Intip Fitur ASUS X555, Penuhi Kebutuhan untuk Makin Produktif


Minggu kemarin adalah minggu perdana gawe freelance di sebuah kantor di Jakarta Barat. Bukan kerjaan kantoran yang kudu datang dari jam 8 sampai jam 5, tapi kerjaan freelance yang punya target sangat ketat. Kayaknya ini lebih ketat dari baju ukuran S yang dipake sama orang baju ukuran L. Pokoknya kalau nungging itu rasanya berat.

Ritual pertama, jelas kudu setup environment terlebih dahulu. Banyak sekali tools baru yang harus diinstall. Setidaknya ada 3 tools yang harus diintall, Visual Studio, Docker dan Postman. Untuk visual studio dan postman sih enggak masalah, tinggal download, install, selesai. Yang repot itu install docker, ritualnya banyak sekali, salah satunya kudu setup BiOS segala biar bisa disiksa itu processornya.

Buat programmer, tools-tools yang saya sebutkan di atas mungkin sudah familiar. Tapi untuk non programmer kayaknya bikin mengkerut. Btw saya ini adalah seorang yang berkecimpung di dunia IT, lebih dari 2 tahun meninggalkan dunia programmer dan masuk ke dunia lain. Kebetulan ada ajakan lagi untuk ngoding, lagian ada rasa kangen juga ngoding, ya join aja.

Salah satu tools yang kudu diinstal
Catatan ya buat para freelance, punya senjata sendiri itu wajib hukumnya. Senjata freelance programmer apa lagi kalau bukan laptop? Kudu punya dan mumpuni. Mumpuni itu tahu medan dan senjatanya bisa melibas medan itu.

Jangan kayak saya yang pakai semi DeskBook dengan kemampuan pas-pasan. Kenapa DeskBook? Ini adalah perpaduan desktop dan notebook. Bendanya bisa dijinjing kemana-mana layaknya notebook, tapi kalau sudah ketemu stationnya, kudu dicolok kayak desktop. Mobile, tapi masih butuh colokan listrik untuk bisa kerja.

Setelah install-install dan mulai dijajal 2 hari pertama agak kesel juga ya pakai laptop ini. Area mengetik cenderung panas, jadi cepat pegal. Tidak nyaman dengan kondisi ini, akhirnya terpaksa ganti laptop dengan pinjam asset di kantor sini. Pinjamnya juga semacam kanibal, cuma tukar HD aja. Masalah selesai sih, panasnya berkurang menjadi hangat.

Bongkar laptop dalam rangka kanibalisme biar senjata mumpuni.
Butuh Laptop Baru

Seperti yang disebut sebelumnya, laptop bagi seorang freelance itu hal yang wajib. Tapi yang paling penting lagi, pastikan laptopnya mumpuni. Maka pencarian laptop yang pas dan masih sesuai budget pun kudu dicari. Pencarian saya sih simple, cari laptop yang bodinya tetap dingin saat digunakan. Ketemu juga nih yang ajib, ASUS X555.

Ada yang tidak kenal dengan ASUS? Masa’ sih masih ada? Bukan cuma mengeluarkan laptop loh, ASUS juga rajin mengeluarkan smartphone dengan mengusung konsep zen dan fitur kamera yang aduhai.


Sebenarnya kalau ditanya pingin laptop ASUS yang mana, pengennya sih ASUS yang ZenBook UX331. Ini gara-gara nonton video di bawah ini :


Tapi untuk yang dipingin masih kemahalan. Memang sesuai kebutuhan, tapi cukup tahu diri lah ya. Karena yang harganya setengahnya saja (ASUS X555) juga sudah memenuhi kebutuhan dan sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan.

Daya tahan baterai ASUS seri X, seharian

ASUS X555 itu masuk dalam jajaran ASUS seri X yang sudah dilengkapi dengan baterai Li-Polimer. Ribet banget ya istilahnya, sampai-sampai saya sendiri kudu nyari benda apa ini.


Masih ingat kasus smartphone yang meledak baterainya beberapa waktu lalu? Nah, baterai yang meledak itu ternyata menggunakan teknologi baterai Li-Ion. Dimana teknologi baterai tersebut ternyata pertama kali dikembangkan pada tjahun 1912 dan makin terkenal pada tahun 1991 saat diadaptasi pada perangkat elektronik. Kekurangannya, umur Li-Ion ini tetap berkurang, walaupun baterai tidak digunakan. Tahu kan ciri baterai yang menggembungn itu adalah salah satu ciri baterai Li-Ion yang sudah uzur usianya.

Sementara Li-Polimer mulai dikembangkan pada tahun 1970an. Ukurannya lebih tipis dibandingkan Li-Ion. Teknologi baterai yang baru ini dinilai lebih efisian, dinilai dari pengisian dan umur baterai. (sumber)

Jelas saja ASUS X-555 klaim 2.5 kali dari baterai biasa, karena memang teknologi Li-Polimer memang lebih unggul dibandingkan teknologi Li-Ion.

Area ketik adem berkat teknologi Ice Cool

Salah satu yang penting buat yang suka nulis code dan ngeblog macam saya adalah area keyboard yang nyaman. Pasti ada deh bagian bodi laptop yang panasnya berlebihan. Entah karena pada posisi panas tersebut adalah HD, processor, atau VGA. Pas laptop lagi kerja kenceng, panasnya suka berlebihan.

Pernah ngetik saat panas berlebihan? Buat programmer yang running environment di lokal sendiri, pasti sering merasakannya seperti saya. Dan rasanya itu enggak enak banget. Pergelangan tangan jadi lebih cepat pegal. Sangat mengganggu produktifitas.

Air flow IceCool
ASUS X-555 menjawab keluhan saya ini. Dia punya teknologi Ice Cool. Bisa dilihat dari gambar di atas bagaimana laptop ASUS ini menjaga aliran udara hingga bisa menjaga suhu antara 28 derajat  sampai 35 derajat. Dimana kondisi suhu tersebut disesuaikan dengan suhu tubuh manusia yang menjaga telapak tangan penggunanya tetap nyaman.

Bukan hanya suhu yang dijaga pada area ketik. Desain keyboard juga dibuat nyaman dengan jarak 1.6mm dari tombol ke body. Durabilitynya jangan ditanya, klaimnya hingga 10 juta kali pengetikan.

Mau tidak mau, laptop juga sebagai home entertainment pribadi.

Buat yang kerja pakai laptop juga pasti sadar kalau laptop bukan cuma dipakai untuk bekerja dan berkarya. Saat akhir pekan tiba, pasti suka lah dipakai untuk menonton film yang sudah didownload atau streaming via layanan video berbayar.

Dilengkapi Asus Splendid dan pilihan mode layar yang memanjakan mata.
Fitur ASUS X555 tidak perlu diragukan. Dengan pilihan mode layar dan teknologi Asus Splendid bakal memanjakan mata. Sedangkan untuk urusan audio, ASUS X555 sudah dilengkapi dengan ASUS SonicMaster dan ASUS AudioWizard yang juga memanjakan telinga.




Untuk urusan koneksi saat presentasi jangan khawatir, laptop ASUS X555 dilengkapi dengan 2 koneksi sekaligus, HDMI dan VGA. Jadi kalau mau presentasi cuma ada port VGA saja atau HDMI saja, tidak perlu pusing. Dua-duanya sudah ada, tidak perlu juga siapkan budget lebih untuk beli converter.

Sudah cukup sih kalau buat saya fitur-fitur di atas. Fitur lain jelas masih ada, intip saja ASUSX555QG Overview. Semua lengkap di sana dan bikin ngiler. Harganya? Dibanderol 7 jutaan aja, sesuatu banget.


Kayaknya pakai ASUS X555 ini bakal makin nyaman ngoding atau nulis artikel. Pasti makin produktif.

Semangat nabung!

Share on Google Plus

1 komentar :

  1. Nah ini Programer dan hacker emang butuh laptop yang andal dan tangguh, cocok gunakan ASUS X555 ini. Semoga kantor freelance Mas Ghumi memberikan fasilitas laptop gratis itu. Amiin

    ReplyDelete