Lah? 17an bukannya posting berbau kemerdekaan malah posting mi instan.
Biarin lah ya, gak usah dipikirin. Ini diicip lebih dari seminggu yang lalu sebenarnya, dan baru ditulis sekarang. Bener-bener late post banget.
Lemonilo ini bisa dibilang brand baru yang mengusung barang-barang yang sehat. Bisa dilihat pada e-comerce dengan nama yang sama di lemonilo.com. Saya sendiri berhasil mencicip mi instan ini karena kebetulan istri iseng beli online. Harganya 3x lipat lebih dari mi instan di pasaran, sekitar 9 ribuan.
Claim-nya sih ini dibuat dari bahan-bahan alami. Bisa dilihat dari takaran gizi di balik kemasannya.
Jeroan bumbunya tidak terlalu beda dengan mi instan pada umumnya. Ada minyak-minyak dan bumbunya.
Tapi yang bikin beda ya mie-nya yang berwarna hijau. Hijau di sini bukan menunjukkan kalau mi ini bersahabat dan sehat, tapi (katanya) mi ini berasal dari hijaunya bayam. Kebayang ya sehat banget. Setelah direbus dan dicampur bumbu, begini penampakan mi lemonilo ala chef amatir Ghumi :
Untuk kekenyalan mi, ini mirip seperti spaghetti instan yang biasa dibeli di mini market. Hanya (menurut saya) terasa lebih lembut saat digigit. Tapi teksturnya mirip. Nah, soal rasa, ini sama banget kayak Mi Goreng. Apalagi kalau bukan the legend Indomie Goreng? Sumpah mirip banget! Enak..!!!!
Pantes lah ini cocok untuk pecinta Indomie Goreng tapi pengen lebih sehat.
Tapi masih ada satu pertanyaan sih di benak saya. Kan katanya hijaunya mie ini dari bayam ya. Sementara (kata istri), bayam itu baiknya tidak dimasak 2 kali karena mengandung karsinogen yang justru bisa jadi racun. Nah, proses pengolahan Mi instan Lemonilo ini apakah termasuk dalam proses pemasakan 2 kali tersebut? Kayaknya sih enggak ya, soalnya banyak mie instan sehat yang juga pakai bayam untuk warna hijaunya.
Tapi entah lah.
Semoga tulisan dibaca oleh orang paham dan bisa meluangkan waktunya untuk menjawab pertanyaan saya via komentar di bawah.
Udah gitu aja.
0 komentar :
Post a Comment