas ke Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua. (mediaindonesia.com)
Motor dan kendaraan berpelat kuning masih berhak menggunakan BBM bersubsidi. Sebentar lagi, 2 bulan setengah. Waktu yang lebih dari cukup untuk membeli motor dengan segala surat-suratnya. Dan waktu yang cukup untuk 'menimbun' premium bersubsidi. Lihat saja nanti, apakah ada SPBU-SPBU yang dengan cepat kehilangan stok premium? Bisa jadi ada 'penimbunan' dan akan banjir motor.
Masalah BBM bukan hanya soal anggaran, tapi juga soal energi. Krisis energi memang sedang in sekarang ini. Tidak hanya di Indonesia, tapi seluruh dunia sedang kelimpungan soal energi. Krisis energi juga menjadi perhatian. Terbukti pada akhir juli 2011 lalu, pada ajangpameran mobil terbesar se-Asia Tenggara, Indonesia International Motor Show memamerkan kendaraan-kendaraan irit dan yang menggunakan energi baru. Di sana mobil hasil karya Indonesia ikut nangkring. Diberi nama Komodo dan Tawon. Komodo yang mengusung offroad jenis cruiser, lincah, handal dan irit. Tawon si mobil mini 650cc dengan bahan bakar bensin dan atau gas yang irit.Ya, BBG sedang menjadi tren. Sebagai pemilik cadangan gas peringkat 11 dunia, jelas Indonesia sangat diuntungkan. Harusnya tidak ada cerita Indonesia impor BBM. Kita yang harusnya ekspor BBG.
Tunggu dulu, Memangnya semua kendaraan di Indonesia sudah siap dengan BBG? Di Jakarta memang sudah ada bus tranjakarta dan bajaj yang menggunakan BBG, tapi belum semua. Pemerintah saat ini sedang menganggarkan dana Converter Kit sebesar 3 Triliun rupiah yang diperuntukkan bagi kendaraan umum. Pemerintah akan meminta PT.Dirgantara Indonesia untuk mengembangkan produksi nasional yang telah memiliki SNI dan diakui secara Internasioanal. Dan semoga pemerintah juga melirik UGM yang juga punya purwa rupa converter kit.
Selain soal converter kit, ada tantangan lain ternyata. Ketika memasang converter kit pada kendaraan. Anda harus bersiap-siap kalau kendaraan anda hanya akan dapat berseliweran di Jabodetabek. Kenapa? Karena SPBU dengan BBG baru tersedia di Jabodetabek. Itupun belum semua.
_____________________
, racau pejalan kaki sotoy
, racau pejalan kaki sotoy
0 komentar :
Post a Comment