Rasa dan Saran



[+] : "Kue ini rasanya manis loh!?!"
[-] : "Mana sini cobain...", si minus mencicipi, "eh iya loh.. manis"
___________________________
[+] : "Saya merasa dicurangi."
[-] : "............."
___________________________

Ingat..!
Tidak semua rasa tidak bisa dirasakan bersama.
Coba buktikan..! Saya sebagai pemilihmu mendukung kok.

Tapi kalau dasarnya sudah tidak percaya penyelenggara mah lain cerita. Harusnya kalau dari awal tidak percaya penyelenggara, coba dong kawal yang benar. Buat solid lingkaran dalam. Jangan malah lingkaran dalam cuman diisi badut-badut yang asal seragam dengan pin di dada kanan ditambah atribut kepala.

Didik lah orang-orang yang akan menjadi garda depan yang akan menjadi humas. Bukan orang yang merasa jumawa atau menang sendiri. Didik lah mereka untuk bisa dan siap saling mendengarkan. Bukan lantas seperti orang serakah yang 'pokoknya semau gue'.

Harusnya dengan uang banyak itu bikin lah setiap TPS ada video hasil perhitungan. Kan kalau begitu gak mungkin dicurangin.

Atau jangan-jangan orang lingkaran dalam itu banyak yang orientasinya duit dan bisnis. Selama perut tak kelaparan, selama kenyang, jadi badut pun tak masalah. Jadi anggota paduan suara juga asik. Tak berkreasi juga yahud. Kurang kreasi, kurang aksi, malah cenderung hanya memanfaatkan.

Hasilnya nyaris terlihat, jangan sampai ngajak belok-belok. Jangan ah. Capek tauk. Ciptakan dan didik penerus baru yang yahud. Rasanya lebih elok. Kalau mimpi Indonesia jadi macan asia, gembleng penerus adalah harga mati. Menciptakan generasi baru yang bervisi "Indonesia" kudu jadi.

Ingat ya, loyalis bapak itu banyak banget. Kalau ada instruksi tak tersirat ditafsirkan negatif, bisa kacau. Kacau buanget. Entar saya gak bisa kawin gimana?
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment