BFG. Militer Inggris Memperdaya Para Raksasa

Sophie & BFG - capture youtube.com
Disney benar-benar sedang membuat ulang film-film lawasnya menjadi lebih baru dan lebih tampak nyata dengan teknologi visual yang semakin canggih. Termasuk film The BFG yang juga sudah dibuatkan animasinya pada tahun 1989. Tahun 2016 dibuatkan versi anyarnya. Tidak ada yang berbeda dari plot yang dihadirkan pada 2016 dengan 1989 yang diadaptasi dari novel karya Roald Dahl yang terbit pada tahun 1982. Semuanya sama.

Hanya tampilannya saja yang lebih baru hingga emosinya lebih berasa.

Sophie yang seorang anak yatim piatu di sebuah rumah yatim piatu memiliki kebiasaan untuk tetap terjaga pada dini hari. Tak sengaja dia melihat penampakan seorang raksasa dari jendela. Menyadari keberadaannya diketahui oleh manusia, si raksasa ini lantas membawa Sophie ke negeri raksasa. Menculik ceritanya. Karena menurut raksasa ini akan sangat berbahaya jika ada manusia yang mengetahui bahwa ada raksasa di luar sana. Bisa musnah nanti.

Pada saat membawa Sophie ke negeri raksasa, tampak sekali si raksasa sangat lihai untuk ukuran badan yang besar. Sangat tidak terlihat sebagai orangtua. Justru lebih terlihat seperti ninja yang sedang menuju suatu tempat. Sangat cekatan.

Kemudian si raksasa memperkenalkan diri sebagai BFG (Big Friendly Giant) pada Sophie. Karena dirinya berbeda dengan para raksasa lain. Dirinya tidak memakan manusia. Sementara para raksasa lain memakan manusia. BFG lebih memilih memakan Snozzcumber yang rasanya tidak mengenakkan. Mereka berdua kemudian tampak akrab.

Saat BFG dikunjungi Bloodbottler - wired.com
Esoknya, datang seorang raksasa yang jauh lebih besar dari BFG, namanya Bloodbottler. Dia raksasa pemakan manusia. Pada adegan ini bisa dirasakan ketegangan khas Disney. Bloodbottler yang bisa menngendus keberadaan manusia membuat Sophie bolak-balik bersembunyi. Beruntung Sophie selamat. Tentu dengan kecohan gaya Runt (panggilan untuk BFG oleh Bloodbottler).

Ya begitu deh, si Bloodbottler akhirnya pergi sementara Sophie badannya kotor karena bersembunyi di dalam Snoozcumber.

Setelahnya BFG mengajak Sophie untuk menangkap mimpi. Ini sebenarnya pekerjaan BFG. Menangkap mimpi dan kemudian membuat yang baru. Ini lah sebabnya kenapa BFG jalan-jalan di London.

Oh iya, para raksasa selain BFG benar-benar digambarkan bodoh dan terbelakang. Terbukti saat BFG hendak menuju tempat menangkap mimpi bersama Sophie, dirinya dijadikan mainan terlebih dahulu oleh raksasa lain. Memang badannya yang lebih kecil dan menolak memakan manusia ini menjadi dasar para raksasa lain untuk membully dirinya.

Bully-an yang dihadirkan pada adegan inilah yang memperlihatkan para raksasa yang barbar dan brutal. Mereka bercanda dengan menabrakan diri. Ya semacam JackAss gitu lah. Menyiksa diri lalu tertawa-tawa.

Lepas dari permainan para raksasa, kemudian BFG dan Sophie berhasil menuju tempat menangkap mimpi. Tempat ini digambarkan dengan sebuah pohon besar dengan cahaya warna-warni beterbangan yang merupakan representasi dari mimpi. Sangat indah tempatnya. Semakin indah cahaya yang beterbangan, maka semakin indah mimpinya. Sebaliknya, semakin gelap cahaya yang terbang, maka itu adalah mimpi buruk.

Proses menangkap mimpi pun sangat mudah, hanya dimasukkan ke dalam toples saja. Dan kemudian toples-toples ini dibawa pada tempat kerja BFG. Ternyata BFG ini adalah raksasa super kreatif. Dia mengumpulkan seluruh mimpi yang dia tangkap pada sebuah tempat yang sangat rapih. Lengkap dengan mekanik di dalamnya. Sebuah goa yang canggih.

Gerombolan raksasa meneror BFG - wneel.com
Ternyata Bloodbottler masih tidak terima saat mencium bau manusia di rumah BFG. Dia kemudian bersama para raksasa lain menyergap tempat kerja BFG. Semua diacak-acak. Bayangkan saja, hasil kerja BFG bertahun-tahun dirusak begitu saj oleh para raksasa bodoh ini demi mendapatkan manusia.

Ya konyol aja sih, kalau dilihat perbandingan, paling ukuran Sophie itu sebesar telunjuk Bloodbottler. Sementara raksasanya ada 9. Ini seperti 9 orang berebut sepotong kentang goreng. Rebutannya aja sudah merusak, sementara kenyangnya tidak seberapa. Sangat tidak seberapa. Sia-sia.

Yang jelas BFG sangat marah dengan kejadian ini. Dia berbalik melawan. Tahu kelemahan para raksasa yang tidak tahan dengan air memberikan ide BFG untuk mengusirnya dengan air dan pukulan. Benar saja para raksasa ini akhirnya lari tungganglanggang.

Tidak terima dengan perlakuan ini BFG dan Sophie berencana meminta bantuan Ratu Inggris untuk menyingkirkan para raksasa. Caranya tentu dengan memberikan mimpi pada sang Ratu. Maka kemudian BFG meramu mimpi yang pas agar sang ratu tidak kaget dengan raksasa dan mau membantu.

Singkat saja lah ya prosesnya, Langsung saja pada pertemuan Ratu dengan BFG.

Ratu yang bertemu BFG lantas menjamu BFG untuk makan siang. Di sini terlihat sekali bagaimana sebuah kerajaan besar menjamu seseorang. Baik itu seorang raksasa sekalipun dibuat sangat impresif. Makanan dan minuman yang disajikan untuk BFG semuanya serba jumbo. Yang keren, untuk garpu, diganti dengan garpu untuk mengangkat jerami. Pokoknya semua serba besar.

Jamuan makan ratu - 3dtotal.com
Tujuan BFG dan Sophie menemui sang ratu ini tak lain dan tak bukan untuk menyingkirkan dan memberi pelajaran pada raksasa lain di negeri raksasa. BFG dan Sophie meminta bantuan militer untuk memberi pelajaran tersebut. Dan ternyata permintaan BFG dan Sophie ini diamini oleh sang ratu. Maka berangkatkan militer untuk menyingkirkan para raksasa.

Banyak sekali helikopter yang mengikuti BFG menuju negeri raksasa. Yang jelas para raksasa jahat itu kemudian diangkut paksa dengan menggunakan helikopter. Mereka diangkut menuju sebuah pulau yang tak berpenghuni, sempit dan dikelilingi oleh lautan yang luas dan dalam. Dan untuk mereka bertahan hidup, ditinggalkan satu peti penuh Snoozcumber dan satu peti penuh bibit Snoozcumber.

Melihat adegan ini tuh rasanya sedih-sedih mampus! Kasihan tapi juga pingin bilang Sukurin! Hahaha

Ya begitu lah endingnya, BFG hepi bisa terhindar dari bully lagi, sementara para raksasa lain harus menelan pil pahit untuk sisa hidupnya dihabiskan di sana. Kasihan.
Share on Google Plus

0 komentar :

Post a Comment