Wonderful Indonesia Perlu Beginian Nih

Wonderful Indonesia
Pariwisata Indonesia kian seksi di tahun ini. Terlebih setelah hampir 4 kali lipat anggaran untuk pariwisata di tahun ini dibandingkan tahun 2015. Tahun ini melesat menjadi 5 triliun naik dari angka sebelumnya pada tahun 2015 yaitu 1.3 miliar (sumber). Sebuah angka yang fantastis bukan? Sasarannya pun semakin banyak, lihat saja pada website resmi Wonderful Indonesia di pesona.indonesia.travel.

Pilihan destinasi pun semakin diperlengkap setelah masuknya raja ampat pada lini pariwisata unggulan asal Indonesia. Coba saja intip di pesona.indonesia.travel. Semakin banyak pilihan di sana. Tapi menurut saya tetap miskin informasi. Entah karena memang datanya yang tidak memadai atau memang karena belum diupdate saja informasinya.

Saya sih membayangkan Wonderful Indonesia memiliki katalog yang berisi seluruh destinasi wisata yang ada di Indonesia lengkap dengan informasi-informasi titik wisatanya. Misalnya begini, di peta kota Denpasar misalnya, ada titik wisata apa saja sih? Bisa daftar hotel, daftar museum, daftar pantai dan lain sebagainya. Nah daftar-daftar tersebut disajikan dalam bentuk peta digital (let's say google map) yang sudah memiliki titik-titik tersebut. Ketika mouse dihover pada titik tersebut, maka muncullah gambar-gambar atraktif yang memikat hati untuk berkunjung.

Misal saat titik merujuk pada titik hotel, maka ditampilkan informasi singkat mengenai hotel tersebut berikut website resmi si hotel. Pasti deh hotel-hotel mau urunan untuk buat ini. Kan ini website resmi kementrian pariwisata Indonesia dan hotel mereka dipromosikan di sini. Lantas bagaimana dengan titik-titik pariwisata yang lain? Kan ada dinas pariwisata di setiap provinsi. Pasti bisa diupdate semuanya.

Ada dua produk dari google yang bisa dicontek idenya :

1. Google Local Guide


capture google/local/guide
Konsep aplikasi ini adalah people power. Jadi setiap orang bebas mereview tempat-tempat yang mereka kunjungi di daerahnya, memberikan foto, komentar, rating dan titik pada google map. Selanjutnya titik-titik yang sudah direview tadi akan ditampilkan pada peta google. Semakin banyak tempat yang dimasukkan, maka semakin besar kesempatan untuk direferensikan menjadi tour guide.

Kita tahu lah ya kalau pemerintah sekarang sedang HOT dengan google soal pajak. Eh sekarang bagaimana ya kelanjutannya? Tapi yang jelas ide ini sangat bisa mendukung kinerja kementrian pariwisata. Mungkin langkah pertama bisa mengambil seluruh titik POI yang ada di google map (hahaha - licik). Selanjutnya bisa ditambahkan mandiri titik POInya oleh agent-agent kementrian pariwisata. Pasti buanyak lah agentnya. Blogger-blogger yang suka jalan-jalan pasti seneng banget kalau dimodalin. Termasuk saya. *ngarep

Kebayang gak kalau misalnya kementrian pariwisata punya platform semacam ini? Semua orang bisa login dan berkontribusi. Termasuk pengusaha-pengusaha hotel, kuliner dan segala yang berhubungan dengan pariwisata pasti berebut untuk bergabung dan memajang usahanya di sini. Tapi ya tentu tantangannya pasti buanyak.

Kalau soal titik-titik pariwisata pasti sudah banyak anak bangsa yang bikin. Salah satu yang saya ketahui dan independen adalah Spothood.com.

2. Google Trip


caption google.com/trip
Ini bisa dibilang next level dari data-data POI yang sudah ada sebelumnya. Berbentuk aplikasi mobile yang berisi tempat-tempat atraktif yang di kota kita. Semua orang bisa download aplikasi ini dengan data yang sudah dikumpulkan oleh kementrian pariwisata sebelumnya. Dan aplikasi ini kemudian jadi travel guide mandiri dalam genggaman. Seru ya.

Biar makin seru, lihat video di bawah ini tentang google trips :


Sadis ya? Sudah tidak perlu lagi peta-peta besar pariwisata. Semua sudah ada dalam genggaman.

Dari dua ide di atas, setidaknya minimal cukup poin satu saja yang dijalankan kementrian pariwisata sudah pasti yo'i. Pasalnya pasti banyak pengusaha-pengusaha lokal yang akan mengembangkan aplikasi seperti google-trip. Kan kalau data kementrian pariwisata lengkap dan komplit, bisa jualan data sama mereka.

Selain dibantu promosi pariwisata Indonesia, juga bisa menghemat anggaran.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment