Ini Kunci Sukses Pemberian ASI

Gerbang RS Puri Cinere (depoknews.com)

Saat ini istri sudah memasuki usia kandungan 33 minggu. Ketika kontrol kemarin Sabtu (5/12) di RS Puri Cinere, istri disarankan untuk ikut senam hamil. Senam hamil ternyata dilaksanakan di rumah sakit yang sama, namun berbeda gedung. Dilaksanakan di gedung Jantung Sehat, tepatnya di lantai 5. Setelah periksa, kami disarankan untuk 'mengintip' proses senam hamil tersebut.

Setelah proses administrasi kontrol kehamilan selesai, kami meluncur ke lantai 5 sesuai arahan satpam. Ternyata acara senam hamil belum dimulai dan kami memutuskan untuk ikut bergabung hari itu juga. Istri langsung masuk ke dalam, sementara saya mengurus proses pendaftaran senam hamil.

Ternyata proses senam hamil ini dibagi menjadi 2 sesi. Sesi pertama adalah kuliah. Dimana materi dari perkuliahan ini berganti-ganti setiap minggunya. Dan sesi kedua barulah senam hamil yang dilakoni istri. Sesi pertama dan sesi kedua ini berlangsung masing-masing satu jam. Jadi lama waktu sekali kunjungan senam hamil adalah 2 jam. Ini berlangsung dari jam 10.00 - 12.00 setiap hari sabtu.

Mengapa ASI Penting?

Pada perkuliahan kali ini diangkat tema soal ASI (Air Susu Ibu). Kuliah yang diberikan oleh dr Vika ini berisi komplit soal ASI, dari mulai pentingnya ASI, tips seputaran menyusui hingga mitos-mitos seputar ASI. Yang pertama perlu diingat adalah ASI bermanfaat bagi Ibu dan Bayi.

Manfaat bagi Bayi

Jelas ASI hanya diperuntukkan bagi manusia dimana komposisinya berubah sesuai dengan kebutuhan bayi. Karena berasal dari tubuh ibu, maka tidak perlu dipermasalahkan soal suhu ASI, pasti tepat, tidak perlu dihangatkan atau didinginkan. Dan pastinya mudah dicerna dan diserap si bayi serta tidak menimbulkan alergi.

Dari sisi kesehatan, ASI menambah antibodi bayi. Menurunkan risiko penyakit kronis dan kanker. Mengoptimalkan perkembangan motorik dan intelektual. Serti baik untuk perkembangan psikologisnya kelak. Dan satu lagi, mengurangi karies gigi dan maloklusi rahang.

Manfaat bagi Ibu

Pemberian ASI ini sangat cocok untuk masa pemulihan pasca melahirkan. Karena diketahui pemberian ASI ini dapat mencegah pendarahan setelah persalinan, mempercepat pengecilan rahim, mengurangi anemia, mengurangi risiko kanker ovarium dan kanker payudara, mencegah pengkroposan tulan dan yang paling penting bagi ibu pasca melahirkan, mempercepat pengembalian berat badan ke semula.

Selain dari sisi kesehatan, pemberian ASI juga baik untuk psikologis si ibu. Pemberian ASI dapat memberikan rasa dibutuhkan bagi ibu. Hal ini dapat mencegah kemunculan sindrom baby blues yang rentan pada ibu pasca melahirkan. Perasaan dibutuhkan ini dapat mengurangi depresi akibat baby blues. Dan tentu saja dari sisi ekonomi, pemberian ASI sangat menghemat biaya.



Nyaman, Kunci Keberhasilan

Salah satu ritual untuk menyukseskan pemberian ASI pada bayi adalah dengan melakukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini). IMD ini dilakukan beberapa waktu setelah melahirkan. IMD harus dilakukan minimal satu jam, lebih bagus lagi si bayi semalaman bersama ibunya.

IMD membantu bayi untuk mendapatkan hangat tubuh dari ibu. Juga membantu ibu untuk pulih secara psikologis. IMD juga membantu bayi untuk mendapatkan kolestrum dari si Ibu. Kolestrum hanya keluar tak lama setelah bayi lahir. Kandungan kolestrum ini menurut penelitian sangat penting bagi bayi untuk daya tahannya.

Mungkin banyak ibu yang baru melahirkan mengeluh ketika IMD mengapa ASI saya tidak keluar banyak. Jangan khawatir, ketika bayi baru lahir, lambungnya hanya sebesar kelereng. Dan untuk memenuhinya hanya butuh sekitar satu sendok teh saja. Itu sudah lebih dari cukup, begitu dr Vika menjelaskan.

Ibu pasca melahirkan juga tidak perlu panik ketika selama 3 hari ASI tidak bisa diproduksi secara normal. Karena proses produksi ASI memang antara 2 sampai 72 jam pasca melahirkan. Lakukan saja secara rutin pelekatan antara ibu dan bayi. Hal ini dapat membantu untuk merangsang otak agar menghasilkan hormon penghasil ASI.

