![]() |
Ragam nama domain - blogsaays |
Banyak pelaku jualan online terjebak dengan platform online
yang mereka kuasai. Misalnya saja dulu saat BBM booming bukan main, orang
nyaman sekali jualan melalui media tersebut. Sekarang, saat Instagram meledak
pun banyak yang berbondong-bondong pindah lapak jualan ke Instagram.
Sering gak sih lihat komentar-komentar gak nyambung pada
postingan yang popular? Dari mulai yang frontal jualan, hingga Cuma nyampah di kolom komentar. Dan banyak
dari pedagang online di Instagram yang tidak punya website sendiri. Padahal
kalau menurut saya, ada 5 kelebihan punya website sendiri untuk jualan online.
Belum lagi sekarang penyedia jasa Web Hosting kian hari kian
murah meriah macam Niagahoster.
1 Pencarian
pada platform social media terbatas.
Pernah melakukan pencarian pada social media? Pasti sering!
Tapi yang muncul di sana terbatas hanya pada lingkungan social media tersebut.
Bisa sih tampil di luar platform, tapi itu pun dishare saja.
Dan tentunya orang lebih familiar melakukan melakukan pencarian
dengan Search Engine macam Google dan Bing. Memang bisa saja akun social media
kita bisa saja muncul pada Search Engine tersebut, tapi perlu diketahui kalau Search
Engine macam Google dan Bing itu lebih mendahulukan level domain.
Artinya domain jualan lebih mungkin tampil pada hasil
pencarian ketimbang akun di social media.
2 Meningkatkan
kepercayaan.
Ada yang menarik terhadap hasil survey yang dilakukan oleh
Merril Research pada 2016 silam. Hasilnya orang lebih percaya pada bisnis yang
punya website sendiri. Angkanya pun tidak kecil, sebesar 89%. Dan kalau
dibandingkan dengan akun media social, 53% lebih memilih yang punya website.
Salah satu bukti kepercayaan toko online itu bisa dilihat
dari testimoninya. Memang testimony bisa dipaparkan juga pada akun social media
seperti Instagram misalnya. Tapi kan sebel juga saat lihat-lihat produk,
tiba-tiba ada testimoninya juga. Tercampur-campur jadi gak enak lihat feednya.
3 Bisa
berfungsi sebagai katalog
Nah ini lanjutan yang di atas, soal katalog produk. Instagram
bisa sih pamer foto-foto produk. Tapi untuk kategori produk bagaimana? Coba
bayangkan punya website sendiri, bisa dipilah-pilah halaman mana untuk produk
mana dan seterusnya. Kategori suka-suka.
Lagian untuk maintainnya harusnya lebih mudah. Misalnya ada
kategori produk yang sudah lama tidak ada stok dan ingin dihapus ya tinggal
delete saja halamannya. Lah kalau di social media kan kudu scroll-scroll dulu
ke bawah buat cari produknya baru dihapus. Ribet!
Jelas bakal lebih enak lagi kalau punya engine e-commerce di
websitenya.
4 Akses
mudah dan jangkauan luas.
Akses mudah mungkin sama seperti kalau jualan di social
media, tapi jelas punya website sendiri jangkauan lebih luas. Orang tidak perlu
punya akun social media tertentu untuk bisa mengakses website si penjual.
Karena setiap yang online, pasti pakai browser (baik handphone, desktop, atau
laptop). Tidak hanya dengan apps social medianya saja. Bahkan aplikasi mobile
social media pun menyediakan browser sendiri.
Ingat ya, kata kuncinya browser atau web view atau apalah
namanya. Yang jelas bisa akses URL.
5 Sebagai
investasi
Ini yang terakhir, tentu saja nama domain juga bisa dikatakan
sebagai investasi. Mungkin kalau dalam arti sempit, nama domain bisa dijadikan
juga sebagai komoditi jualan. Tapi, perlu diingat juga bahwa Search Engine
memberikan kredit lebih untuk domain yang sudah lama berdiri. Maksudnya semakin
lama sebuah domain berdiri, maka semakin besar juga kemungkinan untuk muncul
pada halaman pertama hasil pencarian.
Jadi, makin cepat membeli nama domain, maka akan tumbuh juga trust seiring bertumbuhnya bisnis.
Lagian jangan pusing-pusing soal bikin website, sekarang mah tinggal pilih
template, konfig semaunya, selesai. Contohnya fitur membuat website dari
Niagahoster.
Udah gitu aja.
0 komentar :
Post a Comment