Nyaman untuk Bayi

Pada awal-awal menyusui, pelekatan yang baik adalah kulit bersentuh dengan kulit. Jadi ketika bayi dibedong, pastikan bagian badan bayi, dari perut bagian atas ke atas tidak tertutup. Pastikan menyentuh kulit ibunya. Hal ini akan membantu menjaga suhu normal si bayi. Perlu diketahui bahwa suhu dada ibu adalah inkubator alami bagi bayi. Ketika suhu bayi dingin, maka suhu dada ibunya akan naik satu derajat, begitu juga sebaliknya, ketika suhu bayi panas, maka suhu dada ibunya akan turun satu derajat.

Selain kulit bertemu kulit, pastikan posisi telinga dan siku bayi membentuk garis lurus. Lihat gambar kedua di atas, pastikan bayi menghadap si ibu. Biarkan tangannya bebas bergerak. Hal ini akan membuat bayi nyaman karena tangannya bebas bergerak. Jangan biarkan bayi menengok karena akan membuat bayi tidak nyaman. Sama seperti kita minum air sambil menengok, tidak nyaman bukan?!?

Proses pelekatan - sumber : http://desniutami.blogspot.co.id/

Pada bayi juga sering ditemui tongue tie. Adalah terbatasnya gerak lidah bayi karena terikat. Karena gerak lidah yang terbatas, membuat proses menyusui menjadi menyulitkan bagi bayi. Menyusui yang sulit tentu akan membuat bayi menjadi tidak nyaman dan rewel.

tongue tie pada lidah - sumber : www.breastfeedingbasics.com

Nyaman untuk Ibu

Kenyamanan bagi ibu adalah pelekatan yang baik. dr Vika mengilustrasikannya dengan istilah 'hap'. Dimana mulut bayi terbuka lebar dan seluruh Areola masuk dengan baik. Perlu diingat, ASI tidak keluar melalui ujung puting ibu. ASI keluar melalui Areola yang ada dibalik puting sehingga penting untuk masuk ke dalam mulut bayi.

Konsep menyusui yang baik dikenal dengan istilah CALM. Adalah kepanjangan dari Chin, Areola, Lips, Mouth. Dengan melekatnya ke-empat komponen ini menjadikan proses menyusui menjadi efektif yang memberikan rasa nyaman untuk ibu.

CALM ini tentu saja mengurangi risiko lecet puting yang sering dialami oleh ibu menyusui. Bayi tidak memainkan puting melainkan merangsang areola. Tentu dengan rasa aman dan nyaman saat menyusui dapat merangsang otak untuk mengeluarkan hormon penghasil ASI dengan lebih baik. Sehingga produksi ASI menjadi lancar.

Jangan gunakan Dot

"Sekali saja menggunakan dot, dapat merusak ritme menyusui", kata dr Vika. Kita tahu bahwa dot yang beredar dipasaran memiliki lubang pada ujung dot. Lubang ini lah yang jadi tempat keluarnya susu. Sekali saja dot ini nempel di bayi, maka bayi akan menjadi malas untuk melakukan 'hap' pada saat diberikan ASI.

Tentu saja hal ini merugikan si ibu karena proses CALM tidak berjalan dengan baik sehingga bayi hanya sampai puting saja.  Hal ini bisa menyebabkan puting menjadi lecet dan tentu saja ASI tidak keluar dengan lancar karena areola tidak masuk dengan baik. Hal yang tidak nyaman ini dapat memberikan sinyal buruk untuk otak ibu. Otak akan mengira kalau ASI sudah tidak dibutuhkan lagi dan produksi hormon penghasil ASI dihentikan. Sehingga ASI tidak lagi keluar.

Penggunaan dot biasanya dibarengi dengan pemberian susu formula pada bayi. Seperti dijelaskan di atas kalau dot memiliki lubang di depan sehingga air susu mudah menggenang di mulut bayi. Kandungan gula yang terdapat pada susu formula ini lah yang akan menyebabkan karies pada gigi bayi. Selain itu, proses pemberian dengan menggunakan dot juga dapat menyebabkan maloklusi rahang.

Itu lah sebabnya walau pun pemberian ASI tidak diberikan secara langsung (menyusui), disarankan pemberian ASI tidak menggunakan dot. Bisa diganti dengan menggunakan sendok dengan teknik tertentu.





Setelah proses kuliah yang bermanfaat ini selesai, berlanjut ke proses senam. Proses senam hanya dilakukan oleh si ibu hamil. Sementara si bapak MENUNGGU. Iya MENUNGGU saya beri caption huruf besar. Karena menurut keterangan sang instruktur senam juga merupakan latihan bagi si bapak. Karena proses persalinan tidak bisa diprediksi lamanya. Bisa hanya 2 jam atau bisa sampai 48 jam atau lebih. Ritual menunggu yang membosankan ini juga perlu dilatih. tentu saja membuat saya lebih sabar.

Tulisan ini mengingatkan pribadi dan yang membaca akan pentingnya ASI bagi tumbuh kembang bayi. Banyak yang bilang kalau susu formula itu juga baik. Namun banyak yang tidak mengetahui bahaya susu formula. Salah satunya seperti video di bawah ini.



Semoga bermanfaat,
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment